26%

3.7K 621 102
                                    

Focus: Yugyeom, Bambam, Yuju

18 Desember 2017

06.27

"Sssst!"

Yugyeom membekap mulut Yuju yang sekarang tengah meringkuk di bawah meja bersamanya.

Tepat di depan wajah mereka, sesosok makhluk tanpa mata mengendus-endus udara.

Sejak menemukan lorong dengan beberapa ruangan, mereka berpencar.

Yugyeom, Yuju, dan Bambam.

Jungkook dan Lisa.

Mina dan June.

Jihyo, Jaehyun, dan Mingyu.

Makhluk tersebut mendongak, berhenti merunduk—memeriksa kolong meja. Kemudian ia kembali mengendus-endus udara.

Tiba-tiba makhluk itu menggeram keras dan berjalan ke arah pojok ruangan.

Lebih tepatnya, tempat Bambam bersembunyi.

Yugyeom mengernyit. Hidungnya merasakan suatu sensasi yang aneh. Tak lama kemudian, lelaki itu menggerutu dalam hati.

Goblog banget anjir si Bambam pake kentut segala.

Iya, sedekat itu Bambam dan Yugyeom sampai Yugyeom hafal dan kenal aroma kentut Bambam.

"Juy, lu tunggu sini, ya," bisik Yugyeom.

"M-mo kemana?"

"Udah lu tunggu sini aja, jangan kemana-mana."

Yuju mengangguk. Yugyeom segera keluar dari bawah meja dan mengendap-endap ke arah pintu.

Tepat setelah Yugyeom pergi, Yuju segera menutup hidungnya. "Anj- bau apaan nih???" Desis gadis itu pelan.

Di pojok sana, Bambam mencoba menahan nafas beserta gemuruh di perutnya. Matanya menatap waspada pada makhluk yang sedang berjalan kearahnya.

Kemudian, ia menangkap siluet seseorang yang tengah berjalan mengendap-endap di belakang makhluk tersebut.

Itu Yugyeom, dengan tabung pemadam di tangannya. Entah untuk apa Bambam tidak mengerti.

Yugyeom masih mengendap-endap, berjalan mendekati makhluk tersebut.

Sampai akhirnya lelaki itu telah sukses berdiri di belakang si makhluk kemudian menyemprotkan tabung pemadam ditangannya.

"BAM! JUY! CEPET KELUAR!"

Focus: Eunwoo, Dokyeom, Taehyung, Kei

18 Desember 2017

06.42

Chaeyeon menatap tajam orang-orang dihadapannya.

"Kadang hidup memang suka bermain, Cha Eunwoo," ujar gadis manis berwajah pucat itu. "Lu sama kak Kei emang punya the 6th sense. Tapi kalian gak sehebat Jiho."

"M-maksud—"

"Diam." Chaeyeon berjongkok di depan Taehyung kemudian menarik besi tajam yang menusuk dada lelaki itu.

"Jung Chaeyeon. Keluarin gua," desis Kei tajam. Konyol memang, sesuatu tak terlihat mendorongnya bersama Dokyeom hingga masuk ke dalam jeruji besi bersama dengan Eunwoo.

Chaeyeon melirik Taehyung yang tengah meringkuk sambil memegangi dada kirinya. Segelintir angin yang entah datang darimana meniup rambut panjang gadis itu.

"Apa lu tau penyebab kematian gua, hah?" Gadis itu mengusap surai coklat Taehyung lembut, membuat lelaki itu menatapnya tajam.

"Lebih tepatnya—" usapan itu berubah menjadi jambakan keras. "—apa kalian tau siapa penyebab kematian gua?"

"Kasusnya udah di tutup Yeon. Lagipula keluarga lu udah ikhlasin kepergian lu, seharusnya lu udah tenang sekarang," sahut Dokyeom.

"Keluarga gua emang udah ikhlas, tapi gua gak mau mati secepat ini!" gertak Chaeyeon. "Disaat gua baru aja dapet kasih sayang dari lu, Cha Eunwoo," lirih gadis itu sambil menatap Eunwoo dengan senyum manisnya.

"Tapi si bedebah Kim Taehyung dan teman idiotnya malah nabrak gua, tepat sebelum lu nembak gua, woo. Dan mereka lari gitu aja." Chaeyeon tertawa getir.

"Gak mungkin. Maksudnya, Taehyung yang tabrak lari lu?" tanya Kei.

"Tanyakan saja pada si brengsek ini," desis Chaeyeon kemudian menghempaskan kepala Taehyung dengan keras.

Taehyung meringis. Kemudian sambil menahan rasa sakit, ia membuka mulutnya. "G-gua sama J-jimin lagi m-mabuk pas itu, y-yeon. G-gua bahkan g-gak tau... k-kalo itu l-lu."

Chaeyeon berdiri dan tersenyum miring. "Oh gitu ya? Terus kenapa lu gak di penjara? Kasus tabrak lari dan mengendara ketika mabuk."

"Tapi bodohnya, mereka malah menutup kasus itu." Lagi-lagi Chaeyeon tertawa miris. "Cuma Jiho yang ngerti, gua bersyukur waktu itu bisa nyasar ke rumahnya."

"Dan... Apa lu tau?"

Chaeyeon menggenggam erat besi ditangannya hingga besi panjang tersebut terbelah menjadi dua.

"Jiho anak broken home. Sahabat macam apa kita? Sahabatan sama dia selama hampir 12// tahun, dan sampai kematian dia gak ada yang tau kalo Jiho menanggung masalah sebesar itu sendirian.

"Sampai akhirnya Jiho bunuh diri dan membalaskan dendamnya lewat dunia lain."

Chaeyeon tersenyum miring. "Bukan untuk orang tuanya. Tapi untuk salah satu diantara kalian, penyebab orang tuanya ribut tiap malem."










Focus: Mina, June

18 Desember 2018

06.28

June menelan salivanya. Lelaki itu merunduk tepat di bawah sebuah tempat tidur. Sedangkan di depannya sosok dengan gaun putih panjangnya tengah mengitari tempatnya bersembunyi.

"Choi Yuna~ keluar kamu."

June meringis. Yuju gak ada disini, dongo banget jadi setan. Batin lelaki itu. Kemudian June melirik ke arah lemari di belakangnya—tempat Mina bersembunyi, untuk memastikan jika gadis itu aman.

Dan ketika June kembali menoleh ke arah depan, matanya bertemu dengan dua lobang hitam dan wajah pucat seorang wanita yang menatapnya dengan tatapan kosong.

June membeku. Mata hitam itu menghipnotisnya untuk diam di tempat.

Sesaat kemudian, wanita itu tersenyum lebar.

































"Halo. Goo Junhoe."








































Ah. June ingat. Pantas saja ia merasa familiar dengan wajah itu.

Dia, Kim Jiho. Sahabatnya.

Hai gua balik dengan cerita yang makin kesini makin gak jelas :""

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai gua balik dengan cerita yang makin kesini makin gak jelas :""

Btw gua mau tau dong, menurut kalian cerita ini gimana sih? Jawab di komen ya :)

«¹» Elevator Game ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang