Focus: Dokyeom, Taehyung, Taeyong, Jisoo, Kei
18 Desember 2017
06.00
"Buset udah rame lagi," gumam Taehyung sambil memencet tombol di mesin penjaja untuk memesan minuman.
"Udah cepet ambil minuman lu, rame gini tetep aja hawanya udah gak enak," sahut Taeyong.
"Eh btw tadi Kei mesen apa sih?"
Taeyong celingak-celinguk, merasa jika telinganya menangkap sebuah suara. Mereka sekarang tengah berada di kantin, lantai bawah setelah lantai satu. Kebetulan mesin penjaja minuman ada di pojok, tempat yang sepi.
Lelaki itu memundurkan sedikit badannya kemudian mencodongkan kepalanya sedikit ke belakang, mencoba mengintip lorong gelap satunya yang berada di sebelah kiri mereka.
Matanya mengerjap, kemudian ia berjalan memasuki lorong gelap tersebut. Taeyong memicingkan matanya, dalam kegelapan ia seperti melihat sesuatu di ujung lorong.
Ting!
"Woe," Taeyong tersentak ketika Taehyung menepuk pundaknya. "Ngapain? Buru ke atas lagi."
Taeyong menunjuk ujung lorong, " itu lift bukan sih?" tanya lelaki itu.
Taehyung merogoh sakunya dan mengambil ponselnya kemudian menyalakan senter.
"Ho'oh, lift pasien kayaknya, naik itu aja kuy, lift umum rame."
"Selow anying, gua bisa jalan sendiri."
----
"GUA GAK MESEN INI ALIEN!" teriak Jisoo.
"Tuh alien, yang bener makanya," Taeyong terkekeh sambil menyenggol lengan Taehyung.
Jisoo menatap tajam Taeyong. "Lu juga sama! Tae!"
"Lah, lah. Kan Alien dia doang??"
Pintu terbuka, menampilkan Dokyeom dan Kei yang datang dengan wajah sumringah ketika melihat dua kaleng soda pesanan mereka berada di meja samping sofa.
"Ini nih, yang serakah dateng. Minum tuh dua kaleng. Keselek gua mampusin lu!" ujar Jisoo yang membuat Kei tertawa kecil dan Dokyeom tertawa keras.
"Buset, PMS bukan?"
"Iya kak, iya. Ntar uang gantinya dua kali lipat deh," sahut Dokyeom, Jisoo tersenyum lebar. "Tapi nyicil sebulan sekali, ya?" Dokyeom langsung tertawa keras.
"RS bego, depan ruangan kita nenek-nenek jantungan," Taehyung memukul kepala belakang Dokyeom.
Dokyeom meringis, "Duh, kak. Masih di infus nih."
"Gak peduli, sih."
"Kyeom, liat luka cakaran lu, dong?" izin Taeyong tiba-tiba.
Dokyeom berpikir sejenak, kemudian membalikan tubuhnya dan mengangkat bajunya. Menampakkan punggungnya yang kokoh tertutup dengan perban.
Namun dengan jelas, tercetak noda darah panjang, dari bahu kanan sampai pinggul kiri lelaki itu. Lukanya masih basah sehingga cakaran tersebut menjeplak di perban yang menutupi tubuhnya.
"WOE GILA, LU CARI MASALAH SAMA LOGAN?!"
"Astaga..."
KAMU SEDANG MEMBACA
«¹» Elevator Game ✔
Horror❰EG➖9597's❱ ❝Life is a beautiful lie. And Death is a painful truth.❞ highest rank: #1 in 95 #1 in gf #2 in 97 #5 in lovelyz ©Shiyuma_chan, 2018