Focus: Eunha, Dokyeom, 95 Line
18 Desember 2017
05.30
Seungcheol mengeraskan rahangnya setelah mendengar cerita dari Dokyeom dan Eunha yang mengatakan bahwa adiknya Yuju tidak dalam kondisi baik-baik saja.
Seungcheol ingin segera menyusul ke sana namun dua anak malang itu mengatakan bahwa ia hanya bisa melakukannya tengah malam karena jika ia melakukannya saat ramai bisa saja orang lain yang tidak tau apa-apa ikut terbawa ke dimensi lain.
"Tenang dulu, Cheol. Jangan panik, doa aja semoga mereka gak kenapa-napa," ujar Jisoo yang disetujui oleh yang lain.
"Nayeon, temenin gua ke kamar mandi," tanpa menunggu balasan, Sowon segera menarik tangan Nayeon keluar dari sana.
"Eh—" pintu tertutup tepat sebelum Nayeon menyelesaikan protesnya terhadap Sowon.
Mereka langsung menatap Bona yang merupakan sahabat Sowon sejak kecil, namun gadis itu hanya mengedikan bahunya, "ganti pembalut kali."
"Tunggu aja Eunwoo bangun Tae, baru tanya, jangan ngebatin mulu Lo, biasanya berisik," ujar Kei tiba-tiba.
"Anjir jangan baca pikiran gua mulu dong, mentang-mentang indigo ya lu," sahut Taehyung.
"Emang Kak Taehyung nanya apa?" tanya Eunha.
"Gak—"
"Dia nanya, Eunwoo bisa masuk ke mimpi buruk orang tuh kayak gimana," jawab Kei.
"Yeu."
Focus: Sowon, Nayeon
18 Desember 2017
05.35
"Sowon! Lu gila?!" Nayeon berteriak histeris ketika Sowon baru saja memukul petugas ruang siaran rumah sakit dengan sapu sampai pingsan. Setelah ia menonaktifkan ruangan cctv tentunya.
"Ssst... Pemilik rumah sakit lagi pergi ke luar negeri, jadi gak ada yang memerintah di sini. Jagain depan Yeon."
Sowon berdeham kemudian menyalakan mic yang menyambung ke seluruh ruangan di rumah sakit.
"Test, test. Pemberitahuan bagi pengunjung rumah sakit untuk segera pulang karena ada beberapa urusan pribadi yang harus segera kami tangani, dan untuk seluruh petugas, dokter juga perawat di mohon untuk masuk ke ruangan rapat setelah mengamankan pengunjung, terima kasih," Sowon kembali mematikan mic nya kemudian menyandarkan tubuhnya pada kursi putar ruang siaran.
Nayeon tercengang melihat aksi nekat sahabat jangkungnya itu. Gadis itu mengunci pintu ruang siaran dan menghampiri Sowon yang sekarang tengah mengutak-atik sesuatu.
"Sumpah. Gila, gila. Lu ngapain—"
"Chat Seungcheol atau Jisoo, bilangin mereka gak usah ikut keluar juga."
Nayeon mengembungkan pipinya karena Sowon baru saja memotong perkataannya. Namun gadis itu tetap melakukan apa yang diperintahkan dengan segera.
"Dah, sekarang jelasin, lu ngapain?" tanya Nayeon.
"Lu gak ngerti?" Nayeon menggeleng, membuat Sowon menghela nafas. "Gua berniat ngosongin RS, biar bisa cepet jemput mereka yang terjebak di dimensi lain."
Nayeon mengangguk. "Iya, iya. Kalo itu gua tau. Terus tadi lu utak-atik apa?"
"Oh. Lu tau kan kalo pintu masuk RS itu pintu kaca yang bisa kebuka sendiri pas lu berdiri di depannya kayak yang di mall-mall gitu? Nah, gua tutup pintunya dan matiin sensornya," jelas Sowon.
"Oh, terus tadi gua ngunci otomatis pintu ruangan rapat biar petugas rs gak keluar, dah itu aja."
"ITU AJA?! KALO MEREKA LAPORIN LU KE POLISI GIMANA??!!"
Sowon terkekeh geli, "Gak akan, paling gua dipecat."
"Enteng banget njing kek plastik," sahut Nayeon.
"Ya kan dibawa sanTAI aja."
Focus: Eunha, Dokyeom, 95 Line
18 Desember 2017
05.45
"Ini rencana Sowon, kita gak usah ikut keluar kayak yang lain," ujar Jisoo.
Jimin membelalakkan matanya yang sipit. "Gelo, nekat banget."
"Kalian yakin pengen kesana?" tanya Dokyeom yang dibalas anggukan mantap oleh Seungcheol.
"Semua bisa ikut?" tanya Seungcheol.
Kei menggeleng. "Gak, harus ada yang di sini."
"Loh, kenapa? Bukannya kalo lebih banyak yang ikut kesana lebih baik?" Tanya Bona.
"Yang jagain Eunwoo siapa? Eunha sama Dokyeom pasti ikut—"
"Gua gak ikut," potong Dokyeom membuat Kei menghela nafas.
"Hhh... Pintu dunia kita sama dunia lain kebuka dan gak bisa ditutup karena kalian keluar bukan pada waktunya," lanjut Kei membuat yang lain tercekat.
"Makhluk-makhluk kelaparan yang pengen hidup lagi pasti ngincar mereka yang lagi lemah kayak Eunwoo. Pasti gak cuma Eunwoo yang koma di RS ini kan? Ditambah pengunjung udah pada keluar, kita harus jagain semua pasien di sini."
"Dokyeom baru aja sadar beberapa menit yang lalu, gak mungkin dia doang yang disini," lanjut Kei kemudian kembali mengunyah permennya.
"Yaudah. Siapa yang mau ikut ke atas?" tanya Seungcheol.
"Gua pasti ikut, kak," ujar Eunha.
"Kalo Sowon ikut, gua ikut," jawab Bona.
Taehyung menyenggol lengan Jimin yang kemudian menghela nafasnya. "Yaudah gua ikut, gua kalah taruhan," ujar Jimin.
"Terus, siapa la—"
"Gua sama Nayeon ikut," sahut Sowon tiba-tiba yang sudah berada di depan pintu.
"Berarti sisanya jaga sini, ya? Taeyong, Taehyung, Jisoo, Kei sama Dokyeom."
Mereka mengangguk.
Segini dulu deh '<'
Jangan lupa voment ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
«¹» Elevator Game ✔
Horror❰EG➖9597's❱ ❝Life is a beautiful lie. And Death is a painful truth.❞ highest rank: #1 in 95 #1 in gf #2 in 97 #5 in lovelyz ©Shiyuma_chan, 2018