Cerita Takdir

aku tetap disini

sebagaimana aku menyambut pagi, sama bahagiaku saat menatap wajahmu. senyum teduh yang selalu menenangkanku. kalimat sederhana yang terlontar selalu mengundang senyumku.

ya akhi, aku tau belum lah tentu kamu yang akan jadi jodohku tapi aku tak pernah tau apa yang membuatku mempertimbangkan dirimu dalam keputusan terbesarku. hingga akhirnya aku harus memutuskan untuk tetap menunggu mu.

akhi, mungkin dia yang baru saja datang dan berniat baik padaku itu adalah seseorang yang rupanya jauh lebih elok darimu, hartanya mungkin akan lebih menjamin kehidupan duniaku, keshalihannya pun tak perlu membuat aku ragu.

tapi akhi, bahkan lidahku terasa kaku untuk mengatakan setuju. mataku selalu berusaha mencari gambarmu, telingaku justru selalu ingin mendengar lantunan ayat suci dari suara merdumu. ini semua sudah di luar logikaku,bayang mu berhasil masuk dan menyatu dengan hatiku

ah, kau pikir siapa dirimu? penyesalanku kenapa aku harus begitu mencintaimu. kamu yang bahkan selalu mengabaikan hadirku. dan bodohnya aku tetap bertahan menunggumu.

aku memilih bertahan menunggumu, karna rasa percaya dengan janji Allah adalah suatu kepastian atas seluruh hidupku. biar saja dia datang dalam hidupku, atau kamu mencoba memasuki hidup gadis lain, ya biar saja semua berjalan sesuka yang kamu mau, tapi aku akan tetap berdo'a sembari menanti takdirku.

akhi, berjalan lah terus sesukamu. aku akan tetap diam disini. kelak kamu akan tau kemana arah tujuanmu, nanti kamu akan menyadari mungkin akulah tempat kamu sampai.