Pt. 7

3.3K 348 16
                                    

"Nih," kata Mingyu sambil menyerahkan sebotol soda padaku. Aku menggeleng, "Aku tak bisa minum soda."

Bisa, sih. Tapi aku tidak terlalu suka soda. Untunglah waktu itu ia memberikan kopi kepadaku.

Mingyu sedikit terkejut, ia hanya membuka bibirnya sedikit, membentuk O, dan alisnya naik sedikit juga. "Tidak apa-apa. Minum lemon tea saja, mau?"

Aku mengangguk dan mengambil minuman itu dari tangan Mingyu setelah mengucapkan terima kasih padanya. Ia menjawab iya kembali dan tangan kanannya kembali menggenggam tanganku.

"Mau naik apa?" tanyanya.

Setelah berpikir sebentar, kujawab, "Apapun yang tidak perlu membuatmu melepaskan topi."

Fatal jika Mingyu kedapatan sedang berduaan dengan seorang wanita di sebuah tempat publik. Apalagi, sekarang Seventeen akan melakukan comeback mereka.

Ah! Comeback!

"Bukankah kau harus mempersiapkan comeback?" tanyaku.

Ia hanya mengangguk. "Tapi tak apa-apa, aku punya waktu sampai jam dua belas."

"Jam dua belas, ya.." Aku melirik ke jam tanganku. "Tapi ini sudah jam sepuluh."

Ia mencubit hidungku dan berkata, "Makanya, kita harus cepat."

Hei, jantung! Berdeguplah sewajarnya saja! Tidak usah lari maraton di dalam!

"Kau ingin naik yang romantis, atau yang menegangkan?" Mingyu mulai berjalan, membuatku otomatis ikut berjalan juga. Tangannya masih memegang tanganku erat.

"Eh? Ah, ter-terserah kau saja."

Mingyu berhenti dan menatapku dengan ekspresi lucu, "Kalau terserah aku saja, maka kita ke rumah hantu saja."

Ru-Rumah hantu? Tidak! Kudengar rumah hantu di Korea itu sangat menyeramkan!

"Naik.." Aku mengedarkan pandanganku. Ada roller coaster, biang lala, café dan apa itu? Bumper car?

"Naik?"

Aku harus memikirkan Mingyu juga! Roller coaster itu sepertinya menyenangkan, tapi itu akan mengharuskan Mingyu untuk membuka topinya. Jadi..?

"Baiklah, kita ke rumah hantu saja," Mingyu menarikku ke arah kirinya, membuatku terkejut dan menarik tangannya kembali.

"Tidak! Naik biang lala saja!"

Maka disinilah aku, berdua dengan Kim Mingyu, sang artis, duduk berhadap-hadapan sembari menikmati pemandangan Seoul dari biang lala sambil mencoba menenangkan jantung yang masih berdegup dengan kencang.

Mungkin, saking kencangnya, jantungku akan melompat keluar dari tubuhku.

"Baru pertama kali naik biang lala?" tanyanya. Ia duduk dengan posisi santai, menatapku. "Sepertinya, kau sangat suka dengan biang lala ini. Matamu berbinar-binar."

Bohong! Aku takut dengan ketinggian, dan juga mataku tidak berbinar-binar! Jantungku yang berbinar-binar(berdegup kencang)!

"Iya, ini kali pertama aku menaiki biang lala," jawabku, daripada harus menjelaskan kenapa jantungku—ah, sudahlah.

"Kau suka dengan biang lala?"

Aku hanya mengangguk.

"Kemarilah," ia menggeser badannya sedikit, supaya aku bisa duduk di sebelahnya, mungkin.

"Kenapa?"

"Pemandangan disini lebih bagus," katanya lagi.

Aku menggeleng. "Tidak usah, aku sudah puas dengan ini."

SVT: MingyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang