Maaf kalo ngebosenin :(
✨✨✨
Daritadi sore, suara dering telfon selalu terdengar di telinga Sunmi. Entah itu dari telfon miliknya ataupun telfon rumahnya.
Kalau kalian bertanya darimana Kai mengetahui nomor telfon rumah Sunmi, jawabannya adalah anak buahnya sendiri. Kalian sudah tahu bukan bagaimana mereka bekerja?
Benar-benar niat dan juga butuh perjuangan karena satpam perumahan tersebut tidak bisa memberi informasi tentang nomor telfon rumah ke sembarang orang. Untung saja, anak buah Kai cerdik dan terlatih, mereka jadi mudah mendapatkannya.
"Dek! Ini dia telfon lagi!" teriakan Chen kembali terdengar nyaring dan sangat menganggu kegiatan menatap telfonnya dengan pandangan kosong. Ia tengah rebahan di ranjangnya.
Telfonnya itu dari tadi berbunyi. Bertubi-tubi notifikasi masuk dan itu sangat menganggunya. Tapi tetap saja ia tatap.
"Dek..." Chen masuk ke dalam kamar sambil memandang adiknya.
Chen duduk dan mengusap kepala adiknya, Sunmi tertutupi oleh badan Chen yang tengah duduk didekatnya. Hanya menyisakan kepala dan tangannya yang tengah memandang layar telfonnya.
"Abang paling ga bisa liat lo gini." ujar Chen tiba-tiba. Ia menatap adiknya sedih.
Air mata Sunmi pelan-pelan mulai jatuh.
"Apaansih bang?" Sunmi menghapus air matanya cepat dan mematikan layar telfonnya lalu ia simpan di balik bantal. Ia mulai berbalik badan dan membelakangi Chen. Ia berusaha untuk tidur.
"Siapa sih dia? Apa perlu gue kasih pelajaran biar lo ga sedih lagi?"
"Gaktau."
"Dia ngapain lo sih dek?"
"Gaktau."
"Ish!"
"Abang cari tau ya orangnya yang mana, abang janji abang bikin dia kapok nyakitin lo."
Chen beranjak dari ranjang dengan kesal akibat diabaikan oleh adiknya. Ucapannya kemungkinan tidak sekedar ucapan tetapi kadang juga Chen begitu hanya untuk mendukung adiknya. Bila saja Chen benar-benar memberikan perlawanan kepada Kai, tentu Sunmi akan mencegahnya.
Sunmi hanya tersenyum mengingat kakaknya yang begitu sayang kepadanya. Lain kali ia harus mencari kekasih seperti kakaknya sendiri atau mungkin juga tidak usah mencari kekasih?
Beberapa saat setelah Sunmi menutup mata, telfon rumah berdering lagi. Tidak lama dari itu terdengar teriakan,"Lo gak usah telfon ke sini lagi! Adek gue ga butuh penjelasan basi dari lo, paham?!"
"Atau lo mau gue bikin pingsan nanti hah?!"
Sunmi mulai berdiri dari ranjangnya. Ia mulai merasakan emosi kakaknya yang tampaknya sudah memuncak.
Ia turun ke bawah dan menemui Chen.
Ia menarik lengan baju Chen pelan,"Bang... udah..."
Chen menoleh, dan memeluk Sunmi. "Akhirnya lo keluar kamar juga,"
Iya, dari pulang sekolah Sunmi mengunci diri di kamar dan menangis di dalam sana. Mengabaikan suara telfon yang dari tadi berbunyi. Ia membuka pintu kamarnya ketika hari sudah mulai malam sehingga Chen bisa masuk ke dalam sana tadi.
Chen memberikan pelukan erat kepada adiknya."Lo jangan sedih lagi ya... Dia ga bakal nelfon lagi dan ga bakal ganggu lo lagi, oke?"
Sunmi tersenyum, "Iya bang. Makasih"
KAMU SEDANG MEMBACA
is that you ? // kai✔️
Fanfic[book 1] badboy, masa lalu, perasaan dan trauma menjadi satu. ©_kitttty 2017