Nasya meletakkan ponselnya dimeja belajar setelah membaca pesan dari kekasihnya dan tak berniat membalasnya.
"La gue pengen cerita nih." Nasya berbaring disamping Ella yang sedang asik membaca novel.
"Iye Sya, cerita aja. Gue dengerin kok." Jawab Ella dan masih fokus pada novelnya.
Nasya menghela nafas kasar. "Tadi gue disuruh Bu Ayu buat nemenin murid baru keliling sekolah."
"Serius lo Sya? Cewe apa cowo Sya? Terus terus kalau cowo ganteng ngga?" Tanya Ella.
"Cowo, dan lo tau dia siapa?"
Ella menutup novelnya. "Ya mana gue tau Sya. Kan gue belum pernah ketemu."
"Satya." Lirihnya yang masih bisa didengar Ella.
Ella menautkan kedua alisnya. "Lo ngapain masih mikirin si brengsek itu sih?"
"Dia Satya La." Ujarnya lesu dan langsung membenamkan wajahnya.
Ella membelalak kaget. "Sumpah demi apa Sya? Terus terus reaksi dia gimana?" Tanya Ella penasaran.
Nasya menatap sahabatnya. "Ya dia kaget, begitu juga dengan gue. Gue takut La kalau perasaan gue bakal tumbuh lagi disaat gue udah mulai sayang sama Rafka."
"Sya, lo harus yakin sama perasaan lo sendiri. Lo udah janji kan ngga akan buat Rafka tau semuanya, lo juga ngga mau Nathan hancur kan?"
"Iya gue inget janji gue, gue cuma takut La." Ujar Nasya dengan mata yang sudah berkaca kaca.
Ella menatap Nasya sendu dan langsung memeluknya. "Lo harus bisa Sya, gue yakin lo kuat."
"Gue juga bakal dukung lo kok." Sambungnya.
Cklekk
"Astaga Nasya Ella kalian ngapain peluk pelukan gitu sih." Kata Nathan kaget, syok atau apalah itu namanya😀.
Nasya dan Ella langsung melerai pelukannya dengan cepat, karena juga kaget dengan teriakan Nathan.
"Abang hiks ngapain sih hiks teriak teriak." Tanya Nasya didalam tangisnya.
"Ya Allah Sya kamu kenapa?" Nathan berlari mendekati Nasya yang mukanya sudah basah karena air matanya.
Nathan mengusap air matanya lembut. "Kamu kenapa lagi Sya? Cerita sama abang."
"Satya sekolah di AHS." Jawab Ella cepat.
Nathan menatap Ella tak percaya. "Jangan ngarang cerita lo La."
"Tanya aja sama adik lo noh, gue ngantuk pengen bocan." Ujar Ella dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.
"Bener gitu Sya?" Tanya Nathan pelan.
Nasya mengangguk lemah.
"Tadi aku yang nganter dia keliling AHS bang."Nathan menepuk dahinya bingung. " Ya Allah drama apalagi ini."
"Nasya harus gimana bang? Nasya takut."
Nathan mengusap lembut kepala adiknya.
"Ya kamu harus bisa kontrol diri kamu. Kalau bisa kamu deket sama Rafka terus kalau disekolah, dengan begitu kemungkinan besar dia ga akan berani deket deket kamu."Nasya mengangguk mengerti. "Iya bang Nasya coba."
"Yaudah kamu sekarang tidur ya. Jangan nangis lagi, abang pasti jagain kamu kok." Nathan mengacak rambut Nasya dan berlalu menuju kamarnya.
*****
"Selamat pagi dunia, selamat pagi twins." Teriak Ella saat hendak menuju meja makan.