32%

3.2K 527 105
                                    

Focus: Seungcheol, Jimin, Jungkook, Mingyu, Yugyeom, Jaehyun, Sowon, Bona, Nayeon, Eunha, Yuju, Mina, Lisa, Jihyo

18 Desember 2017

06.27

"JANGAN MENTANG-MENTANG INI DUNIA LU, JADI LU BISA BERSIKAP SEENAKNYA NJING."

"Cheol buset gak usah aismosi."

Eunha hanya melamun ketika Jimin menahan Seungcheol yang hendak maju untuk menghajar Jiho.

Gadis itu menatap sosok di seberang sana -yang juga sedang menatapnya dari balik tubuh semampai Mingyu. Ia tersenyum, membuat Eunha terdiam.

Itu Jaehyun. Sosok yang mereka cari hingga memakan tiga korban. Eunha menyadarinya. Tidak ada Rose, tidak ada June, dan tidak ada Bambam. Ditambah mata sembab Lisa dan Mina.

Namun ia senang. Kematian teman-temannya itu tidak sia-sia. Panggil Eunha egois jika ia sama sekali tidak bersedih atas perginya Rose, June dan Bambam.

"KALO MAU GUA MATI YA GUA AJA. GAK USAH BAWA-BAWA YUJU, BANGSAT."

"Asal lu tau Choi Seungcheol. Orang yang selama ini gua tunggu kematiannya adalah adek lu."

Sowon semakin mengeratkan pelukannya pada Yuju yang bergetar ketakutan. Ini pertama kalinya gadis itu melihat kakaknya berteriak dengan luapan emosi.

"Sebenarnya salah keluarga Choi sama lu apa, sih?" Tanya Mingyu dengan suara tertahan. Ia sama kesalnya dengan Seungcheol, namun lelaki itu dapat mengontrol emosinya dengan baik.

"Nanti juga kalian tau." Jiho tertawa pelan. Membuat Seungcheol semakin mengepalkan tangannya. Lelaki itu menepis tangan Jimin yang menahannya kemudian berjalan menghampiri Jiho.

"Chim! Anjir woy itu si Seungcheol bukannya di tahan!" Seru Nayeon heboh. Jimin meringis. "Tenaganya kuat banget anjir, ga kuat gua."

Tepat ketika Seungcheol sampai di depan Jiho, sebuah rantai panjang keluar dari langit dan melilit tubuh lelaki itu kemudian menggantungnya.

"Apa-apaan ini bangsat. Lu mau bunuh gua sekarang, hah?!"

Jiho tersenyum. "Belum."

Sreet!

"AAAAAAAAAAAAAAAAA!!"

"YUJU!"

"G-gua gak papa, kak."

Yuju meringis ketika rantai itu melilit tubuhnya terlalu kencang. Gadis itu melihat ke bawah. Kakinya menggantung di udara setinggi setengah meter. Sekarang, dua kakak beradik itu telah tergantung di udara.

"Ok, gini aja." Jiho menyeringai. "Kita main sebuah permainan."

"PERMAINAN APA LAGI SIH?? KITA DISINI JUGA GEGARA PERMAINAN!" Seru Lisa kesal.

Jaehyun terdiam. Merasa tersindir.

"Gua kasih kalian pertanyaan dan waktu 10 detik untuk menjawab. Jika kalian salah menjawab," Jiho menjentikkan jarinya, gergaji mesin keluar dari langit-langit tepat di atas kepala Seungcheol dan Yuju. "Perlahan mereka akan tertarik ke atas. Dan jika kalian tidak menjawab dalam kurun waktu 10 detik, satu per satu dari kalian akan mati. Dengan syarat, keluarga Choi tidak boleh ikut serta dalam permainan ini."

"Jika kita berhasil menjawab satu pertanyaan?" Tanya Bona.

Lagi-lagi Jiho tersenyum. "Jalan keluar terbuka untuk kalian."

"Ok. Gua siap," seru Mingyu.

"Pertanyaan pertama." Jiho menatap satu per satu orang-orang yang tengah mengelilinginya. Gadis itu kembali menyeringai.

«¹» Elevator Game ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang