Mau happy ending/sad ending nih?
"Tolong pindahkan pot ini ke arah depan! Bajunya sudah motif dedaunan, malah tanaman ini diletakan di depannya!" rutuku. Aigoo.
"Hana!" panggilku lagi.
Hana adalah pekerja full-time di butik. Ia merupakan pelajar tahun terakhir, dan ia merupakan anak dari teman baik eomma yang tinggal di Tokyo.
"Hana, aku tidak akan memanggilmu dua kali!"
"Kau baru saja melakukannya!" balas Hana. Ia keluar dari ruangan belakang sambil membawa sepiring penuh dengan sushi. "Sudah tua, jangan terus menerus mengganggu yang muda."
Aku tersenyum saat ia meletakkan piring itu di hadapanku. "Dasar."
Hana melakukan apa yang kuminta tadi dan duduk di sebelahku. Ia mengambil sepotong sushi dan memasukkannya ke dalam mulutnya.
"Eh, kau sudah tahu belum, kalau Seventeen akan datang ke Jepang?"
Seventeen. Nama itu membuatku sedikit terkejut. Hana seorang Carat??
"Ti-Tidak. Memangnya kapan?" balasku sambil berharap semoga Hana membalasnya dengan berkata bahwa ia hanya bercanda.
"Mereka datang untuk mengadakan fanmeeting. Aku akan pergi. Apa kau ingin ikut?"
Fanmeeting. Benar. Aku berjanji kepada Seungkwan kalau aku akan datang ke fanmeeting mereka nantinya. Tapi..
"Tidak, tidak. Aku tidak mengenal mereka."
Hana tertawa. "Coba cari tahu tentang mereka. Mereka itu sudah terkenal di Jepang, loh!"
"Mereka.. Apa mereka sudah debut di Jepang?"
Hana mengerucutkan bibirnya—gayanya saat sedang berpikir. Lalu ia menggeleng. "Belum, tapi sudah ada rencana untuk itu."
"Darimana kau yakin?" Jika Seventeen melakukan debut di Jepang seperti BTS dan group lainnya, bukankah itu berarti mereka akan mengunjungi Jepang setiap tahun?
"Intinya aku akan pergi. Apa kau akan pergi juga?" tanya Hana lagi. "Mereka itu tampan. Aku yakin, sekali kau melihat Mingyu, kau pasti akan jatuh cinta dengannya."
Deg. Kenapa Hana bisa tahu aku jatuh cinta dengan Mingyu?
"Tidak. Aku tak punya uang."
Tiba-tiba, Hana memukul pundakku. "Kau ini seorang bos! Butikmu sudah berada di seluruh Jepang! Bagaimana kau bisa tak mempunyai uang?!"
————
Alibiku tidak menghentikan Hana dari membuatku pergi ke fanmeeting pertama Seventeen. Namanya Caratland. Indah sekali, bukan?
Tapi bukan ini yang kumau. Di ulang tahun Hana yang ke sembilan belas, ia meminta supaya aku menemaninya ke Caratland. Astaga. Ini berarti aku harus melihat Mingyu lagi.
Sebenarnya tidak apa-apa sih, kalau datang ke konser ataupun fanmeeting Seventeen. Aku tak masalah. Hanya saja, aku takut hati dan otakku yang bermasalah.
Saat ini, aku dan Hana sedang berdiri di luar venue bersama dengan Carat lainnya yang berbaris dengan rapi. Kami membagikan berbagai makanan yang kami bawa kepada yang lainnya, lalu mereka juga membagikan makanan mereka. Ah, memang berbagi itu indah. Asal jangan ada racunnya saja. Hehe.
Abaikan.
"Kau orang Korea, 'kan?" tanya Hana. "Berarti harusnya kupanggil eonni?"