Part 13

78.6K 3.8K 41
                                    

Buat percakapan Gus Ilham dan Abizar aku ganti kata "ane-ente nya jadi Aku-kamu"

____________________________________

Happy Reading.

Ilham menemui Abizar di kosannya.  Ilham memang sering main ke kosannya Abizar sekedar curhat dan bercerita tentang apa saja yang dihadapinya.

"Kamu terlihat tenang-tenang aja, gak takut ketikung sama orang?" kata Ilham kepada Abizar tiba-tiba saat Abizar tengah mujaraah, dia tiba-tiba berhenti menghentikan kegiatannya lalu menatap Ilham. 

Abizar menatap tajam Ilham "Apa maksudnya?" Tanyanya tidak mengerti maksud Ilham.

"Tidak ada," jawab Ilham.

"Gimana kamu udah nemuin orang yang selama ini kamu Cari'kan? Kamu berniat menikahi wanita itu?." Tanya Abizar balik.

"Iya, Bahkan Aku udah meminta kepada orang tuanya terlebih dahulu dan telah diizinkan untuk menikahinya," kata Ilham.

Abizar mengangguk "bagus dong kalau begitu, secepatnya harus kamu nikahin, " ucap Abizar

Gus Ilham tersenyum "Aku gak akan cepet-cepet nikahin dia, nunggu kamu nikah dulu sama orang yang dijodohkan oleh orangtuamu itu," kata Ilham.

Abizar kembali menatap tajam Ilham. "Baiklah, Terserah," kata Abizar acuh lalu dia melanjutkan kegiatannya yang tadi sempat terganggu gara-gara Ilham.

"Kita lihat saja nanti." Kata Ilham lalu dia pergi dari kosan Abizar.

🌴🌴🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🌴🌴

Farel kembali menemui Khairah dan ketiga teman-temannya itu yang sedang berkumpul dikantin kampus.

Khairah dilanda perasaan bimbang saat Farel datang menghampirinya.

"Gimana kamu Farel udah diterima sama orangtua Khiarah?" Tanya Nina saat melihat Farel ikut duduk dikursi kantin bersama mereka berempat. 

Dalam hati Salma merasa deg-degan dengan apa yang akan diucapkan Farel selanjutnya, tapi setalah melihat Farel menggelengkan kepalanya dia lantas tertawa untuk menenangkan degub jantungnya itu.

"Hahaha udah gue kira kalau Lo gak bakal keterima," kata Salma menertawakan Farel.

"Ledek aja terus puas'kan Lo." Ketus Farel.

Khairah menatap Salma, takut salah mendengar yang di ucapkan Salma itu. "Ko kamu gak bilang dari awal kalau kamu udah ada yang Khitbah si Khairah?. Aku kan gak jadi terlalu berharap sama kamu kalau gitu," kata Farel.

"Hah" Khairah terkejut dengan yang di ucapkan Farel barusan, bahwa dia udah ada yang mengkhitbah, bahkan dia juga gak tau kalau sudah ada yang mengkhitbahnya.

"Kamu beneran udah ada yang menghitbah? Siapa? Kok gak bilang sama kita-kita," kata Karin.

"Bahkan kamu juga gak memberi tahu teman-teman kamu Khairah," ucap Farel.

"Aku juga tidak tau," kata Khiarah.

"Udahlah Farel, mungkin kamu gak jodoh sama Khairah, gimana kalau sama Salma aja," ucap Nina untuk menggoda Salma.

"Hahaha..   dia aja selalu ketus dan gak ada lembut-lembutnya jadi cewe, dia bukan tipe gue Nina," kata Farel sambil menatap Salma sekilas.

Entah mengapa perkataan Farel barusan seperti menyayat hati Salma.

"Aku minta maaf yah Farel," kata Khiarah karena merasa bersalah.

"Tidak apa-apa Khairah aku sudah memaafkanmu, mungkin memang kamu bukan takdirku, kalau begitu aku pamit duluan yah semuanya mau ngerjain tugas dulu, Assalamualaikum," kata Farel lalu dia meninggalkan tempat itu.

Biarlah Takdir Yang Menentukan (Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang