17. Menyesal?

277K 14.3K 32
                                    

Hari ini tak seperti biasanya, Rafka yang biasanya petakilan, ceria tapi sekarang terlihat beda. Ia lebih banyak melamun dan tak banyak bicara, bahkan dari tadi pagi ia hanya memasang muka datar. Walaupun banyak Rafka lovers yang menyapanya.

"Bos, lo kenapa sih? Dari tadi diem terus. Lagi puasa ngomong lo." Komentar Rizal.

Rafka hanya meliriknya sekilas dan kembali fokus kedepan.

"Raf, saran gue nih ya. Mendingan lo dengerin penjelasan Nasya dulu dah, biar lo ngga kaya gini terus." Ujar Affan.

Rafka mendengus. "Udah ngga ada gunanya lagi Fan, semuanya udah terlambat."

Affan menepuk bahu Rafka. "Ngga ada yang namanya terlambat sebelum lo mencoba nya."

"Bisa bijak juga lo Pan, hahaa." Kekeh Rizal.

"Iya lah, emang kaya lo Jal. Bisanya nyusahin orang." Ujar Affan agak sombong.

Rafka tak menghiraukannya dan melenggang pergi.

"Raf mau kemana lo." Tanya Rizal.

"Bolos."

Rafka berencana ia ingin tidur di rooftop. Semalam ia tak bisa tidur karena terus memikirkan kekasihnya, ah apa iya Nasya masih ingin disebut kekasih oleh Rafka?

Rafka tak percaya jika kemarin iya bisa seemosi ini. Dari pertama kali ia menjalin hubungan dengan Nasya, ia selalu berusaha menahan emosinya meskipun sedang banyak masalah. Tapi kenapa sekarang ia lebih mementingkan egonya dari pada orang yang selama ini selalu bersamanya.

Ahh iya jadi rindu  sekarang. Tapi mau gimana lagi, bahkan Nathan juga sudah membencinya. Apalagi Nasya yang jelas jelas ia sakiti.

Rafka juga masih heran kenapa Nasya bisa bilang 'sayang' ke cowo itu. Entahlah, rasa bersalah kini menghantuinya. Ia sudah membuat kekasih yang sangat dicintainya sampai masuk rumah sakit, dan bodohnya ia takut untuk menjenguk gadisnya.

Setelah tadi ia mendengar sedikit perbincangan Ella dan Alin yang mengatakan Nasya baik baik saja dan hari ini sudah diperbolehkan pulang, Rafka bisa bernafas lega.

Rafka memasang earphone ditelinganya dan mulai memejamkan mata. Angin sepoi sepoi yang membuat kantuknya semakin menjadi, kini Rafka sudah terlelap dalam mimpi.






*****






"Bun kita pulang kapan sih, katanya hari ini Nasya udah boleh pulang. Kan udah bosen disini terus." Keluhnya.

"Sebentar ya sayang, nunggu diperiksa dokter dulu."

Nasya mencebikkan bibirnya. "Dokternya disuruh cepetan Bun." Rengeknya.

Saat Rika ingin membuka mulutnya, ia terhenti saat mendengar ucapan salam.

"Assalamualaikum dua bidadari Ayah." Ucap Andre saat masih diambang pintu.

Nasya langsung tersenyum cerah. "Ayah."

Andre membalas senyuman Nasya dan memeluknya. "Ayah kangen sama mutiara Ayah."

Nasya mempererat pelukannya. "Nasya juga kangen banget sama Ayah."

Rika senang melihat dua orang yang dicintainya bahagia. Lalu ia ikut memeluk keduanya.

"Ayah sayang sama dua bidadari Ayah ini." Ucap Andre lalu mencium kening istrinya dan puteri kesayangannya.

"Oh ya Nathan sekolah ya." Tanya Andre saat tak mendapati Nathan diantara mereka.

"Nathan dirumah Mas, dia lagi demam." Jawab Rika.

"Dirumah sama siapa?"

"Sama pacarnya lah Yah, yakali sama Ayah. Ayah kan manusia paling sibuk sedunia." Canda Nasya.

"Nasya."

"Iya Bunda, becanda." Nasya nyengir kuda.

Andre mengacak rambut Nasya. "Anak Ayah yang satu ini banyak tingkah ya Bun."

"Nama nya juga kids jaman now Yah." Jawab Rika diikuti dengan kekehan.

Nasya mencibir. "Bunda mah sok gaul."

"Permisi Pak, Bu. Saya mau mengecek keadaan  Nona Nasya dulu." Ucap seorang dokter saat memasuki kamar Nasya.

"Iya dok silahkan." Ucap Rika mempersilahkan.

Dokter mulai memeriksa kondisi Nasya, beberapa menit kemudian ia sudah selesai.

"Jadi gimana dok." Tanya Andre.

"Kondisi putri bapak sudah membaik, jadi sekarang sudah boleh pulang. Tapi disarankan untuk istirahat yang cukup." Jelas Bu Dokter.

"Iya dok, terima kasih."

"Baik Pak, Buk. Kalau gitu saya permisi dulu." Pamit nya.

Setelah sang dokter sudah menghilang dibalik pintu, Nasya langsung bersorak gembira.

"Yeyee pulang pulang."

"Diam Sya, jangan kaya anak kecil gitu ih." Ujar Rika mengingatkan.

"Sayang, kamu buruan ganti baju gih. Habis Bunda selesai beres beres kita langsung pulang." Perintah Andre.

"Siap komandan." Nasya memberi hormat dan langsung ngacir kekamar mandi.




Next?
Bentar dulu ya, mungkin agak lama.
Tapi aku usahain cepet deh. Promise

Habis UNBK masih harus disibukkan dengan kejuruan. So, See you next part.

Salam,
Calon jodohnya Babang Lafka💜

Ketua OSIS in Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang