-00-
Jarum jam yang terbentuk kecil sudah menunjuk pada angka empat, tak urung membuat Wonwoo memejamkan matanya. Pandangannya kini tak kunjung lepas dari sosok yang tengah tertidur lelap disampingnya.
Tersenyum, Wonwoo membelai pelan wajah yang terlelap itu. Wonwoo tidak pernah menyangka, jika akhirnya wanita yang selama ini ia cintai akan membalas perasaannya, lagi.
Wonwoo memang tidak pandai mengungkapkan perasaannya, ia akui betul itu. Sejak kecil, orang tuanya hanya tahu bagaimana memenuhi kebutuhan jasmani Wonwoo, tapi tidak dengan rohaninya.
Sendirian adalah hal yang biasa Wonwoo lalui karena orang tuanya yang sering melakukan perjalanan bisnis. Bahkan dengan hadirnya Seokmin sebagai adik tirinya, tak membuat rasa kesepian di hati Wonwoo menghilang.
Tak ada yang mengetahui saat Wonwoo senang maupun sedih. Dan ketika Wonwoo tertarik pada seseorang, ia hanya bisa menatapnya dari jauh. Bahkan ketika gadis itu sudah menjadi kekasihnya, Wonwoo harus kehilangan dia karena Wonwoo bingung bagaimana harus memperlakukan gadis itu.
Beruntung, nasib baik seolah memberi kesempatan padanya. Wonwoo kembali dipertemukan dengan gadis itu, sosok yang masih dan akan selalu ia cintai walaupun sudah lama tidak bertemu.
Walaupun dalam keadaan hati gadis itu yang sudah berbeda, Wonwoo tidak masalah. Asalkan Wonwoo berada di dekatnya, Wonwoo sudah bahagia. Dan jika gadis itu kembali padanya, bukankah itu sebuah anugrah?
Awalnya, Wonwoo akan merasa bersalah jika merebut Yeonra dari Mingyu. Namun, mengetahui bagaimana lelaki itu memperlakukan gadis yang ia cintai, membuat Wonwoo harus bergerak beribu langkah lebih maju.
Lama merenungi masa-masa itu, tak terasa waktu telah berlalu, dan sosok yang sejak tadi berada di dekapannya perlahan membuka matanya.
Wonwoo tersenyum menatap Yeonra yang mulai terbangun, sementara Yeonra nampak sedikit terkejut menatap Wonwoo yang sudah berada dihadapannya.
Terlebih saat melihat keadaan Wonwoo dan dirinya yang tak mengenakan sehelai benangpun, hanya sebuah selimut yang menutupi tubuh polos mereka berdua. Raut wajah malu langsung terpancar dari Yeonra, membuat Wonwoo semakin gemas melihatnya.
Tak kalah dengan Wonwoo, Yeonrapun juga merasa masih tak percaya dengan apa yang baru saja ia lalui. Seingatnya, rasa putus asa untuk bersama Wonwoo telah menjalar disekujur tubuhnya, tapi apa yang terjadi semalam melunturkan semua perasaan itu.
"Kau baru bangun? Kenapa wajahmu seperti tidak tidur semalaman?" tanya Yeonra heran.
"Aku memang tidak tidur, aku tidak bisa tidur, kau terlalu cantik, jadi aku lebih memilih untuk memandangimu."
Mendengar jawaban Wonwoo, Yeonra tak bisa menahan senyumnya, namun tak lama, raut kesalpun menghampirinya, "Kau gila? Seharusnya kau tidur."
Wonwoo tertawa kecil, "Ini Yeonra yang aku kenal."
"Jeon Wonwoo, tidurlah dulu sebentar."
"Aku tidak bisa, siang ini aku ada rapat."
"Bukankah kalau begitu kita harus bergegas?"
Wonwoo hanya menggeleng kecil, mengelus pelan rambut Yeonra, "Hmm, jam 8 nanti akan ada yang membawakan baju untuk kita."
Yeonra hanya mengangguk, "Jeon Wonwoo, kau mengetahui semuanya? Yang terjadi? Maaf, belum sempat memberi tahumu."
"Aku mengerti, kau juga butuh waktu sendiri. Setelah Hyoseung memberi tahu semuanya, aku pergi menemui Mingyu untuk membereskannya, lalu pergi mencarimu." jawab Wonwoo yang tentunya membuat Yeonra terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Scenario [Jeon Wonwoo]
FanfictionJeon Wonwoo dan Park Yeonra sudah berpisah, dan mereka bisa pastikan itu. Namun, bagaimana jika skenario cinta di antara mereka berkata bahwa mereka harus bertemu, bahkan berhubungan lagi? Start : 26/02/2018 End : ? ©apeachlandk, 2018