#Part 9

565 78 3
                                    


-00-

"Jadi, bagaimana semalam?"

"Bagaimana apanya? Ah, aku masih mengantuk gara-gara kurang tidur semalam."

Hyoseung membulatkan kedua matanya, menahan tangan Yeonra yang sejak tadi sibuk mengaduk jus jeruknya.

Yeonra menatap sahabatnya itu dengan heran, mengisyaratkan pandangan matanya seolah berkata, ada apa?

"Ke-kenapa?" tanya Hyoseung penasaran.

"Gara-gara Wonwoo, awas saja dia-"

Hyoseung menutup mulutnya dengan kedua tangannya lantas menatap Yeonra yang masih heran, "Kalian melakukannya? Wuahh, aku kira kalian hanya sepasang mantan kekasih yang tidak memiliki perasaan lagi, ternyata-"

Yeonra menatap Hyoseung dalam dan setelah beberapa saat, gadis itu baru tersadar dengan maksud dari perkataan Hyoseung yang sepertinya mengandung fantasi liar itu.

"Kau gila? Aku tidak melakukannya dengan Wonwoo, tidak akan pernah!"

Hyoseung tersenyum jahil, "Kenapa tidak? Kalian pasangan suami istri, tidak heran kalau kalian melakukannya."

"Semalam dia membuat ramen yang sangat pedas dan karena aku terlalu lapar, aku menghabiskannya dalam sekejap, perutku jadi sakit semalam." Yeonra mengelak, gadis itu menatap jam tangan yang melingkar pada pergelangan tangan kirinya lantas bergegas meraih tas di sampingnya.

"Aku pergi dulu, ada urusan penting."

"Urusan?"

"Kim Mingyu." jawab Yeonra diiringi senyumannya.

Hyoseung menatap punggung Yeonra yang semakin menjauh dari penglihatannya, dalam hati ia bertanya-tanya bahwa semuanya akan baik-baik saja bukan?

-00-

Yeonra menekan beberapa tombol angka dengan lancar hingga sebuah suara terdengar, pertanda pintu di hadapannya bisa dibuka. Yeonra mengedarkan pandangannya mencari sosok yang sangat ia rindukan itu.

Setelah menelusuri ruang tamu dan dapur, langkah kakinya tergerak menuju kamar dengan pintu sedikit terbuka disana.

Yeonra tersenyum begitu melihat sosok itu tengah bergelut dengan layar laptopnya di dalam kamar, gadis itupun berlari menghambur ke pelukannya hingga membuat sosok itu tersadar akan kehadiran Yeonra.

"Oh? Kau disini?"

"Kau baru sadar? Aku sejak tadi disini." ujar Yeonra yang menempatkan tubuhnya untuk duduk di sisi Mingyu, menatap laptop yang berada di depan Mingyu sejak tadi.

"Benarkah? Maaf aku-"

Yeonra tertawa kecil karena berhasil mengerjai kekasihnya itu, iapun mengusap pelan rambut kekasihnya dan menatapnya dengan lembut.

"Mingyuku sepertinya kurang tidur, kenapa?"

Mingyu tersenyum, "Aku sedang berusaha mengembangkan program ini, kau sudah disini sejak tadi?" tanya Mingyu yang dibalas gelengan kepala dari Yeonra.

"Aku baru saja kemari."

"Sudah makan?"

Yeonra menggelengkan kepalanya, "Aku rindu masakan buatanmu,"

Mingyu tersenyum geli lantas mencubit pelan bibir kekasihnya itu, "Tapi bagaimana ya? Bukankah kemarin ada lelaki lain yang mencium bibir milikku ini?"

Mendengar ucapan Mingyu, Yeonra tersentak mengingat saat kemarin Wonwoo dengan santainya mencium bibirnya.

Yeonra mengerti bahwa itu semua hanya demi formalitas, tapi saat mengingatnya kembali kini membuatnya merinding seketika, sebuah kenyataan yang tidak masuk akal ketika mantan kekasihnya harus melakukan itu.

Dan lebih parahnya lagi, ternyata Mingyu melihat adegan itu?

"Tunggu, kau? Kemarin datang?"

Mingyu mematikan laptopnya lantas menatap Yeonra, "Begitulah, aku juga dapat souvenirnya."

Baiklah, kini perasaan Yeonra diselimuti rasa bersalah.

"Maafkan aku." Yeonra menundukan kepalanya, Mingyupun menggenggam erat tangan kekasihnya lantas mencium bibirnya pelan.

"Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi lagi," ujar Mingyu yang kini menatap Yeonra, membuat Yeonra mengangkat kepalanya untuk menatap balik pada Mingyu.

"Aku juga tidak akan membiarkannya," jawab Yeonra berusaha menenangkan hati Mingyu. Mingyu mengangguk lantas memeluk gadis itu untuk menyalurkan rasa rindunya.

"Aku akan segera berhasil, tunggulah sebentar lagi." Yeonra mengangguk mendengar ucapan Mingyu hingga tiba-tiba Mingyu menatap Yeonra heran.

"Tapi, kau bilang dia memiliki kekasih juga bukan? Kenapa dia harus menciummu kemarin?" tanya Mingyu. Yeonra membulatkan kedua matanya, terkejut karena Mingyu tiba-tiba melontarkan pertanyaan tak terduga ini.

"Bukan kekasih, semacam gadis yang disuka begitu? Aku dengar sih begitu." terang Yeonra.

"Kau tau, kan? Kemarin itu hanya formalitas, akan aneh jika kami hanya saling diam, bukan?" tambah Yeonra meyakinkan.

"Tetap saja aneh, untuk apa dia mencium mantan kekasihnya? Kau yakin dia tidak mengada-ada soal gadis itu, kan?"

"Tentu saja tidak, untuk apa dia melakukannya? Aku akan menanyakan perkembangan hubungan mereka nanti, kau puas?"

Mingyu tersenyum puas mendengar jawaban Yeonra lantas memeluk gadis itu dengan erat.

Yeonra mengerti jika Mingyu kesal melihat kekasihnya harus berciuman dengan lelaki lain hingga terlintas pertanyaan seperti tadi dan sebagai kekasih yang baik, Yeonrapun akan berusaha meyakinkan bahwa tuduhan Mingyu terhadap Wonwoo itu salah.

Dan sebagai istri yang baik, sepertinya Yeonra harus segera membantu Wonwoo untuk semakin memastikan hubungannya dengan gadis yang disukainya itu.

Walau dalam hatinya kini sedang bertentangan, Yeonra berpikir, istri mana yang akan mendekatkan suaminya dengan gadis lain? Yeonra semakin merasa bersalah dengan hubungan suami istri yang masih nampak abu-abu ini.


-00-




Jangan lupa tinggalkan jejak (^o^)/

Love Scenario [Jeon Wonwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang