"Heiii..."
"Eh!"
Gue baru sadar kalau gue melamum memikirkan tentang Kai setelah dia melambaiam tangannya tepat didepam wajah gue. Gue pun nyengir kuda.
"Yee melamun lo." ejeknya.
"Iya, kenapa? Ga setuju?" tanya gue balik dengan sinis.
Kai tersenyum meremehkan, dia langsung narik tangan gue dari sofa. Gue sudah berusaha nolak tarikan tangannya tapi gue tau cengkraman tangan dia itu gimana.
"Haduh jangan narik-narik dong!" ucap gue sambil berusaha menggerakan tangan gue lembut.
Kai cuma senyum. Nyebelin banget sih!
Dia menarik gue sampai keluar rumah dan di depan mobilnya.
Pas sudah di dalam mobil, gue langsung buru-buru memakai seatbelt soalnya gue takut nanti dia-nya malah memanfaatkan keadaan kan.
"Lo kenapa sih narik-narik gitu! Sakit tau!" ucap gue sambil menatap pergelangan tangan gue tadi yang ditarik sama Kai.
"Gue ga suka cara lo sinis sama gue." jawabnya santai sambil menghidupkam mobil dan mulai memajukan mobil ngejauh dari rumah gue.
"Cih! Suka-suka gue dong."
Kai yang nyetir mobil tiba-tiba ngerem mendadak. Muka nya datar.
Gue kaget melihatnya. "Lo ap--" gue terdiam saat dia melepas seatbeltnya sangat cepat dan malah mendekat ke wajah gue.
ASTAGA DIA MAU NYIUM GUE LAGI?!
Ah gue yakin Kai ga bakal nyium gue lagi. Gue kenal Kai. Gue kenal.
TAPI INI JARAKNYA UDAH TINGGAL 2 JARI?
Gue mau ngedorong tapi gak enak. Gue terpaku dengan keadaan ini.
Jarak makin lama semakin deket. Gue bahkan sudah tidak bisa memandang kemana 2 manik matanya. Dia memiringikan kepalanya. Bener-bener seakan siap buat nyium gue.
"HAHAHAHAHAH." tiba-tiba ketawa Kai pecah. Dia menjauh dari gue.
"Lo tuh ya kalo judes ngegemesin tapi kalo takut juga rasanya pengen gue abisin!" lanjutnya lalu tertawa lagi sambil kembali masang seatbelt-nya.
"KAI LO APA-APAAN SIH GA LUCU!" teriak gue kesel.
DASAR MESUM!
Dia masih tertawa sambil melihati gue yang sudah kesal sekali.
Sumpah demi apapun jantung gue rasanya kaget sekali. Gue kira dia bakal mencium gue lagi buat kedua kalinya.
Setelah suasana mulai tenang, Kai kembali ngomong, "Gue cuma ga suka lo sinis gitu trus sama gue jadi gue kasih lo punishment gitu just to make you scare, baby girl." katanya sok-sok ambigu.
"Gue harap lo berenti gitu." lanjutnya
Gue sebenarnya ingin membalas perkataannya dia dengan kata-kata pedas tapi sepertinya tidak bisa. Gue takut dia bakal menakuti gue seperti tadi.
Sesampai di apartemen, gue sama Kai turun. Kita berjalan berdua bersampingan masuk ke dalam gedung.
"Sunmi." panggil Kai sebelum mencet password buat masuk ke apartemennya.
"Hm? Apaan?" tanya gue sambil noleh ke dia.
"Tebak password apartemen gue apa?" tanya Kai sambil nyengir.
KAMU SEDANG MEMBACA
is that you ? // kai✔️
Fiksi Penggemar[book 1] badboy, masa lalu, perasaan dan trauma menjadi satu. ©_kitttty 2017