Tak ada yang lebih indah, Selain bisa berdua denganmu, mengikis jarak yang kita tempuh menuju jalan dan Ridho-Nya.
____________________________________
.
Mudah-mudahan kalian semua puas yah dengan part ini.. maafin Author yang jarang Updet sekarang karena faktor kesibukan di dunia nyata 😊.Di usahain sebelum bulan mei cerita ini akan tamat dan di revisi karena masih banyak Typo.
.
Happy Reading.
.
.
.Khairah sedang gelisah menunggu kehadiran Abizar. Dia sudah menyiapkan makan untuk Abizar di meja makan. Tapi Abizar belum juga datang, setelah satu jam yang lalu datang ke acara ceramah itu tapi Abizar belum datang pula ke kontaknya itu.
Tak lama kemudian terdengar suara pintu rumahnya itu ada yang membuka. Khairah bersiap menuju ruang tamu kemudian mencium tangan Abizar.
Abizar membiarkan Khiarah menyalaminya, lalu dia duduk di meja makan karena melihat hidangan disana.
Khairah memberanikan diri untuk mengambilkan Abizar makan. "Segini cukup?" Tanya Khairah.
Abizar hanya mangangukan kepalanya saja sebagai jawaban. Lalu Khairah duduk di kursinya tidak ada niatan untuk mengambil makan.
"Kenapa kamu tidak makan?" Tanya Abizar.
"Entah kenapa aku sedang tidak nafsu untuk makan," kata Khairah.
Abizar menghela nafasnya. Mungkin ini semua ada hubungannya dengan dirinya yang sedang marahan dengan Khairah, jadi Khairah kepikiran dan tidak nafsu untuk makan.
"Aku minta maaf soal yang waktu itu, jujur aku cemburu," kata Abizar Akhirnya.
"Kamu tidak salah Abizar, ini semua salahku yang tidak menjelaskannya padamu," kata Khairah.
"Jadi apa yang ingin kau jelaskan?"
Khairah mantap Abizar, "Sebenarnya waktu aku terlihat sedih itu bukan karena Ilham yang akan menikah, tapi karena aku merasa kasihan kepada Karin karena tidak berjodoh dengan Ilham." Jelas Khairah.
"Jadi hanya karena itu?" Tanya Abizar sambil tertawa.
"Abizar aku serius jangan meledek," kata Khiarah sambil mencebikan bibirnya itu.
"Itu bibirnya jangan di gituin, kode yah minta dicium," kata Abizar.
"Bizar nyebelin ih," kata Khairah.
"Tapi kangen'kan" goda Abizar.
"Kangen apanya?"
"Kangen aku godain," kata Abizar.
"Bizar," kata Khairah yang pipinya sudah bersemu merah karena malu.
Lalu Abizar kembali menyuapkan makan Kembali ke mulutnya itu. dia kembali melihat kearah Khairah yang tidak mengambil makan.
"Setiap orang memiliki jodohnya masing-masing, kamu tenang aja, kalau seandainya Karin dan Ilham berjodoh nanti juga akan di pertemukan," kata Abizar.
"Tapi'kan Ilham akan menikah, jadi tidak mungkin Karin dan Ilham bisa bersama," kata Khairah.
"Ya siapa tau aja, lagian emang kamu tau siapa calon istri Ilham," kata Abizar.
Khairah mengelengkan kepalanya tanda tidak tau. "Emang kamu tau siapa calonya?"
"Kamu liat aja nanti," kata Abizar tersenyum misterius kepada Khairah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Biarlah Takdir Yang Menentukan (Tamat )
SpiritualRank #1 islami (Romance-spiritual) Bagaimana jadinya jika Setelah lama tidak bertemu dan dia meninggalkanmu pergi ke pesantren, kemudian kamu di pertemukan lagi dengan dia dengan cara perjodohan. "Jika memang dia bukan di takdirkan untukku ma...