Happy Reading.
Abizar dan Khairah berpamitan kepada Nina dan Karim karena mereka akan kembali lagi ke Yogya.
"Kita pimitan dulu yah, kapan-kapan main kesini lagi," kata Abizar.
"Iyah," jawab Karim.
Lalu Khairah memeluk Nina tanda perpisahan, dan mengelus perut buncit Nina. "Titip calon keponakan aku yah," kata Khairah.
Abizar mendekatkan mulutnya kepada telinga Khairah, "Nanti kita juga bikin," bisiknya yang membuat pipi Khairah seperti kepiting rebus.
"Yuk," kata Abizar mengandeng tangan Khairah.
"Hati-hati dijalan," kata Karim.
Abizar mengangukan kepalanya. "Iya, Assalamualaikum," kata Abizar bersamaan dengan Khairah.
"Waalaikumussalam," jawab pasangan suami istri itu.
Lalu Abizar dan Khairah memasuki mobilnya. Nina melambaikan tangannya kepada Khairah yang membuka jendela mobilnya. Lalu Khairah bisa melihat Nina yang menangis dipelukan suaminya.
"Nina sangat sensitifan banget yah?" Kata Khairah tiba-tiba.
"Nanti kalau kamu hamil juga bakal kaya gitu," Kata Abizar menanggapi perkataan Khairah tersebut.
"Emang iya?" Kata Khairah seolah tidak percaya.
"Mau di coba?" Kata Abizar sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Ih kamu mah," kata Khiarah kesal sambil mengerutkan bibirnya.
"Bibirnya jangan di monyongin gitu neng, minta di cium yah," goda Abizar.
Khairah mukul bahu Abizar karena kesal. "Konsentrasi aja sama nyetirnya gak usah ngegodain segala," kata Khairah sengaja jutek kepada Abizar agar tidak terlihat malu di depannya.
"Tapi sendangkan aku godain? Itu buktinya pipinya merah," kata Abizar yang melihat kearah Khairah.
Khairah refleks menutup mukanya dan memalingkan wajahnya karena malu.
💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚
Abizar dan Khairah telah sampai ke Yogyakarta tadi malam. Abizar juga sudah mengembalikan mobil milik Ibnu itu. Sekarang Abizar dan Khairah akan berangkat ke kampus bersama naik motor metiknya Abizar.
"Ai cepet nanti kita telat," peringatan Abizar.
"Iya bentar lagi selesai, aku pake kaos kaki dulu," kata Khairah memasangakan kaos kakinya.
"Ah lama," Kata Abizar lalu meninggalkan Khairah entah kemana.
Khairah memasang kaos kaki sebelahnya.
"Kemana Abizar?" Batin Khairah ketika tidak melihat keberadaan Abizar.
"Apa dia sudah berangkat duluan?" Katanya lagi pada diri sendiri. Lalu dia melihat motor Abizar yang ada di hadapannya itu.
"Motornya masih ada disana," kata Khairah lagi.
Katanya tadi nyuruh cepet-cepet sekarang dianya hilang sendiri entah kemana, ngeselin emang yah.
Lalu Khairah merasakan ada seseorang yang memegang kakinya. dia melihat sosok yang dicarinya itu sedang memasangakan sepatu itu di kaki Khairah.
"Sudah Abizar biar aku saja," kata Khairah yang merasa tidak enak kepada Abizar yang memasangkan sepatu di kakinya itu.
"Gak papa biar aku aja," Kata Abizar sambil menalikan sepatu Khairah.
"Aku bisa sendiri Abizar," kata Khairah keras kepala sambil merebut sebelah sepatunya dari tangan Abizar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Biarlah Takdir Yang Menentukan (Tamat )
SpiritualRank #1 islami (Romance-spiritual) Bagaimana jadinya jika Setelah lama tidak bertemu dan dia meninggalkanmu pergi ke pesantren, kemudian kamu di pertemukan lagi dengan dia dengan cara perjodohan. "Jika memang dia bukan di takdirkan untukku ma...