Part 24.

83.8K 4.1K 108
                                    

Happy Reading.

____________________________________

Khairah terbangun dari tidur lelapnya, ketika dia akan terbangun entah kenapa tubuhnya terasa berat untuk bangun, dia beraba benda yang membuatnya susah untuk bangun, dia terkejut ketika yang di pegangnya adalah sebuah tangan kekar milik seseorang.

Khiarah melihat kearah samping, dia terkejut ketika melihat Abizar ada disampingnya sambil memeluknya, lalu Khairah mencoba mengingat-ingat kembali. Setelah ingatannya kembali dia menatap Abizar dalam.

"Terpesona denganku Ai?" Kata Orang itu mengagetkan Khairah yang sedang memperhatikannya.

"Kamu sudah bangun?" Khairah memicingkan matanya.

"Sudah dari tadi sebelum kamu bangun," Kata Abizar dengan tampang tanpa dosanya.

"Kau sengaja ingin mengerjaiku gitu? Huh dasar menyebalkan," kata Khairah sambil melemparkan Bantal yang tadi di tidurinya kearah Abizar.

Abizar dengan sigap mengakap batal yang tadi dilemparkan Khiarah kepadanya. Khairah yang memang kesal kepada Abizar pun dia keluar dari kamar itu untuk berwudhu kemudian menunaikan Sholat Subuh.

Setelah Khairah selesai berwudhu dia berpapasan dengan Abizar di pintu kamarnya, Khairah memandang Abizar yang sudah berganti pakaian menjadi baju kokonya.

"Kamu mau kemana Abizar?" Pertanyaan bodoh Khairah karena terlalu terpesona dengan penampilan Abizar yang memakai baju Koko, sudah jelas dia pasti bisa menebak kalau Abizar akan sholat berjamaah di masjid.

Abizar menahan tawanya, tadi dia sempat melihat Khairah yang memandangnya tanpa berkedip Dan Abizar sangat senang akan hal itu.

"Aku mau ke mesjid, sana minggir jangan menghalangi jalanku, kalau kamu tidak ingin berwudhu untuk kedua kalinya," kata Abizar.

Khairah terlihat kikuk dia baru menyadari kalau sekarang dirinya sedang di ambang pintu, pantas saja Abizar menganggapnya menghalangi jalannya. Kemudian Khairah menggeser tubuhnya sepingir memberikan celah untuk Abizar lewat.

Tiba-tiba saja Khairah merasakan apa yang mengecup keningnya dan dia terkejut ketika melihat Abizar tepat di depan matanya, Khairah mematung dengan apa yang dilakukan Abizar barusan.

"Maaf Airah sepertinya kamu harus berwudhu lagi,"

Khairah mencerna perkataan Abizar, saat menyadari apa yang baru dikatakan Abizar, Khairah berteriak marah "ABIZAR,"

"Iya sayang, Aku pamit dulu Assalamualaikum," kata Abizar dengan tanpa dosanya lalu dia keluar dari kontaraknnya.

Abizar lebih senang membuat Khairah kesal padanya daripada mambuat Khairah harus menghindarinya terus seperti waktu itu. Setidaknya dengan membuat Khairah kesal dia akan kembali dekat lagi dengan Khairah seperti dulu.

Setelah melaksanakan Sholat Subuh, Khairah berjalan menuju dapurnya Abizar. dia membuka lemari es yang ada dapur tersebut barangkali dia bisa menemukan sayuran disana. Namun sayang dia tidak menemukan sayuran, Dia hanya menemukan Susu, sosis dan telur disana.

"Apa sampai saat ini Abizar tidak suka sayuran?" Batin Khairah.

Lalu Khairah melihat lemari yang ada di atas, kemudian dia membuka lemari itu, Khairah terkejut sampai menutup mulutnya tidak percaya dengan apa yang di lihatnya saat ini. Ternyata banyak jenis mie instan disana. Jadi selama ini Abizar suka makan mie instan sampai menyetoknya sebanyak ini.

Biarlah Takdir Yang Menentukan (Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang