14%

4.4K 683 2
                                    

Focus: Eunwoo, Eunha, Dokyeom

18 Desember 2017

00.57

Dokyeom berdiam diri di dalam salah satu ruangan yang ia temui. Yang lelaki itu butuhkan sekedar 'me time' untuk merenungi segalanya.

Lelaki itu menghela nafas. "Kayaknya gua harus minta maaf ke Eunha deh, gara-gara gua udah salahin dia," gumam Dokyeom.

Samar-samar, Dokyeom mendengar suara langkah kaki yang sedang berlari menuju ke arah ruangan yang ia tempati.

Tepat setelah Dokyeom menoleh, pintu terbuka, menampakan dua orang yang ia kenal.

Eunwoo dan Eunha yang baru saja masuk ke dalam salah satu ruangan segera menutup pintu, menguncinya dan menahannya dengan lemari besar di samping pintu.

"Eunwoo? Eunha?"

"Hhh...kyeom, lu kemana aja??" tanya Eunwoo di sela-sela lelaki itu mengatur nafasnya.

"Ada apaan sih? Kayak dikejar-kejar setan aja lo pada."

Eunha hampir saja berteriak ketika seperti ada yang mencoba mendorong pintu dari luar. "Emang!!"

"... Jungkook mana?" tanya Dokyeom.

"Entah, yang pasti Jungkook diserang pas dia ngejar lu," jawab Eunwoo yang membuat Dokyeom terdiam.

"Udah kyeom, gak ada waktu buat nyalahin diri lu atau orang lain, kita fokus aja buat keluar dari sini dan minta bantuan," sahut Eunwoo.

Dokyeom mengangguk kemudian membantu Eunha dan Eunwoo menahan lemari, "dia makhluk kayak apa?"

"Invisible, bahkan gua gak bisa liat dia," jawab Eunwoo. Dokyeom meneguk ludahnya.

"Terus cara kita kabur dari dia kalo dia-nya gak keliatan gimana?"

"Setau gua, dia lambat dalam mengejar, tapi sangat cepat dalam menyerang, intinya lu jangan sampai berdekatan  sama dia."

"Menurut gua, kita disini dulu sampai dia pergi, toh kalo kita keluar sekarang, kita mau kabur kemana?" ujar Eunha. Dokyeom mengangguk.

"Gua setuju."

"Yaudah lah," ujar Eunwoo kemudian menyandarkan tubuhnya pada lemari besar yang sekarang dalam posisi miring.

"Btw woo, lu tau semua makhluk yang ada di sini?" tanya Eunha sambil melirik ke arah Dokyeom.

Eunwoo mengedikan bahunya. "Gak semua, cuma beberapa." Lelaki itu menghembuskan nafasnya pelan. "Terkadang mereka muncul dalam mimpi gua, secara gak langsung mimpi itu kasih gua detail tentang mereka, dan anehnya gua bisa inget dengan jelas mimipi itu sampai sekarang," jawab Eunwoo.

"Ceritain!" seru Dokyeom senang. Eunwoo tersenyum tipis.

"Gimana kalau kalian yang liat sendiri mimpi gua?"

"Caranya?" tanya Eunha. Lagi-lagi Eunwoo tersenyum.

"Cukup tutup mata kalian dan bayangin kalau kalian adalah gua, gua yang tertidur di sofa dan terbangun di sebuah penjara tua..."

–Eunwoo, Eunhwa, Dokyeom–

Eunha membuka matanya, namun yang ia lihat adalah sebuah lorong dengan lantai, dinding dan atapnya terbuat dari batu.

Eunha segera menoleh ke arah kiri. Mendapati Eunwoo dan Dokyeom kini tengah menatapnya.

Eunwoo meletakan jari telunjuk kanannya di depan bibirnya kemudian menoleh ke depan, menatap lorong panjang di hadapannya.

«¹» Elevator Game ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang