Malam itu, purnama tak nampak karna tertutup mendung yang senantia membayang tiap langkah kita seharian atau karna sinarnya terhisap oleh pesonamu?
entahlah...
.
Untuk pertama kalinya, setelah bising memaksa ku membuka mata. aku bisa melihatmu terlelap dari jarak yang amat dekat.
ingin rasanya aku mengagkat tangan menyentuh garis senyum yang senantiasa kamu pamerkan pada dunia bahwa kamu pemilik hidup tanpa derita.
tapi logika menentang secara lantang, gengsi berteriak minta di utamakan, akhirnya aku memilih diam-diam tersenyum.
.
wajah damai nampak jelas lelah, meladeni takut-takut yang ku pertontonkan, hanya padamu yang selalu pengertian. mulai dari takut kehujanan sampai takut kehilangan.
.
mata indah yang kini terpejam, menurutku akan lebih baik begitu, daripada dengannya kamu menatap selain aku. kamu tanyakan, "itu kah yang namanya cemburu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Takdir
SpiritualKarna seseorang yang datang dan pergi dalam hidup bukan lah sekedar kebetulan. semua permainan takdir. maka nikmati dan belajar lah bersama nya.