#44 - My Man

3.1K 447 103
                                    

PUTER LAGU PLEASE BIAR DAPET FEEL!

✨✨✨

Udara dingin membuat gue bergerak sedikit tidak nyaman dan tentu membuat gue membuka mata gue. Bangun dari tidur.

Apa yang gue lihat pertama adalah Kai.

Dia memeluk gue, gue pun juga dan sekedar info, kita gak memakai sehelai benang pun. Hanya selimut tebal warna putih yang menjadi penghangat kita dari udara dingin khas Puncak Bogor.

Sebuah senyuman terukir dibibir gue.

Berniat untuk bangun dari tidur, tapi gue tercegat karena pelukan Kai yang melingkari badan gue semakin erat. Dia bergumam,"Hm... jangan bangun dulu."

Gue memukul pipinya pelan, "Udah pagi, ga mau bangun?"

Jam udah menunjukkan jam delapan pagi.

Karena dia yang tidak mau ngelepasin gue, alhasil gue malah memeluknya balik dan mendusel-dusel di dadanya. Gue harap udara yang semakin dingin yang gue rasain bisa sedikit berkurang.

"Gak mau bangun. Maunya nambah itu lagi." Kai ngebuka matanya menatap mata gue kemudian tertawa tanpa rasa bersalah.

Gue malah ngejitak kepalanya kesel. Setelah semalem gue yang digempur sama dia berkali-kali dan gue turutin maunya berapa kali, dia sekarang minta nambah lagi?

Gila.

"Mesum," lirih gue kesal lalu berusaha melepaskan pelukannya yang melingkari tubuh gue.

Lagi-lagi dia tidak mau ngelepasin. "Lo gak capek apa bekas semalem?"

Anjing. Kenapa dia selalu bahas semalem terus?

"Capek sih, tapi sayang aja... kan kita lagi liburan, masa waktunya diabisin buat molor?"

Mendengar ucapan gue itu, Kai langsung melepaskan pelukannya.

Akhirnya...

Masih inget karena kita tidak pake apa-apa, gue tidsk jadi beranjak dari kasur dan malah masuk lagi ke selimut. "Kai, ambilin baju dong..."

Kai memposisikan badannya dari berdiri menjadi duduk, dia menatep wajah gue sebentar lalu senyum, "Ambil sendiri dong, sayang."

Gue ngegeleng, "Nggak. Ambilin."

"Elah, masih aja lo malu-malu sama gue, semalem jugㅡ"

Belum selesai dia ngomong, udah gue pukul kepalanya pake bantal kesel. Dia terus-terusan dah bahas semalem dan itu bikin gue salting! "Gak usah bahas semalem!"

"Iya, iya dah. Marah mulu, babygirl." Kai beranjak dari kasur dan gue buru-buru ngehadep ke arah lain. Malu untuk melihat semua yang Kai punya.

Gue pun memejamkan mata, dan kembali tidur lagi.

"Ye, baru juga ditinggal semenit udah molor lagi." Kai tiba-tiba sudah muncul di depan mata gue. Dia sudah memakai kaos putih dan celana pendek warna putih.

Dia mengasih gue kaos abu-abu oversize punya dia yang kalo gue pake, bisa sepaha gue panjangnya.

Gue duduk, dan menutupi dada gue dengan selimut. "Kok baju lo?! Baju gue mana?"

"Gapapa hehehe. Seneng aja kalo lo yang make baju gue." kata Kai sambil nyengir kuda.

Gue pun cuma ngehela nafas kesel, terus mengambil baju itu. "Pakaian dalemnya mana?"

"Gak usah pake lah." Kai smirk.

"Kai!" gue berteriak kesal.

Kai malah ketawa puas, lalu tiba-tiba tangannya sudah mengasih gue pakaian dalam gue dengan wajah datar. Ngerti akan apa yang bakal gue lakukan selanjutnya, dia langsung bilang dia mau ke toilet.

is that you ? // kai✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang