25%

3.8K 616 82
                                    

Focus: Taehyung, Dokyeom, Kei

18 Desember 2017

06.40

Kei menarik nafas dalam kemudian menggenggam tangan kanan Eunwoo —yang masih tak sadarkan diri. Di depannya, ada Dokyeom yang menggenggam tangan kiri lelaki itu. Sedangkan Taehyung, ia memilih untuk menggenggam kaki Eunwoo.

"Ok, siap?" Tanya Kei. Taehyung dan Dokyeom mengangguk pelan.

"Sakit, gak, Kei?" Taehyung meringis ketika pertanyaannya hanya dibalas kedikan bahu dari Kei.

"Sekarang, tutup mata kalian dan kosongkan pikiran," gumam Kei yang masih dapat didengar oleh keduanya.

"Tae, tutup mata."

Taehyung mendengus. Jujur saja ia ketakutan.

Lagipula siapa yang tidak takut? Eunwoo masuk ke dalam sana dan tidak dapat kembali dalam waktu yang lama. Bagaimana jika mereka juga terjebak di sana?

Dengan berat hati, Taehyung menutup matanya.

Dan sebuah energi tiba-tiba mengalir begitu saja ke otaknya. Membuat kepalanya pening teramat sangat.

Dan tepat saat ia membuka matanya. Mereka tidak lagi di ruang rawat dengan dinding berwarna putih. Melainkan sebuah penjara bawah tanah dengan dinding batu-batu penuh lumutnya.




Deep in Eunwoo's Dream

Baru beberapa detik berada di sana, Kei sudah tau sejarah tentang tempat dimana ia berada sekarang.

Gadis itu memang memiliki kemampuan untuk membaca pikiran orang-orang terdekat juga menerawang masa lalu suatu benda atau suatu tempat.

Tidak. Kei tidak menerawang penjara bawah tanah ini. Namun tadi ia menerawang rumah sakit tempat awal mereka. Dan tempat ini adalah masa lalunya.

Lebih tepatnya, Rumah Sakit 24 jam ini dulunya adalah sebuah penjara bawah tanah. Tidak hanya itu, tepat di atasnya terdapat bangunan penelitian makhluk hidup ilegal yang pada akhirnya dihancurkan karena tidak memiliki izin.

Mungkin, sudah beberapa makhluk yang mereka teliti. Karena tidak ingin kehilangan itu semua, para ilmuwan itu mengurung hasil penelitian mereka dalam penjara bawah tanah yang tidak banyak orang tau.

Kembali ke Kei, Dokyeom dan Taehyung.

Mereka agak bingung, karena semua kurungan terbuka. Tidak ada siapapun di dalamnya.

Tidak juga. Dokyeom memicingkan matanya pada kurungan di pojok sana.

"I..itu Eunwoo?"

"Au, mata gua minus."

Tanpa aba-aba, Kei berjalan pelan ke arah sana, diikuti dua lelaki di belakangnya.

"Cha Eunwoo!" Pekik Dokyeom senang ketika sudah berada tepat di depan kurungan.

Lelaki itu mendongak. "K-kalian? Bego banget ngapain kesini?? Kak Kei? Kak Taehyung??"

"Ini gimana buka kurungannya anj— oh pake kunci, kuncinya mana?? Woo?" Taehyung memeriksa setiap jengkal kurungan besi tersebut dengan heboh.

Lelaki itu—Taehyung— menatap Eunwoo yang tengah menatap sesuatu di belakang mereka sambil bergumam. "Gak, gak. Jangan ganggu mereka, please."

"....Eunwoo?"

"KAK KEI AWAS—"

"KEI!!"

BRUUKK

"T-tae!"

Taehyung meringis. Bahunya sukses menghantam tembok di dalam kurungan yang berada di samping milik Eunwoo. Beberapa detik setelahnya, kurungan itu tertutup dengan sendirinya.

Tepat setelah Taehyung mendorong Kei, Dokyeom dengan sigap menangkap kakak tingkatnya itu.

"Woe! Eunwoo bego! Buka kurungan lu!" Teriak Dokyeom gemas saat melihat Eunwoo hanya berdiri di depan besi sambil menatap mereka khawatir.

"YA KALO BISA GUA BUKA, UDAH GUA BUKA DARI TADI," pekik Eunwoo tak kalah gemas.

"Fuck, makhluknya invisible," gumam Kei.

"Kak, lu serang dia sekali, wujudnya langsung keliatan." Eunwoo menyerahkan potongan besi yang tadinya berada di sudut ruang dalam kurungan

"Gimana nyerangnya anying orang gak keliatan."

Kei mengambil besi tersebut kemudian menutup matanya. Gadis itu menghela nafas.

Perlahan, Dokyeom dapat melihat jejak kaki berwarna merah di lantai batu yang tengah ia pijak tak jauh dari tempat mereka berdiri—lama-lama mendekat ke arah mereka.

Kei dapat merasakan suatu energi hebat di depannya. Saat batinnya merasakan energi itu mulai mendekat ke arahnya, gadis itu mengayunkan besi yang ada ditangannya.

Besi itu mengenai sesuatu yang empuk.

"Gua megang! Gua megang woe!" seru Kei setengah berbisik.

"Ya... Terus?"

Dokyeom tersentak kemudian segera menolehkan kepalanya ke samping. "Anjir sejak kapan lu keluar kak??"

"Lah kurungannya cuma ditutup, gak dikunci," jawab Taehyung dengan wajah datarnya.

"Yaudah kocag lu bukannya bantuin gua, nih pegang!" Kei menyerahkan besi panjang yang ia pegang kemudian menunjuk sesuatu di depannya. "Tuh lawan dia."

Perlahan makhluk itu menunjukkan wujudnya.

"Eunwoo!"

Sedangkan orang yang Dokyeom panggil tengah menatap makhluk itu dengan tangan yang bergetar. Bibirnya bergumam.

























"C-Chaeyeon?"

"Hah? Siapa tuh?"

"It's me. My name is Jung Chaeyeon. Long time no see, Cha Eunwoo, Lee Seokmin." Sosok bernama Chaeyeon itu tersenyum manis.

Dokyeom menatap Chaeyeon tidak percaya. "Bukannya lu udah..."

"Yap. Gua udah mati. Gua dibunuh, tapi kasus gua ditutup." Chaeyeon tertawa miris. "Dan disinilah gua, kembali untuk balas dendam."

"Tunggu. Gua inget—"

JLEB!

CRASH!

Besi ditangan Taehyung melayang, kemudian menusuk lelaki itu tepat di dada kirinya.






















"Go to the hell. Kim Taehyung."

MAKIN TIJEL GAK SIH INI???
Maapin gua terlalu menikmati liburan tanpa sinyal sampe melupakan cerita yang sudah berdebu ini :""





«¹» Elevator Game ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang