Happy Reading.
Khairah saat ini sedang makan di warung makan bersama Abizar berdua tadi Abizar mengajak nya sehabis pulang dari kampus katanya agar Khairah tidak usah masak, bukanya kenapa tapi Abizar tau kalau saat ini Khairah sedang sibuk-sibuknya dengan tugas kuliah.
Di sela-sela mereka berdua makan tiba-tiba ada yang mendatanginya.
"Boleh saya duduk disini sebentar?" Kata orang tersebut.
Khairah seperti tidak asing dengan orang ada di hadapannya itu sekarang, sepertinya dia pernah melihatnya tapi dimana yah, oh dia ingat itu adalah Ustadz Sandy, ngapin dia kesini yah, pikir Khiarah.
"Iya Mas Sandy silahkan, gak usah formal begitu bicaranya mentang-mentang ada istri saya, biasa aja," kata Abizar.
"Iya,Terimakasih," jawabnya.
"Tumben nih Mas mau menemui aku, ada apa?" Tanya Abizar.
"Sebelumnya aku mau minta maaf mengangu acara makan kalian, aku mau memberikan surat ini," kata Sandy.
Abizar dan Khairah melihat surat yang di serahkan oleh Sandy tadi. Dilihat dari depannya sih sepertinya itu surat undangan.
"Surat undangan apa nih mas?" Kata Abizar.
"Surat undangan nikahan, dia menyuruhku untuk memberikannya padamu karena sedang sibuk," kata Sandy.
"Surat undangan Farel atau .... " Kata Abizar terpotong.
"Ilham," jawab Sandy cepat.
Mendengar nama Ilham, Khairah yang sedang makanpun tersedak dengan makannya lalu dengan terburu-buru dia mengambil minum.
Abizar menatap kearah Khairah yang tadi tersedak itu. Kemudian mengalihkan lagi matanya menatap Sandy.
"Ini undangan Gus Ilham? Jadi Gus Ilham akan beneran menikah" Tanya Khairah lagi memastikan sekaligus terkejut.
"Iya, emang Abizar tidak meberitahumu," kata Sandy.
Khairah menggelengkan kepalanya sebagai jawaban, dia memang tau Gus Ilham akan menikah tapi bukan dari Abizar melainkan dari Salma waktu itu, dia bukan terkejut karena Gus Ilham akan menikah karena dia sebelumnya sudah tau, tapi secepat itu'kan?. Dia baru mengetahui bahwa Ilham akan menikah 1 Minggu yang lalu dari Salma dan sekarang sudah menyebar undangan.
"Kamu tidak memberitahu istrimu itu Abizar kalau Ilham akan menikah?" Tanya Sandy kepada Abizar.
Khairah melihat kearah Abizar dia juga penasaran dan ingin tau kenapa Abizar tidak memberitahukan tentang Ilham yang akan menikah kepadanya.
"Sudahlah aku sedang tidak mood untuk membahasnya," kata Abizar.
Khairah kecewa dengan apa yang dikatakan Abizar barusan padahal dia ingin tau alasan kenapa dia tidak diberitahu kalau Ilham akan menikah.
"Yasudah kalau gitu aku pamit pergi dulu yah, mau ngasihin undangan ini buat Ibnu," kata Sandy lalu dia berpamitan kepada Abizar dan Khairah.
Setalah Sandy pergi dari sana, Khairah berdehem.
"Ekhem Bi," kata Khairah.
"Apa? Udah makannya? Yuadah kalau gitu kita pergi sekarang," kata Abizar.
Sebenarnya bukan itu maksud Khairah berdehem tadi, dia sebenarnya ingin menanyakan kepada Abizar soal yang tadi karena jujur saja ia sangat penasaran.
"Mang soto saya bubur ayamnya jadi berapa?" Tanya Abizar kepada yang punya warung itu.
"Delapan belas ribu mas, terus minumannya 4 ribu jadi totalnya 22 ribu," kata penjaga warung tersebut.
Kemudian Abizar membayar makan tersebut dan berjalan menuju motornya.
Khairah mengikuti Abizar dari belakang dia menyerengit bingung tumben Abizar tidak mengandeng tangannya seperti tadi saat masuk ke warung ini, kemudian Khairah melihat kearah warung tadi yang rame dan Khiarah berpikir positif mungkin karena banyak orang jadi Abizar tidak mau mengumbar kemesraannya.
"Malah bengong lagi, ayo naik! Atau mau aku tinggal?" Kata Abizar.
Khairah menurut lalu menaiki motor Abizar sambil memeluknya.
Kemudian Abizar menjalankan motornya.Sebenarnya Khairah ingin bertanya kepada Abizar saat ini, tapi karena sekarang dia sedang berada di motor jadi dia mengurungkannya takut berbahaya juga dan mengangukan kosentrasi Abizar. Khairah memutuskan akan bertanya kepada Abizar nanti setelah mereka sampai di kontrakannya itu.
Setelah sampai di kontrakannya Abizar masuk duluan kedalam kontrakannya itu.
"Abizar aku ingin berbicara denganmu," kata Khairah.
Abizar yang tadinya hendak pergi menuju kamarnya pun dia mengentikan langkanya karena mendengar perkataan Khairah.
Abizar yang sudah tau akan hal apa yang akan di tanyakan oleh Khairah pun dia berucap, "maaf Khairah aku sedang cape," katanya.
Khairah sendiri bingung dengan sikap Abizar sekarang. Khairah berpikir keras apakah dirinya melakukan kesalahan sehingga membuat Abizar seperti ini. Karena perasaan dia tidak melakukan sesalahan apapun.
Abizar sudah memasuki kamarnya dan Khairah mengikuti Abizar memasuki kamarnya itu.
Setelah melihat Abizar yang sedang duduk dikursi kamarnya, Khairah ikut duduk dikursi itu.
"Kenapa kamu tidak memberitahuku kalau Ilham akan menikah Abizar, aku kecewa sama kamu," kata Khairah menyampaikan apa yang di simpan di benaknya dari tadi saat sedang di dalam warung makan tadi.
Abizar menatap tajam kearah Khairah, dia mengepalkan tangannya. Sedari tadi dia sedang menahan emosinya supaya tidak menyakiti Khairah. Tapi pertanyaan Khairah barusan menyulut lagi emosinya.
"Kenapa? Apa kamu masih mencintai Ilham Khairah? Ceritanya kamu lagi marah sama aku gara-gara aku gak memberitahumu soal pernikahan Ilham," ketus Abizar.
Khairah mengelengkan kepalanya, bukan itu yang Khairah maksud. Abizar telah salah paham padanya.
"Bukan.." kata Khairah terpotong.
"Sudahlah Khairah kamu mengaku saja, tadi kamu terlihat tidak suka saat Mas Sandy memberitahu kalau Ilham akan menikah. Kamu masih punya perasaan sama dia iya? Jangan-jangan ucapanmu yang mencintaiku itu bohong Khairah," Kata Abizar marah.
"Aku bisa jelasin semuanya, tadi aku bukan terlihat tidak suka. Aku hanya kaget saat Ilham ingin menikah," jelas Khairah.
"Lalu kenapa kamu tadi terlihat sedih Khairah. Jujur saja Khairah aku kecewa denganmu," kata Abizar keluar dari kamarnya sambil membanting pintunya dengan keras.
Khairah ingin menjelaskan alasan mengapa dia bersedih tapi Abizar terlihat sedang marah besar kepadanya jadi dia sangat takut.
Khairah luruh di lantai setelah Abizar pergi. Abizar telah salah paham padanya sekarang dan bagaimana cara Khairah menjelaskan semuanya kepada Abizar. Jujur saja Khairah sendiri juga kecewa dengan Abizar karena dia tidak mempercayai kalau ucapanya yang mencintainya 6 tahun lalu.
Khairah mengerti sekarang Abizar sedang cemburu padanya, tapi Khairah sendiri juga bingung harus bagaimana menjelaskan semuanya kepada Abizar.
"Maafkan aku Bizar, kau tak pernah tau apa yang kurasa," guman Khairah ditengah kesedihannya.
____________________________________
Maaf yah updetnya agak lama.
Makasih buat kalian semua yang udah nunggu cerita ini.
Maaf kalau masih banyak typo nanti aku revisi ulang kalau ceritanya udah selesai.
Jangan lupa klik bintang yang ada di sebelah kiri kalian yah.
Makasih.
Wasalam
Nelly Nurul Awaliyah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Biarlah Takdir Yang Menentukan (Tamat )
SpiritualRank #1 islami (Romance-spiritual) Bagaimana jadinya jika Setelah lama tidak bertemu dan dia meninggalkanmu pergi ke pesantren, kemudian kamu di pertemukan lagi dengan dia dengan cara perjodohan. "Jika memang dia bukan di takdirkan untukku ma...