#34 - The Reasons

2.8K 518 101
                                    

"Siapa?" tanya Kai mengangkat kepalanya cepat menatap anak buahnya itu. Kedua tangannya ia satukan dan ia taruh diantara kedua kakinya. Wajahnya terlihat sedikit tenang, dia merasa mendapatkan sedikit harapan.

Harapannya lumayan besar terhadap orang didepannya ini.

"Ba-" belum selesai anak buahnya me jawab, tiba-tiba ada yang berlari kencang masuk ke ruangan membawa laptop.

"Bos, gue dapet infonya!"

Kai segera berdiri dan berlari mendekati anak buahnya yang berteriak itu. Sehun, Chanyeol, Vernon, Kris dan Baekhyun pun ikut berdiri sehingga mereka memutari anak buahnya itu. Anak buahnya yang lain masih berdiri disitu, tidak bergerak sedikit pun, hanya menoleh sedikit ke arah sana.

Sebenarnya rasa penasaran mereka begitu besar karena jarang-jarang Kai frustasi akibat seorang perempuan, tapi rasa takut mereka akan bentakan Kai yang bisa meledak kapan saja lebih besar membuat mereka memilih untuk diam.

"Mana? Apaan infonya? Lo tau?" Kai kelihatan antusias dan sangat memaksa. Rasa penasarannya sangat menggebu-gebu, begitupun yang lain.

Anak buahnya tidak menjawab, ia malah duduk di lantai dan menaruh laptopnya di meja ruang tamu berukuran pendek dekat mereka.

Sebelum bergerak, ia berkata,"Maaf bos lama, soalnya yang jaga menye-menye, maunya digertak dulu baru bisa."

Kai mengernyit kebingungan, yang jaga? Maksudnya apa?

"Gue ga nanya! Sini cepetan kasih tau gue." kata Kai dengan nada tinggi. Toh, ia memang kebingungan, tapi ia butuh mengetahui informasinya, bukan cara mendapatkannya.

Sang anak buah segera memijit tombol power hendak menghidupkan laptopnya.

"Lo bisa cepet gak?! Lelet banget!" Kai memanas melihat pergerakan anak buahnya yang menurutnya lamban sekali, padahal itu adalah pergerakan tercepat yang pernah dilakukan anak buahnya.

Sehun menepuk pundak Kai pelan untuk membuatnya sedikit tenang tetapi Kai malah menepis tangan Sehun cepat. Ia kelihatan risih. Membuat yang lain melihat kejadian itu membuang nafas gusar, Chanyeol yang melihat itu mengeleng-geleng. Sahabatnya begitu mudah emosi sekarang.

Setelah memasang flashdisk pada laptop yang dibawa, kemudian ia -anakbuahkai- membuka satu file. Terpampanglah sebuah file video didepan wajah mereka. Kai mengernyitkan dahi kebingungan. Yang lain juga menatap laptop itu bingung.

Kenapa berbentuk file video?

"Bos... siap buat liatnya?" suara anak buah itu terdengar tegang sekali serasa file video itu adalah file video sebuah pembunuhan berantai.

Kai mengambil nafas,"Buka filenya."

Sebenarnya hatinya jadi berdegup kencang. Ia sudah lama sekali tidak merasa seperti ini, perasaannya benar-benar kacau balau bahkan untuk pertama kali ia merasa gelisah sekali terhadap benda mati didepannya ini.

Kemudian dibukalah file video tersebut, mata Kai menjadi lebih jeli ketika ia melihat sebuah video hitam putih didepannya. Tidak perlu berpikir lama, ia sudah tahu itu adalah video dari cctv. Tepatnya adalah cctv di koridor depan apartemen miliknya.

Ia semakin kebingungan.

"Lo? Lo dapet darimana?" Kai menatap anak buahnya nanar, ia beralih dari laptop.

is that you ? // kai✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang