26. Kangen

298K 14.5K 131
                                    


Double update yeay🎉


"Yang jangan marah dong."

"Bodo!"

"Sayang, I love you."

"Udah tau!"

"Kok gitu sih Yang? Jangan marah lagi dong."

"Ya emang udah tau, ngga usah maksa deh."

"Janji deh ngga godain kamu lagi. Masalah 'Rafka Junior' tadi cuma becanda Yang. Please maafin aku ya." Ucap Rafka dengan nada yang lebih lembut.

"Nggak lucu!"

"Iya sayang, maafin Rafka ya." Rafka hendak mencium tangan Nasya, namun Nasya malah menariknya.

"Ngga usah pegang pegang, aku masih marah ya."

Rafka mendengus. "Yaudah terserah!"

"Kok lo bentak gue sih." Emosi Nasya sedikit naik.

"Kok jadi lo-gue sih." Rafka menggertakkan giginya menahan emosi.

Sudah dari kepulangan Affan dan Rizal tadi mereka beradu mulut hanya karena Rafka menginginkan 'Rafka Junior'. Namun sebenarnya Nasya tidak sepenuhnya marah, ia hanya ingin melihat muka memelas Rafka.

Nasya langsung menjatuhkan dirinya diatas dada milik Rafka dan tangannya mendekap tubuh besar Rafka. Ia takut kekasihnya marah lagi.

"Maaf." Ucap Nasya dengan suara bergetar.

Rafka mengelus kepala Nasya. "Aku yang minta maaf, udah bentak kamu."

Nasya menggeleng. "Dari tadi aku ngga marah Raf, aku cuma suka lihat wajah bersalah kamu." Ungkap Nasya jujur.

"Oh jadi gitu, oke sekarang waktunya hukuman."

Nasya menjauhi dada bidang Rafka. "Hukuman?"

Rafka mengangguk dan tersenyum miring.

"Rafka jangan macam macam deh." Nasya takut.

"Nggak kok, cuma satu macam. Sini maju dikit."

Rafka menarik tangan Nasya sedikit keras hingga tubuh Nasya ikut tertarik maju. Kini jarak mereka hanya sedikit, nafas mereka pun menerpa wajah meraka masing masing.

Rafka menggerakkan tangannya mengusap lembut pipi Nasya lalu bergerak menuju bibir Nasya dan membelainya.

Nasya merasa tidak aman dengan posisi seperti ini. Ia ingin menjauhkan tubuhnya namun tangan kiri Rafka menahan tengkuknya. Nasya hanya bisa pasrah. Mungkinkah firstkiss Nasya diambil oleh Rafka detik ini juga? Nasya sendiri tidak tahu itu.

Rafka terus mengusap bibir Nasya dengan ibu jarinya, Nasya ingin menjauhkan tubuhnya lalu ia menahannya. Dalam hati Rafka ia tertawa melihat pipi merah Nasya dan wajahnya menunjukkan ketakutan.

Rafka menghentikan permainannya lalu mendekatkan wajah Nasya. Nasya sendiri memejamkan matanya.

Rafka mengecup dahi Nasya lama menyalurkan kenyamanan yang ia rasakan. Perlahan Nasya membuka matanya. Ia bernafas lega lalu tersenyum.

Rafka menatap kekasihnya yang juga tengah menatapnya.

"Mungkin sekarang ini dulu, kalau itu nunggu kita udah sah. Aku takut kebablasan dan aku mau jaga kamu bukan merusak." Ujar Rafka.

Nasya mengangguk mengerti.

"Emm Raf, besok aku sekolah ya? Kamu disini sendiri gak papa kan?"

"Kan tadi aku juga udah saranin kamu sekolah Sya, tapi kamunya ngga mau kan?"

Ketua OSIS in Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang