17%

4.1K 629 23
                                    

Focus: Eunwoo, Dokyeom, Eunha

18 Desember 2017

03.00

Eunha mengerjapkan mata. Tepat di depannya ada Dokyeom dan Eunwoo yang tersender di lemari dengan mata terpejam.

Gadis itu beranjak dari posisi meringkuknya. Menduduki diri kemudian mengucek matanya sebentar.

Mereka masih disini, di rumah sakit, entah di sebelah mananya. Tetap di tempat awal mereka ketika mulai memasuki mimpi buruk Eunwoo.

"Kyeom, Woo. Bangun napa." Eunha menggoyangkan tubuh dua pria di depannya.

Dokyeom mengernyit kemudian membuka matanya. Lelaki itu menoleh ke arah Eunha yang masih sibuk membangunkan Eunwoo.

"Tadi itu..." gumam Dokyeom, mencoba mengingat kembali potongan-potongan yang ia lihat di dalam mimpi Eunwoo.

"Jadi dulu Rumah Sakit ini, sebuah penjara?"

Dokyeom kembali menoleh ke arah Eunwoo, mencoba bertanya mengenai maksud dari mimpi tadi. Namun yang ia dapati adalah wajah panik Eunha.

"K-kyeom. Eunwoo gak mau bangun!"

Ya Tuhan, apalagi ini.

"Coba periksa, masih nafas gak?" Dokyeom menghampiri mereka, kemudian menampar pipi Eunwoo pelan. "Woo! Jangan bercanda woy! Anjir candaan lu gak danta banget."

"M-masih nafas, denyut nadinya juga normal," ujar Eunha agak bernafas lega.

Dokyeom menjentikkan jarinya. "Jangan-jangan, dia terjebak dalam mimpinya," ujar lelaki itu.

"Terus harus gimana?" tanya Eunha bingung.

"Cubit-cubitin aja."

"Gak mempan, daritadi gua tonjokin perutnya juga gak bangun!"

Dokyeom menghela nafas kemudian berdiri dan berjalan ke arah jendela kecil. Matanya ia gerakan ke kanan dan ke kiri, guna melihat keadaan sekitar.

Eunha hanya melihat Dokyeom dalam diam. Lelaki itu memeriksa jendela satu per satu. Dan sampailah ia pada jendela terakhir.

Dokyeom mendelik setelah melihat sesuatu di ujung lorong. Lelaki itu menoleh ke arah Eunha.

"Ha! Lift nya! Ada lift di sana!" seru Dokyeom senang. Eunha tersenyum.

"Yang bener??"

Dokyeom kembali melihat ke luar jendela. Dan senyuman lelaki itu memudar.

"Tapi, ada yang jagain."







18 Desember 2017

03.20

"Lu yakin kyeom?"

Dokyeom mengintip dari balik tembok, mengawasi pergerakan makhluk aneh yang sedari tadi berjalan tanpa arah di sekitar lift.

"Semoga aja berhasil," balas lelaki itu sambil berbisik.

Setelah menyusun rencana, Dokyeom dan Eunha segera memapah tubuh Eunwoo lalu keluar dari ruangan tadi. Mereka berlari kecil menuju pertigaan dekat lift dan mengumpat di balik tembok.

"Ok, mulai sekarang ya. Hp Eunwoo mana?" Dokyeom menyodorkan  tangannya kearah Eunha yang berada di belakangnya tanpa mengalihkan pandangan dari makhluk tersebut.

"Bentar." Eunha merogoh kantung celana jeans milik Eunwoo, menarik hp milik lelaki itu kemudian meletakkannya di atas tangan Dokyeom.

Dokyeom mengutak-atik hp milik Eunwoo. Sedikit mengganti beberapa settingan di sana.

«¹» Elevator Game ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang