Flashback On
Setelah melalui serangkaian tes yang panjang. Mulai dari tes tingkat daerah hingga tingkat pusat. Dan besok adalah tes terakhir yang harus di lalui para calon taruna yaitu tes pantukhir.
Dalam sidang pantukhir atau penilaian penentuan akhir. Adalah masa masa yang paling mencengang. Bagaimana tidak? Panglima TNI dan para petinggi TNI lainnya turut hadir dalam sidang ini. Semua Calon Taruna yang ada disini akan di introgasi. Para petinggi TNI itu menanyai tentang hasil tes sebelumnya dan pertanyaan lainnya.
Dan pastinya hal itu dapat membuat para Catar sedikit tak percaya diri dan grogi karena keadaan.Sore Ini para Calon Taruna dan Keluarganya yang setia mendampingi anaknya,berkumpul di gedung Lily Rochly untuk menanti pengumuman tiba. Semua terlihat tegang dan ada yang tak sabar.
Dan panitia pun membacakan calon nama nama yang terpilih.
"....Nama nama Capratar angkatan militer yang telah lulus diantaranya:"
Deggg
Semua tercengang,antara penasaran,takut,dan gak sabaran. Ini lah yang ditunggu tunggu oleh capratar kali ini. Dan yang disebutkan antara lain.
"Pratama Aldiano...."
Terlihat Tama memangis dengan air mata haru. Percaya tak percaya dia lolos dan akan menjadi pratar. Perjuangan yang Tama lakukan tak sia sia. Tampak wajah bahagia berseri seri. Betapa bahagianya karena bisa mewujudkan cita citanya menjadi seorang abdi negara.
Tangisan dan rasa bangga semakin menjadi jadi ketika Tama berhambur ke pelukan orang tuanya. Pasti orang tuanya sangat bangga melihat anak lelakinya menjadi prajurit.
Tangisan pun pecah ketika Catar yang tidak terpilih meninggalkan ruangan itu dengan rasa berat hati dan kecewa. Perjuangan yang sia sia, tapi tetaplah berusaha dan jangan menyerah kawan. Dan sebelum meninggalkan Gedung Lily Rochly,mereka masih sempat bersuah foto,mengabadikan momen,dimana mereka bertemu dengan teman baru,teman seperjuangan,Walaupun itu merupakan akhir dari pertemuan mereka.
Selanjutnya, seluruh calon prajurit yang dinyatakan lulus itu berkumpul kembali,Mereka mendapat pengarahan dari panglima TNI. Nantinya,mereka akan diserahkan ke Mabes TNI untuk melaksanakan pendidikan chandradimuka di Lembah Tidar Magelang.
Flashback off
Kegiatan ku selama dipendidikan sangatlah sibuk. Di Lembah Tidar ini,para Caprabhatar di gembleng fisik dan mentalnya,di ubah mindsetnya dari seorang sipil menjadi seorang militer yang tangguh. Sebelum Caprabhatar kembali ke Matranya masing masing. Mereka akan mengikuti Diksar Di Lembah Tidar.
Sudah 3 bulan Aku mengikuti serangkaian kegiatan di Magelang. Dari semua marta ada di sini. Akpol,Akmil,AAU,dan AAL.
Memang,aku harus mengorbankan seluruhnya demi cita cita. Keluarga,cinta,dan masa remajaku. Tidak mengapa,ini semua demi kebaikan bersama.
Di sela sela istriharat,diriku masih memikirkan keluarga.
Mama sedang apa?
Ayah bagaimana kabarnya?
Apakah Rara sudah makan?Begitulah pikiran di kepalaku.
Hingga,gadis yang selama ini menjadi pujaan hati selalum menghantui pikiranku.Apakah Ressa tetap menungguku?
Arggh..
Jika dipikirkan terus menerus memang tidak baik. Aku harus fokus. Tidak boleh membagi pikiran yang ada di kepala,bisa jadi kena hukum.***
Kegiatanku di rumah hanyalah buka HP tutup HP. Berharap ada pesan masuk darinya. Ternyata LDR memang sulit,tak semudah apa yang ku bayangkan. Apalagi ini baru permulaan,masih ada 4 tahun yang akan datang.
Namun,jika ku pikirkan semua ini adalah suatu kebanggan. Aku berhasil melalui berbagai rintangan yang telah mengujiku selama 3 bulan ini. Hm,aku rasa aku harus tetap bersabar menunggu.
Pendidikan dasarnya itu berhasil menyiksaku. Aku tahu,dia sedang dilatih agar menjadi seseorang yang disiplin,menghargai waktu,dan melatih jiwa korsa dan jiwa kecintan pada negaranya.
Sudahlah,lupakan itu semua. Ujian ujian sudah tiba,aku harus tetap fokus pada tujuanku sendiri. Tidak ada kata lelah untuk berjuang,itu sih kata Mas Tama. Tidak ada salahnya sih aku kutip dan jadikan penyemangat haha.
Latihan soal soal UN sudah ada di depan mata. Selalu saja begini,memandang bacaan yang panjang,angka angka yang berhambutan,dan masalah organ dalam yang super duper ribet.
Jujur,aku tidak terlalu fokus di Ujian Nasional. SBMPTN lebih penting menurutku. Ujian Nasional hanyalah formalitas dan bukti jika aku benar benar merasakan bangku putih abu abu. Yakan?
Ketika jengah,malas,dan bosan menghantuiku. Aku berdiri dan berjalan ke ruang keluarga. Mas Reno selalu ada di sana. Entah menonton tv ataupun push rank. Aku tidak ingin mengacaukannnya. Aku hanya duduk di sebelahnya.
Bi Inah yang sedari tadi sibuk membersihkan dapur itu menghampiriku.
"Mau dibuatin chocolatos dingin,nduk?"
"Nah,boleh juga, Bi"
Bi Inah hanya tersenyum dan pergi menuju dapur. Mengambil coklat sasetan yang sudah tersedia di dalam lemari dapur. Mama suka nyetok.
Chocolatos dingin sudah ada di depanku. Meminumnya sembari menikmati talk show yang ada di televisi. Mas Reno sedari tadi sibuk dengan game onlinenya itu. Entah,dia memang manusia aneh.
Setelah coklat yang ku minum habis. Aku mencuci cangkirnya sendiri,biarlah bi Inah istirahat,aku tahu beliau juga lelah. Oke selesai. Aku kembali ke kamarku sekarang.
Soal soal yang tadi berhamburan mulai ku rapikan. Otakku butuh sedikit penenang. Ku scroll beranda Instagram,tidak ada yang menarik. Semua terlalu monoton,membosankan.
Buka WhatsApp sepi,buka Instagram sepi,buka hati? Ambyar slurr.Sudah lah,daripada terus bergulat dengan pikiran yang tidak pasti,mending tidur saja. Siapa tahu ada pangeran yang secara tiba tiba muncul hanya untuk memberi kabar. Semoga.
Part pendek.
Tbc