Part 34

76.4K 3.7K 69
                                    


Happy Reading.

Khairah terdiam dikamarnya sambil memainkan handponenya. Dia masih merasa kesal dengan Abizar bukan kesal sih tepatnya malu, untung saja tadi mertuanya itu tidak marah padanya karena Khairah mengatakan salam dengan ketus di sebrang telpon.

Khairah mencoba mengetikan sesuatu di handponenya.

Khairah :
Kamu udah denger kabar belum kalau Gus Ilham mau menikah.

Lalu Khairah mengirim pesan itu kepada Nina.

Nina:

Gus ilham mau nikah? Demi apa? Sama siapa?

Khairah :
Aku juga gak tau sama siapa, cuman aku kasian karena Karin tidak bisa bersama Gus Ilham.

Nina :
Karin juga sudah bilang ikhlas'kan sama Gus Ilham, mungkin memang mereka tidak berjodoh, takdir mereka tidak bersama, kalaupu. Tidak berjodoh di dunia mungkin suatu saat mereka jodoh di akhirat.

Khiarah
Sekarang udah bisa ngomong bijak yah, pasti ketularan dari Karim, tapi kata Abizar Karim itu....

Khiarah sengaja tidak mengetikan kelanjutannya, iya ingin tau bagaimana respon Nina.

Nina :
Mesum maksudmu? Kalau Karim gak mesum pasti dia gak akan hamilin kau Khai,

Khairah membaca balasan dari Nina, wah Nina benar-benar sudah ketularan oleh Karim. Khairah mengelangkan kepalanya kala membayangkan Abizar yang mesum kepadanya.

"Nina udah terkontaminasi pikiran Karim yah kayaknya."

Khairah terlonjak kaget ketika mendengar suara itu, dia melihat kesampingnya. Ternyata Abizar juga melihat chatingannya dengan Nina.

Eh tunggu sejak kapan Abizar berada disini, perasaan dia sedang mengerjakan tugasnya di ruang tamu. Saking terlalu fokus melihat Chatnya dengan Nina sampai tidak menyadari keberadaan Abizar yang kini berada di dekatnya.

"Sejak kapan kamu disini?" Tanya Khairah.

"Barusan, mangkanya jangan main handpone mulu sampai gak sadar aku datang. Apa lagi sampai lupa waktu kayak gini," kata Abizar.

Khairah melirik kearah jam, ternyata sudah pukul setengah 6 dan sebentar lagi akan magrib. Dia menepuk jidatnya mengingat ada yang ia lupakan.

"Maaf," kata Khairah sambil menunduk karena merasa bersalah.

Khairah lupa memasak untuk Abizar, seharusnya tadi setalah membuatkan kopi untuk Abizar dia langsung memasak, tapi karena dia tadi kesal dengan Abizar Khairah malah memilih untuk pergi ke kamarnya.

"Untuk?" Kata Abizar.

Lihat saja Abizar malah semakin membuatnya kesal saat ini, dia malah bertanya kepadanya, padahal sudah tau alasan kenapa Khairah meminta maaf.

"Aku minta maaf karena aku belum sempat masak tadi," kata Khairah sambil menundukkan kepalanya. Dia takut Abizar akan marah kepadanya.

Tapi yang Khairah rasakan malah ada elusam di kepalanya, dan itu Abizar mengangkat dagu Khairah agar dia tidak menunduk lagi.

Biarlah Takdir Yang Menentukan (Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang