Bertemu Atau Tidak itu terserah pada garis takdir
Biarlah Takdir ini yang akan menentukan jalan hang terbaik untuk kita_
__________________________________
Jangan lupa VOTE
Happy Reading
Khairah sekarang sudah kembali ke Yogyakarta. Di sudah pamitan kepada umi dan Abinya kalau dia akan kembali kesini, sedangkan orangtuanya tadi sempet mencegahnya untuk pergi, tapi memang dia harus pergi kesini saat ini.
Khairah duduk di kursi ruang tamu bersama dengan Karin, karena kebetulan hanya Karin yang ada disini, sedangkan yang lainya entah sedang apa kemana.
Karin bercerita tentang Gus Ilham yang datang ke kosannya kemarin, Khairah tau karena wanita itu yang menyuruh Gus Ilham untuk datang ke tempat ini.
"Aku gak nyangka Gus Ilham bakal datang kesini bahagianya hatiku." Kata Karin yang bisa dibilang lebay, tapi dia terlihat sangat bahagia sekali saat ini.
Khairah berpikir apa Karin juga menyukai Gus Ilham, tapi sepertinya tidak mungkin karena wanita itu tidak pernah bercerita tentang orang yang dia cintai.
"Itu juga disuruh sama Khairah, kalau nggak mana mau dia bertemu denganmu." celetuk Salma yang entah datang dari mana.
Salma kemudian memilih untuk duduk di kursi bergabung bersama dengan mereka berdua. Dia mengambil chip dan kemudian memakannya. Maklum anak kosan hanya ada makanan yang seperti itu.
"Bilang aja kamu iri sama aku karena waktu Gus Ilham datang kesini kamunya gak ada pergi ke pasar malam."
Sedikit cerita, kemarin waktu Gus Ilham kesini Salma tidak ada sedang pergi ke pasar malam untuk menemani Nina dan Karim. Karena Nina belum muhrim dengan Karim jadi Salma dijadikan alat oleh mereka.
"Kok nama aku jadi dibawa-bawa," kata Nina tak terima.
Nina juga yang sudah masuk ruang itu akhirnya memilih duduk di kursi ruang tamu.
"Emang benar kok," kata Salma.
"Udah jangan ribut aku capek baru aja datang dari kampung," Lerai Khairah.
"Oh iya Khairah kemarin si Farel juga nanyain kamu terus," Kata Salma.
"Tuh kan bener dugaan aku kalau si Farel kayaknya beneran suka sama kamu deh Khairah, soalnya aku selalu merhatiin tingkah dia yang selalu nyari perhatian gitu ke kamu." Kata Nina.
Tidak ada yang melihat ekspresi wajah Salma saat ini, entah apa yang dirasakan oleh anak itu saat ini.
"Masa sih? Jangan suuzon dulu ah gak baik." Kata Khiarah.
"Kamu ini kalau dibilangin gak percayaan, udah deh kalau gitu aku mau nyetrika baju dulu untuk besok." Kata Nina lalu dia pergi meninggalkan Khairah diruang tamu.
"Kalau benar Farel suka sama kamu gimana Khairah?" Tanya Salma setelah Nina pergi.
"Ya gak gimana-mana," Jawab Khairah seadanya.
"Aku saranin jangan terlalu dekat dengan dia karena aku takut kalau nanti dia berpikir kamu ngasih harapan sama dia." Nasihat Karin.
"Iya aku setuju Khairah sama pendapat Karin." Timbal Salma.
"Iya terimakasih kalian sudah menasehatiku," kata Khairah.
"Iya sama-sama," kata mereka semuanya yang akhirnya berpelukan seperti teletubbies.
KAMU SEDANG MEMBACA
Biarlah Takdir Yang Menentukan (Tamat )
SpiritualRank #1 islami (Romance-spiritual) Bagaimana jadinya jika Setelah lama tidak bertemu dan dia meninggalkanmu pergi ke pesantren, kemudian kamu di pertemukan lagi dengan dia dengan cara perjodohan. "Jika memang dia bukan di takdirkan untukku ma...