Tolong di vote dong. Udah chapter terakhir masih gamau vote?
Puk.
"Ya!"
Hampir saja aku menumpahkan kopi kesayanganku ini. "Ah, C!"
*C sering digunakan orang Korea untuk mensensor kata Ssibal (씨발) yang berarti Fuck.
"Muncungmu itu! Berani sekali kau tidak sopan kepada sunbae-mu ini?"
"Hyori noona!"
Wanita di hadapanku ini seperti terlahir kembali. Hilang sudah lipstick berwarna merah nyentrik, warna rambut yang nyentrik, pakaian yang kadang tidak sopan dan juga anting-anting yang biasanya dipakai oleh gangster.
Kini ia memakai kacamata berbingkai tipis, make up style natural, kaos dan celana panjang dibalut coat panjang yang berwarna senada dengan celananya, rambut panjangnya berwarna coklat, dan membawa satu buah iPad di tangannya.
"Oh, itu aku! Apa kau merindukanku?" tanyanya dengan senyum yang masih sama.
Aku terkekeh. "Dangyeonhajyo! Noona kemana saja?" (Tentu saja!)
"Aku sekarang bekerja untuk Cube. Tahu girlgroup mereka yang baru? Aku sekarang manajer mereka."
"(G)-idle? Ah, yang debut dengan lagu Latata itu? Tentu saja! Hann sangat bagus!" balasku.
Siapa yang tidak tahu girlgroup baru Cube Entertainment itu? Jeon Soyeon yang adalah main rapper di group itu sangatlah terkenal. Dan juga si cantik Yuqi.
Hehe.
Hyori noona tertawa. "Tolong bimbing mereka, ya, MC Inkigayo Kim Mingyu!"
Kami berdua sama-sama tertawa. Meski Hyori noona berpenampilan berbeda sekarang, gayanya masih sama saja.
"Oh ya, bagaimana dengan Soonyoung?"
"Ah, Hoshi hyung? Dia baik-baik saja. Bukankah noona masih berhubungan dengannya? Mengapa noona mempertanyakan dia?" tanyaku, bingung.
"Ani, kami baru-baru ini sedang.. uh..." Hyori noona terlihat bingung, tidak tahu mau berkata apa.
Aku mengerti, sih. Terkadang ada yang tidak ingin kau ucapkan di hadapan orang lain.
"Mian," lanjutnya, "setelah dikeluarkan oleh CEO-nim, aku—"
"Oh!" refleksku. "Noona sudah berkata-kata dengan sopan sekarang!"
Hyori noona tertawa. "Ya, itulah pekerjaan seorang manajer. Harus menjaga perkataannya."
"Mingyu-ssi!"
Aku melihat ada Songkang-ie yang memanggilku. "Mianhae, noona. Tapi aku harus pergi sekarang. Pre-recording akan segera dimulai," kataku sambil memeluknya, "senang bertemu denganmu lagi!"
————
"Ya, Kim Minseo! Apa yang harus Oppa lakukan sekarang? Mengapa kau sangat angkuh sekali dulu?" tanyaku.
Screenshot chat antara Minseo dan temannya tersebar di internet. Minseo pernah menjelek-jelekkan Seventeen dan Carat dulu, namun sekarang baru tersebar disaat semua sudah berjalan lancar.
"Oppa, mianhae. Aku benar-benar sudah tidak melakukan itu lagi! Itu saat aku masih SMP!"
Aku menghela napas. Baiklah. Manajer hyung juga menyuruhku untuk diam saja tentang ini. "Kau diam saja dulu. Oppa yakin ini akan berlalu dengan cepat."