Pt. 6

3.6K 371 25
                                    

"Baiklah." Mingyu menatapku sambil tersenyum. "Aku tak masalah dengan jangka waktunya."

Baru saja Haewon akan berteriak kesenangan, Mingyu menambahkan, "Yang penting, Haekang bisa menghasilkan karya yang bagus."

Aku menutup wajahku yang sudah sangat merah. Kurasa aku harus minum alkohol malam ini, supaya aku bisa tidur.

"Johda! Terima kasih, kakak ipar!" (Bagus!)

Mingyu terkekeh saat Haewon memeluknya. Ia lalu membalas pelukan Haewon dan melompat-lompat bersamanya.

Aku sama sekali tidak mengerti laki-laki.

"Baiklah, akan kutinggalkan kalian berdua!" Haewon mencubit pipiku, "Selamat berpacaran, noona!"

Haewon meninggalkan ruang tamu dan, tebakanku, ia pergi ke kamarnya. Aku dan Mingyu sedikit, ehem, canggung karena situasi barusan.

"Jadi, ini.. malam pertama kita?"

Eh?

"Ah, maksudku, hari pertama kita, ya. Haha. Hahaha. Ha."

Aku tersenyum canggung. Ia juga canggung. Semuanya sangat canggung!

"Oh! Oh! Kau ingin a-air putih?"

Ya ampun, kenapa aku ini? Tenanglah! Ia, 'kan, teman masa kecilmu!

"Tidak usah," katanya. "Aku juga harus kembali. Comeback sudah dekat."

Oh, iya juga.

"Ja-Jadi, aku akan k-kembali dulu, ya," pamitnya. Ia beranjak dari sofa dan berjalan ke arah pintu.

Aku sungguh merasa tak enak, karena telah mengganggu waktu istirahatnya dan membuatnya berjalan ke rumahku, meskipun tadi ia ditemani oleh Haewon. Bagaimanapun juga, ia temanku.

"Aku akan menemanimu," kataku sambil menarik hoodie abu-abunya. Harusnya aku menarik lengannya, ya?

Mingyu berbalik. "Tidak apa-apa. Aku bisa sendiri. Lagipula, ini sudah malam. Nanti akan berbahaya bagimu."

"Tidak, biarkan aku menemanimu."

Mingyu tersenyum dan mengiyakan saja. Aku mengunci pintu rumah dan menoleh ke arahnya, "Ayo."

"Ayo," balasnya, dengan nada yang hampir sama denganku, tapi ia tambahkan dengan memegang tanganku. Selanjutnya, ia kalungkan tangannya di bahuku.

Apa ini? Kenapa jantungku.. ya ampun!

Oke. Yoon Haekang, berpikirlah jernih! Mingyu ini hanya teman masa kecilmu dan ia setuju untuk membantumu menuliskan cerita yang akan kau kirimkan kepada penerbit! Dia hanya sedang membantumu!

Lagipula, ia seorang artis! Aku yakin, banyak artis lain yang telah melakukan kontak fisik dengannya karena pekerjaan.

Nah, itu! Anggap saja, ini sebuah pekerjaan. Brilian!

Sepanjang perjalanan yang hanya memakan waktu dua menit, Mingyu dan aku tidak mengeluarkan suara sama sekali. Ia beberapa kali melirikku-ya, aku tahu itu-dan hanya itu saja.

Saat sampai di depan gedung Pledis, aku mengucapkan selamat malam kepadanya dan langsung berjalan kembali ke rumah. Tapi, ia membalikkan badanku dan menangkup kedua pipiku, lalu menciumku lembut di dahi. Katanya, "Hati-hati di jalan. Hubungi aku saat kau sudah sampai di rumah."

Bolehkah aku mengumpat?

Terlalu gugup, sampai tidak bisa berpikir lagi, aku dengan pasrahnya menjawab, "Iya."

Carat lainnya pasti akan saling membunuh untuk mendapatkan posisiku saat ini! Mingyu, setelah ciuman di dahi itu, ia memelukku sebentar dan tersenyum.

SVT: MingyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang