Dear Haekang,
Maaf, memang agak aneh. Tapi aku merasa aku ingin menuliskan ini.
Hari ini hari ke-1000 sejak kau meninggal.
Aku tahu, aku tidak perlu menghitung hari-harinya. Namun aku tidak sadar. Seakan-akan ada hal yang harus kulakukan setelah kau meninggalkanku.
Wonwoo Hyung (iya, Wonwoo Hyung) menyuruhku untuk mencari wanita lain. Aku tidak harus melupakanmu, katanya, namun aku tidak boleh terlarut dalam kesedihan sampai aku tidak mementingkan masa depanku.
Awalnya aku tidak mengerti. Aku baik-baik saja. Aku menjadi MC Inkigayo—yah, meskipun sekarang kontrakku sudah habis, Seventeen semakin sukses, dan kami sebentar lagi akan menjalankan tour Ode To You.
Ah, itu nama world tour kami.
Apa kau tahu lagu Hug dari album terbaru kami?
Bukan apa-apa sih, aku hanya ingin mengatakan kalau lagu itu membuatku berpikir tentangmu.
Haekang-ah, aku rindu padamu. Aku rindu senyummu. Aku rindu suaramu. Aku rindu pelukanmu. Aku rindu semuanya.
Kurasa ini bukanlah hal yang bisa kita hindari. Siapa yang dapat menebak kau akan meninggal tiba-tiba karena penyakit turunan? Padahal kita baik-baik saja. Padahal kau sedang mengerjakan buku keduamu. Padahal aku berencana untuk melamarmu.
Ah, harusnya tidak kutuliskan itu.
Ya, begitulah. Kim Mingyu ini masih bodoh.
Haekang-ah, maaf. Tapi aku tidak bisa tiap hari datang ke tempatmu lagi. Akhir-akhir ini banyak sasaeng, dan juga aku semakin sibuk. Untunglah Mirae noona mengerti, sehingga aku masih diperbolehkan ke tempatmu meski hanya satu jam waktuku setiap hari.
Dan juga, maaf. Tapi Wonwoo Hyung benar. Aku harus mencari wanita lain.
Aku tidak boleh terlalu larut dalam kesedihanku. Aku tidak akan melupakanmu, tapi aku tidak akan meninggalkanmu.
Kau adalah masa laluku. Wanita yang akan aku nikahi adalah masa depanku.
Saat ini, aku belum bertemu dengannya. Namun aku yakin, kau akan membantuku bertemu dengan wanita yang tepat.
Maaf bila aku terkesan meminta izin padamu untuk selingkuh. Tapi, yah, kau mengerti maksudku.
1000 hari sudah berlalu dan tidak pernah ada satu haripun aku tidak menginginkanmu untuk hidup kembali.
Aku mencintaimu selalu dan akan selalu mencintaimu, namun ini saatnya bagiku untuk merelakan kepergianmu.
Aku mencintaimu.
Seoul, xx-xx-2019
Lelaki yang kau cintai, Kim Mingyu