Pt. 15

2.5K 284 7
                                    

Aku sungguh tak percaya ini! Seventeen mendapatkan first win mereka dengan lagu Pretty U! Ya ampun, aku tertawa hanya mendengar kabarnya dari Mingyu bahwa Seungkwan dan Hoshi oppa menangis dengan jeleknya, sedangkan member lain menangis dengan indah.

Sepertinya orang yang tampan dan cantik menangis dengan indah, sedangkan orang yang imut menangis dengan jelek. Aku sempat penasaran dengan reaksi Seunghee juga, sih, berhubung ia sedang berada di Daegu dan tidak dapat menyaksikan secara langsung, padahal ia merupakan staff di Pledis.

"Masalah Haewon sudah selesai?" tanya Mingyu.

"Iya," aku mengangguk meskipun aku sadar Mingyu tidak dapat melihatnya, "rupanya ia dituduh oleh teman sekelasnya."

"Bagaimana teman sekelasnya mengetahui tentang Haewon dan Sorae?"

"Aku tidak tahu. Mungkin ia membajak HP Haewon."

Mingyu menghela napas berat. "Karena ulah seorang anak SMA, kau tidak dapat menyaksikan saat dimana kami semua menangis tadi."

Benar katanya. Saat aku sudah berada di gedung dimana Show Champion akan direkam, wali kelas Haewon menghubungiku dan memintaku datang ke sekolah secepatnya. Kukira Haewon membolos atau merokok, ternyata karena rumor bahwa ia mengencani seorang wanita dewasa.

Lagipula, peraturan macam apa itu? Kenapa seorang pelajar tidak boleh mengencani orang dewasa? Cinta tidak dibatasi oleh umur, kok!

"Jadi bagaimana?" tanyaku sambil memasuki mobil. "Apa kau akan merayakannya dengan Seventeen malam ini atau bagaimana?"

Mingyu terdengar sedikit bingung saat hendak menjawabku. "Err.. Kurasa malam ini kami akan merayakannya, lalu besok ada rekaman untuk KBS, juga ada sedikit makan kecil-kecilan dengan staff, lalu keesokannya lagi kami akan pergi ke Daegu dan juga Daejeon untuk fansign, lalu kembali ke Seoul untuk melanjutkan promosi."

Heol.

"Jadwalmu padat sekali, huh?"

Mingyu hanya tertawa. Kurasa ia pun baru kepikiran dengan fakta itu.

"Demi Caratku dan juga Haekang."

"Eh? Kenapa aku?"

"Tentu saja!" Mingyu menahan tawanya sebentar. "Aku, 'kan, bekerja untukmu!"

Ya ampun.

"Sudah, aku mau menyetir!"

————

Aku sempat bingung dibuat oleh Haewon karena ia mendiamkanku saat ia pulang sekolah. Mungkin dia malu karena tadi aku dipanggil ke sekolahnya.

"Ya! Yoon Haewon! Diam tidak akan membuat masalahmu selesai!" kataku. Sebenarnya, jika Haewon melakukan kesalahan pun, aku tidak akan memarahinya. Lagipula, aku dan appa percaya bahwa Haewon dapat mengatur hidupnya sendiri. Manusia akan dewasa jika mereka dipaksa dewasa.

Tapi Haewon bahkan tidak melirikku. Ya ampun. Andaikan aku bisa menanyakan hal ini kepada Sorae, tapi rasa seganku masih ada.

"Beritahu noona tentang Sorae. Mungkin noona bisa membantumu?"

Haewon diam. Sesaat kemudian, ia menggeleng. Matanya fokus pada HP-nya.

Aku yang tadinya sedang berdiri di depan kamarnya pun memutuskan untuk masuk. "Haewon-ah, noona serius."

"Memangnya noona tahu apa tentang cinta? Noona bahkan tak pernah merasakannya! Hubungan noona dengan Mingyu hyung saja palsu!" balasnya kasar, membuat hatiku sedikit teriris mendengarnya, namun apa yang ia katakan memang benar.

SVT: MingyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang