Tak ada yang lebih indah selain bertemu dengan seorang yang selama ini kita nantikan kehadirannya di setiap sujud sepertiga malam
___________________________________
Hari ini Gus Ilham akan melakukan tausiyah di mesjid At-Taqwa, tapi sebelum dia pergi kesana, dia menghubungi temannya semasa dulu saat dia masih di Pesantren Al-Habsi.
"Asalamu'alaikum,Hallo apa kabar kamu?" kata Gus Ilham.
"Waalaikumsalam,aku baik, kamu sendiri gimana kabarnya?"
"Aku juga baik, katanya kamu sedang pulang kampung? Pantas saja kemarin aku datang ke kontrakan kamu tidak ada siapa-siapa,"
"Ya aku pulang kampung, tapi sekarang aku lagi di jalan mau ke kota lagi," terang orang yang di sebrang sana.
"Jangan lupa aku kebagian oleh-oleh dari kampungnya itu, aku suka sama tape singkong khas Bandung," canda Gus Ilham.
"Ya kmu tenang aja aku udah bawa oleh-oleh buatmu," kata orang di sebrang sana sambil ketawa.
"Aku denger kamu mau tausiyah di masjid at-taqwa deket kampus itu yah, kalau begitu nanti biar aku datang kesana aja,""Iya nanti aku mau tausiyah ba'da dzuhur disana, kalau begitu aku tunggu kedatangannya,"
"Yaudah aku nanti kesana entar sekalian ngasih oleh-oleh sama kamu,"
"Aku ngerepotin gak minta oleh-oleh? Jadi kaga enak," kata Ilham sambil tertawa
"Ya nggaklah, kaya sama siapa aja, udah dulu yah aku lagi di jalan, nanti aku kesana,"
"Iya kamu hati-hati," Ucap Gus Ilham.
Tut... Tut..
Gus Ilham mematikan sambungan telpon itu lalu dia datang memasuki masjid At-Taqwa itu. Hari ini dia akan bertausiyah disana. Entah kenapa hatinya merasa deg-degan, mungkin karena dia akan melihat seseorang yang selalu dinantinya.
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Di tempat lain, Salma sedang berteriak kepada temannya agar tidak terlambat datang ke masjid At-Taqwa itu.
"Karina buruan dandannya lama amat!" kata Salma.
"Iya sebentar, sabar kenapa," grutu Karin yang masih membenarkan hijabnya.
"Ini kenapa pada teriak-teriak?" kata Khairah yang baru keluar dari kamar kosnya.
"Lagian kalian lama banget," gerutu Salma.
"Iya maaf tadi soalnya aku nyari saputangan Gus Ilham dulu, aku lupa nyimpen kemarin," terang Khairah kepada teman-temannya.
"Yaudah ayo nanti kita terlambat," ajak Salma kepada kedua temannya.
Hingga akhirnya mereka semua memutuskan untuk pergi ke masjid At-Taqwa tersebut mengunakan angkot. Tidak ada kendaraan yang bisa mereka tumpangi selain angkot saat ini.
Sesampainya disana, mereka bertiga duduk dibarisan kaum para wanita. Mereka semua khusu mendengarkan Gus Ilham yang sedang berceramah di depan umum.
Hadirin yang di rahmati Allah..
Allah yang menurunkan agama ini. Dia pula yang akan menjaganya. Dia yang akan membela Nabi, syariat, dan sunnahnya.
Tentu dengan cara-Nya. Kita hanya dituntut beramal dan berjuang sesuai tuntunan dan perintah-Nya.
وَمَكَرُوا وَمَكَرَ اللَّهُ ۖ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ
"Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya." (Q.S. Al Imran : 54).
KAMU SEDANG MEMBACA
Biarlah Takdir Yang Menentukan (Tamat )
SpiritualRank #1 islami (Romance-spiritual) Bagaimana jadinya jika Setelah lama tidak bertemu dan dia meninggalkanmu pergi ke pesantren, kemudian kamu di pertemukan lagi dengan dia dengan cara perjodohan. "Jika memang dia bukan di takdirkan untukku ma...