26

22.9K 2.5K 479
                                    

(VOTE sebelum membaca ya gengsku, tq)
























user128838
Karina ternyata rendahan ya, gue baru tau

myhusbandisjjk
Gue kira dia cewek yang cool gitu eh taunya simpanan om-om

xlaeanana
Kira-kira semalem dibayar berapa ya?

malaifmarul
Such a whore

jackforst
Pantesan aja makin seksi, kena permak tangan om-om ternyata

gotohell
Kalo gue ajak ml, dia mau gak ya?

justagurrll
Bagi yang ingin ngajak karina dashkov dikhususkan yang berdompet tebal

imkickurass
She's just a gold digger and slut

Slut? Really?

Gue menghela nafas sembari membaca feeds forum kampus gue. Kebanyakan- tidak hampir semuanya membicarakan gue dan berpikiran negatif tentang gue. Ini benar-benar keterlaluan. Gue benar-benar sakit hati.

Apa gue seburuk itu? Apa gue senegatif itu? Apa gue perempuan murahan seperti yang dikatakan mereka? Tapi gue hanya melakukannya pada satu orang dan tidak  mengharapkan uang dari om daniel.

Gue melakukannya karena perasaan. Bukan karena gue perempuan murahan yang butuh uang. Lagipula gue tidak semiskin itu sehingga gue menjual tubuh gue sembarangan atau menjadi simpanan.

Tapi apa yang mereka katakan membuat hati gue terluka. Bahkan gue tidak sadar jika pipi gue basah dan ada titik air dilayar hape gue. Rasanya terlalu sakit. Benar-benar sakit.

Sudahkah orang yang membuat gue seperti ini puas? Demi apapun gue akan membunuhnya jika gue tau siapa yang melakukan ini semua. Tapi bagaimana dengan kuliah gue?

Memikirkan itu air mata gue semakin berjatuhan dan gue terisak. Baru kali ini gue merasa rendah.

"Rina? Ya tuhan kamu kenapa nangis?!"

Gue menatap om daniel yang baru masuk ke kamar gue dengan tangan kanannya yang memegang kantung plastik. Om daniel mebaruh kantung plastik keatas meja dan menghampiri gue.

Melihat om daniel disini, gue semakin terisak. Bahkan saat om daniel memeluk gue dan mengusap kepala gue. Gue semakin terisak dah membasahi kemeja om daniel.

Lagi-lagi om daniel melihat sisi lemah gue.

"Kamu kenapa nangis? Jangan buat saya takut, sayang." Kata om daniel sembari mengusap kepala gue dengan lembut.

Pelukan om daniel memang yang terbaik. Bahkan mampu untuk menenangkan gue dan menghentikan air mata gue yang mengalir. Walaupun gue sudah berhenti menangis, tapi gue masih nyaman untuk memeluk om daniel.

Om daniel sepertinya tidak mempermasalahkan dan malah mengeratkan pelukannya. Tubuh om daniel yang lebih besar dari gue seolah menjadi tameng untuk gue berlindung. Gue tidak bisa membayangkan melewati semua kejadian buruk yang menimpa gue tanpa om daniel.

Pasti gue akan jatuh tanpa ada yang membantu. Tapi dengan adanya om daniel, seolah ada yang memegangi tangan gue agar tidak terjatuh ke jurang. Terdengar konyol tapi seperti kenyataannya.

"I like cuddling with you. You like a teddy bear." Kata gue yang mendusel disisi kemejanya yang tidak terkena air mata gue.

Om daniel terkekeh. "I'm your teddy bear and you're my princess."

Hush, BangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang