Hari ini, Seventeen akan pergi ke Show Champion untuk pre-recording lagu Pretty U. Aku ikut dengan mereka karena Mingyu memintaku.
Saat ini aku sedang menunggu Mingyu di kafetaria Pledis. Sedikit aneh rasanya bertemu dengan makhluk tinggi yang satu itu setelah apa yang terjadi kemarin. Setelah ciuman, ia mengangkat tubuhku dan mendudukkanku di sofa, lalu.. melanjutkan kegiatan kami.
Tapi tidak lewat batasan.
Aku mengirimkan pesan kepada Mingyu bahwa aku sudah sampai. Mingyu membalas oke dan berkata akan segera turun.
Semenit kemudian, pintu lift terbuka dan muncullah Mingyu dengan banyak peralatan rambut yang melengket di rambutnya. Ternyata idol pria pun susah untuk didandani.
"Ayo!" ajaknya dengan antusias. Bagaimana ia bisa tidak malu dengan apa yang kita lakukan?
"Apa kau malu bertemu denganku?" tanya Mingyu di lift yang hanya ada kami berdua.
Aku tertawa kaku, "tidak, kenapa aku harus malu bertemu denganmu?"
"Yah," Mingyu mengangkat bahunya, "mana tahu kau malu karena itu kali pertamamu."
Ya ampun. Dia membuatnya terdengar seakan-akan aku ini perawan tua. Tapi, yah, memang kali pertamaku, sih.
"Kau terlihat cantik hari ini," katanya.
Aku memilih untuk mengalihkan pandangan pada angka yang terpampang di bagian atas lift. Satu lantai lagi dan kami akan sampai.
Tiba-tiba, sesaat sebelum lift berdenting dan pintunya dibuka, Mingyu mengecup kepalaku dan berbisik, "Saranghae."
Oh..? Apa yang baru saja terjadi?
Mingyu menarik tanganku dan menggandengnya sepanjang jalan ke tempat mereka berkumpul. Aku sempat menarik tanganku, menolak untuk digandeng karena aku takut para staff mengetahui hal ini dan melaporkannya kepada atasan. Tapi Mingyu berkata, "Tak apa-apa. Para staff disini menjaga rahasia, kok."
Begitulah. Awalnya aku tak percaya, sampai aku melihat Seungkwan dan teringat pada Seunghee. Ia tidak membeberkan pada media kalau aku, Mingyu dan Seungkwan bertemu di café. Yah, kalau bukan staff Pledis yang menjaga rahasia Seventeen, maka siapa yang akan menjaganya?
"Baiklah," Mingyu menghadapku sebelum membuka pintu ruangan rias—sejujurnya, aku tak tahu ruangan apa itu, tapi, yah, sebut saja itu ruangan rias—dan berkata, "jangan menatap member lain terlalu lama dan senyum hanya untuk sedetik saja jika mereka menatapmu."
Aku mengernyit. "Mengapa harus begitu?"
"Nanti aku marah."
Alasan yang sangat tidak relevan, tapi aku—ehem—menyukainya.
Mingyu membuka pintu ruangan itu dan terlihatlah member lain dengan para staff yang seperti lebah. Tangan sibuk dengan pekerjaan masing-masing, mulut sibuk memberi perintah dan menerima perintah. Tapi hanya satu yang aku tangkap daritadi, "Kenapa disaat ini Seunghee baru tidak kerja?!"
Aku sedikit panik saat aku tidak lagi melihat Mingyu berada di depan atau di sampingku. Sekarang, aku harus bagaimana?
Aku tak kenal dengan member lainnya selain Seungkwan yang sedang dirias, dan aku tak kenal dengan staff lainnya selain Mirae eonni. Eonni bahkan sedang tak ada di ruangan ini.
Tiba-tiba, aku merasa seseorang meletakkan tangannya di pucuk kepalaku. "Hei."
Aku berbalik dan langsung menghela napas, bersyukur. Ternyata dia Kim Mingyu.
Tapi tangannya masih belum diangkat dari kepalaku.
"Mengapa kau bengong saja?"
Karena aku tidak dapat menemukanmu, bodoh.