Pt. 28

2.3K 237 8
                                    

Aku akan pergi ke supermarket bersama dengan Jiyeon untuk membuat makanan untuk Seventeen dan juga para staff di rumahku. Hari ini ada pre-recording M-Countdown dan dilakukan pada jam enam subuh! Seventeen dan staff pasti akan merasa sangat lelah.

"Kita tak boleh membuatkan kimbap!" kata Jiyeon. "Para staff pasti sudah mempersiapkan kimbap, jadi kita masak sesuatu yang lebih berbobot saja!"

Aku berpikir sebentar. Steak?

Aigoo. Maldo andwae! Steak itu semahal janji Mingyu untuk tidak aegyo sama sekali untuk sehari (yang tidak mungkin terjadi)! (Tak mungkin!)

Lalu? Bagaimana?

"Kau besar di Jepang, 'kan?" tanya Jiyeon yang kuangguki. "Buat bentosaja untuk mereka!"

Bentoadalah istilah Bahasa Jepang untuk makanan bekal berupa nasi dan lauk-pauk yang dikemas dalam kemasan praktis sehingga mudah dibawa kemana-mana.

Benar juga kata Jiyeon. Terkadang Seventeen juga memakan bentosaat mereka sedang sibuk.

Maka aku membeli fillet ayam dan ikan, brokoli dan telur. Jiyeon berkata ia akan membeli beras, jadi aku hanya perlu menyediakan lauk-pauknya saja.

"Aku akan memasak nasi, mencuci brokoli dan membuat tamago, kau siapkan saja ayam dan ikannya," kata Jiyeon. (Tamago = telur)

"Kenapa aku mendapat bagian yang sulit?" tanyaku. Menggoreng daging fillet itu sangat menyulitkan karena di depanmu ada minyak goreng yang sangat panas!

"Karena aku tak bisa melakukan hal itu dan," Jiyeon mulai menuangkan beras ke dalam sebuah pot besar, "pacarmu Kim Mingyu."

Aku mengernyit. "Apa hubungannya dengan siapa pacarku?"

"Pacarmu bisa melakukan semuanya, dan ia merupakan leader yang baik," jawab Jiyeon dengan santai.

"Eh? Apa maksudmu? Leader yang baik? Mingyu bukan leader!"

Jiyeon berdecak. Ia mengisi air ke dalam pot besar itu dan mengaduk-aduk beras itu. "Kau pasti belum menonton One Fine Day mereka di Jepang, 'kan?"

"Hah? Apa itu? Mereka mempunyai reality show terbaru?"

Jiyeon mengangguk. "Baru dua episode, dan Mingyu menjadi leader di hari pertama."

"Loh kok—"

"Bagaimana menurutmu Mingyu bisa tiba-tiba berada di Jepang seperti itu dan menemuimu?"

Eh? Dia tahu?

"Benar juga. Bagaimana kau bisa tahu kalau mereka sedang berada di Jepang saat itu?" tanyaku kembali.

Saat ini Jiyeon telah selesai membersihkan beras dan tinggal memasaknya di rice cooker. Setelah ia memasukkan beras itu dan menekan tombol 'Cook', ia menoleh kepadaku dan menjawab, "Obviously, duh. Kau lupa aku ini siapanya Seventeen?" (Tentu saja, aduh.)

Ah. Agen travel Seventeen. Benar. Yap, ia pasti tahu kemana Seventeen akan pergi. Di setiap perjalanan Seventeen, ia pasti ada sedangkan aku tinggal di entah Seoul atau Osaka.

Hei, Yoon Haekang! Kenapa engkau malah berpikir seperti itu? Bukankah sudah cukup bagimu untuk memiliki Kim Mingyu? Meski kalian terpisah oleh jarak, Mingyu masih mencintaimu!

Aku menggelengkan kepalaku untuk menghilangkan pikiranku. Jiyeon sudah milik Jeonghan Oppa, jadi tak usah iri padanya. Mingyu itu sempurna, dan dia milik Yoon Haekang!!

SVT: MingyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang