"Uhuk-uhuk. Batuk gue." Goda Nathan jauh dibelakang membuat Nasya dan Rafka menjadi terganggu.
"Aduh." Rizal pun ikut berlagak batuk. "Gue mau batuk juga nih, Uhuk-uhuk. Ga bisa berhenti batuk gue. Uhuk-uhuk."
"Ngapa lo Zal." Tanya Nathan dan kembali ikut ikutan. "Uhuk-uhuk. Gue keselek durian Zal. Uhuk-uhuk."
"Alay lo berdua." Affan memukul kepala kedua temannya.
Rafka menatap ketiga temannya intens, ia merasa sangat terganggung karena tak bisa berduaan dengan Nasya. Apalagi Nathan yang tak memperbolehkan mereka berduaan, takutnya ada yang khilaf.
Kini mereka ada dikantin, dimana pusat perhatian tempat itu ada pada mereka. Bahkan banyak fans Rafka disana. Yah cowo ganteng mah bebas.
"Nasya lo dipanggil Bu Ayu diruang Kesiswaan." Ucap Fino saat menghampiri Nasya.
Nasya menatap Rafka yang juga sedang menatapnya.
"Raf, aku ke Bu Ayu dulu ya." Ijinnya yang diangguki oleh Rafka.
"Yuk Fin." Nasya dan Fino berlalu dari hadapan Rafka yang tengah menatap Fino kesal.
"Aelah ada yang cembukur Than." Ledek Rizal.
Rafka mendorong bahu Affan. "Sotoy lo."
"Kok lo malah dorong gue sih bukannya si Rizal." Ucap Affan kesal.
"Serah lo Zal, serah." Ujar Rafka dan berlalu meninggalkan teman temannya.
"Mau kemana lo Raf? Gue ikut."
*****
Tok tok tok
"Permisi, Bu Ayu panggil saya?" Ucap Nasya diambang pintu.
"Iya Nasya, ayo masuk." Ucap Bu Ayu mempersilahkan.
Nasya berjalan masuk dan duduk didepan Bu Ayu.
"Jadi begini Sya, kan sebentar lagi sekolah kita ulang tahun. Jadi pas perayaan nanti Ibu mau ada acara dimalam hari juga dan nanti disana acara tiup lilinnya. Kamu bisa handle semuanya kan?" Jelas Bu Ayu.
Nasya menganggukkan kepala mengerti. "Baik Bu,nanti akan saya bicarakan sama anggota Osis lainnya."
"Baiklah, dan satu lagi sekolah kita kedatangan murid baru. Berhubung hari ini sekolah kita free, jadi Ibu minta sama kamu tolong ajak dia melihat semua ruang sekolah ya? Supaya besok dia sudah paham." Pinta Bu Ayu.
"Baik bu, saya bisa menemuinya dimana ya?" Tanya Nasya.
"Oh iya sebentar, Ibu akan memanggilnya dulu. Kamu tunggu disini sebentar."
Bu Ayu pergi keluar ruangan, entah siapa yang akan ia temui. Yang jelas dia murid baru disini.
Tak lama kemudian, Bu Ayu datang bersama seseorang dibelakang nya.
"Sya, tolong kamu antar ya." Ucap Bu Ayu dan kembali memasuki ruangannya
Nasya tertegun, badannya bergetar matanya nampak panas ingin mengeluarkan suatu cairan dari dalam sana. Jantungnya serasa berhenti sekejap, kakinya lemas seketika, ia sudah tak kuat lagi. Ia sangat syok melihat siapa yang berdiri dihadapannya sekarang.
"S-sat-ya." Hanya itu lah yang keluar dari mulutnya.
"C-Chacha." Ujar pria itu tak kalah kagetnya.
"Gu-gue kekamar man-di dulu l-lo tunggu sini." Ucap Nasya gugup dan langsung berlari menuju kamar mandi terdekat.
Kini gadis itu tengah berada dikamar mandi, ia berdiri didepan kaca besar disana. Ia melihat dirinya yang sudah tak karuan. Air mata itu sudah membasahi hampir semua wajah Nasya.