-00-Tidak ada lagi alasan bagi Yeonra untuk tetap berdiri menatap dua insan yang tengah berbagi tawa di dalam sana, jadi langkah kakinya segera bergerak untuk pergi.
Kecewa? Ya, Yeonra sangat merasakannya. Yeonra merasa hancur akan harapannya sendiri.
Jujur saja, perlakuan manis yang selama ini diberikan Wonwoo seolah memberi setitik harapan, harapan yang menunjukan bahwa mantan kekasihnya itupun tertarik padanya.
Namun sepertinya Yeonra salah, Wonwoo mungkin hanyalah seorang lelaki yang sedang menolong mantan kekasihnya saat itu, dan lelaki itu pastinya juga butuh kebahagiannya di dunianya sendiri.
Semakin merasa bersalah jika Yeonra terus menahan Wonwoo menuju kebahagiannya. Apakah ini benar-benar waktunya untuk bercerai?
-00-
Yeonra tak henti menggigit kecil kuku jari-jarinya, matanya melirik kesana kemari sambil sesekali menatap layar laptop yang menyala di depannya. Ditutupnya layar itu, seolah layar itu tengah menampilkan sesuatu yang menakutkan.
"Yeonra, apa yang kau lakukan?" tanya Hyoseung memasuki kamar menghampiri Yeonra. Yeonra hanya menggeleng kebingungan.
Merasa penasaran, Hyoseung membuka layar laptopnya yang baru saja ditutup Yeonra tadi, betapa terkejutnya ia hingga ditataplah Yeonra dengan tajam.
"Kau akan menceraikan Wonwoo?"
Yeonra mengangguk ragu, "Aku sedang mencari refrensi, aku bingung cara menceraikan seseorang."
Hyoseung memegang tangan Yeonra, "Kau yakin? Setidaknya, jika kau akan melakukan ini, bicarakanlah dulu dengan Wonwoo. Ingat, sejak awal Wonwoo bersedia menunggu sampai Mingyu bisa menjemputmu."
Yeonra terdiam.
Benar, Wonwoo melakukan itu.
Dengan baiknya, Wonwoo berkata tidak akan mempermasalahkan apapun mengenai pernikahan mereka, walau Yeonra akan menemui Mingyu sekalipun. Tapi disisi lain, rasanya Yeonra tidak sanggup untuk membicarakan hal ini dengan Wonwoo. Ia mungkin akan menangis di depannya jika membayangkan perpisahan itu akan terjadi.
Rasanya, Yeonra ingin mengurungkan niatnya untuk menceraikan Wonwoo. Jika ingin egois, Yeonra ingin tetap mempertahankan pernikahan mereka. Tapi, apa yang Yeonra rasakan, belum tentu sama dirasakannya pada Wonwoo, bukan?
Hyoseung merangkul Yeonra, mencoba menenangkan sahabatnya itu. "Pikirkanlah baik-baik. Hmm, daripada kau bersedih seperti ini, bagaimana kalau kita jalan-jalan?"
"Lupakan, aku tidak ingin kemana-mana."
"Pergilah jalan-jalan. Ah, bagaimana kalau kau ikut pergi bersamaku? Ada kabar baik, Seungcheol sudah berhasil menemui Kang Daniel, dan dia mendapat alamat tempat adiknya diadopsi."
Yeonra menatap Hyoseung, mulai tertarik dengan apa yang dibicarakannya, "Benarkah? Itu bagus."
"Tentu saja, mau ikut dengan kami? Seungcheol akan menraktir makan jika sudah bertemu dengan adiknya nanti."
Yeonra menimbang-nimbang, tidak ada salahnya menerima ajakan Hyoseung. Yeonra mengabaikan bayangan perdebatan antara dirinya dengan Seungcheol setiap mereka bertemu, menyantap hidangan lezat dan melihat seseorang yang bahagia bertemu adiknya mungkin akan memperbaiki perasaanya.
"Baiklah, aku ikut."
-00-
"Kau bukannya pergi ke luar kota? Wonwoo bilang kau-"
"Aku sudah pulang."
Seungcheol menutup mulutnya sambil mengangguk, menatap Yeonra yang sepertinya sedang berada dalam perasaan yang kurang baik. Dari kursi samping, Hyoseung memberi tanda untuk Seungcheol agar jangan bertengkar dengan Yeonra hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Scenario [Jeon Wonwoo]
FanfictionJeon Wonwoo dan Park Yeonra sudah berpisah, dan mereka bisa pastikan itu. Namun, bagaimana jika skenario cinta di antara mereka berkata bahwa mereka harus bertemu, bahkan berhubungan lagi? Start : 26/02/2018 End : ? ©apeachlandk, 2018