6. Emosi

408K 21K 1.1K
                                    

Kenapa harus ada kenangan semanis ini, kalau akhirnya aku harus melupakannya.



Rafka yang baru saja pulang kerumahnya itu mendapati Bundanya tengah menonton tv. Ia menghampiri wanita paruh baya itu dan mencium punggung tangannya. Dan duduk disampingnya.

Vidya tersenyum senang melihat anak laki lakinya itu pulang kerumah, pasalnya Rafka lebih suka pulang ke apartemennya yang letaknya jauh lebih dekat dengan sekolah.

"Abang baru pulang? Mama kangen banget sama Abang." Vidya mengusap lembut rambut anaknya.

"Iya Bun, tumben Bunda dirumah. Biasanya kan sibuk sama bisnis Bunda." Ujar Rafka.

Vidya tersenyum miris mendengar ucapan Rafka. Apakah iya selama ini dia terlalu sibuk dengan bisnisnya?

"Maafin Bunda sayang, bunda emang bukan bunda yang baik buat kamu. Tapi Bunda udah putusin dari kemarin, bunda mau berhenti bekerja." Vidya mulai meneteskan air matanya.

"Dan bunda mau belajar jadi bunda yang baik buat Abang sama Nata." Vidya menatap Rafka yang masih fokus pada layar televisi didepannya.

"Bang, besok Nata pindah ke Jakarta lagi." Lanjutnya.

Mendengar itu Rafka langsung menatap bundanya. "Bunda serius?" Tanya nya.

Vidya tersenyum. "Bunda sangat serius Bang, dan mulai sekarang bunda akan dirumah terus. Biar nanti kamu sama Nata juga betah dirumah."

Rafka langsung memeluk Vidya.  "Makasih ya Bun, Abang seneng banget bisa deket lagi sama Nata."

"Iya sayang, Kamu janji sama Bunda ya. Setiap hari kamu harus pulang kerumah, ngga boleh ke apartemen lagi."

Rafka melerai pelukannya. "Iya bun, Rafka pasti pulang kerumah."

"Oh ya Bun, Ayah masih di Aussy ya?" Lanjutnya.

"Masih bang, tapi besok Ayah pulang bareng Nata."


*****


Malam ini malam minggu, malam dimana malam yang sangat amat membosankan bagi para jomblo :v (authornya juga jomblo soalnya😪)

Yah, malam ini jam ini detik ini juga seorang gadis tengah duduk dibalkon rumahnya dan memainkan gitar kesayangannya.

Ia menatap langit berbintang diatas sana, memorinya kembali lagi pada kejadian 2 tahun lalu.

Flashback on

Saat itu, sepasang kekasih tengah duduk dibangku taman yang sudah dihiasi dengan berbagai lampu kerlap-kerlip dan lilin lilin kecil berbentuk hati mengelilingi mereka.

"Sayang, aku seneng banget bisa kek gini sama kamu." Ucap seorang gadis yang tengah menyenderkan kepalanya dibahu kekasihnya itu.

"Sama Cha, aku juga ikut seneng. Ga sia sia aku siapin semua ini buat kamu."

Gadis itu menatap kekasihnya dan langsung memeluknya.

Ketua OSIS in Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang