..
Happy Reading.
Hari ini tepat pernikahan Nina bersama Karim di Sinduharjo tempat kelahiran Nina, dan orangtuanya juga kebetulan tinggal disana.
Khairah, Karin dan Salma sudah datang satu hari sebelum pernikahan mereka, kebetulan kampusnya sedang libur jadi mereka bisa menghadiri Acara tersebut tanpa harus cuti kuliah.
Salma masih menatap Khairah tidak suka sampe sekarang sedangkan Karin terlihat biasa saja terhadap Khairah. seperti sekarang mereka berdua sedang menata bunga untuk pernikahan Nina. Salma terlihat acuh saja dan dia geregetan sendiri melihat Karin yang terlalu baik dan Khairah yang sok polos pikir Salma.
Nina yang melihat keanehan antara ketiga temannya pun ikut bingung dengan sikap mereka, "kalian sedang pada marahan?" Tanya Nina yang sedang di dandani oleh tukang rias.
Salma dan Khairah terdiam saja mendengar pertanyaan Nina barusan, Salma yang memang sedang marah kepada Khairah, sedangkan Khairah yang tidak mempunyai berkata apapun dan tidak mau menyalahkan siapapun hanya mampu terdiam.
"Enggak kok Nina," jawab Karin yang melihat kedua temannya itu terdiam saja.
"Hmm iya Nina," kata Salma sambil tertawa yang di paksakan.
"Beneran? Ko aku ngeliat kamu seperti menatap tidak suka kepada Khairah," Kata Nina kepada Salma.
"Ah perasaan kamu aja kali, mending kamu sekarang langsung dandan, Sudah solat subuh nya kan?" Kata Salma mengalihkan pembicaraan, dia tidak ingin Nina tau karena ini hari bahagianya.
Sebenarnya waktu itu Salma akan memaafkan Khairah setelah Karin berbicara kepadanya waktu malam itu, Salma akan meminta maaf kepada Khairah esok pagi tapi saat itu Khairah sudah tidak ada mungkin dia sudah berangkat ke kampus, Salma pun berpikir dia akan meminta maaf kepada Khairah di kampus saja, Namun saat dia baru sampai di kampusnya banyak yang bergosip tentang Khairah yang berani memeluk cowo padahal dia telah mengunakan hijab Syar'i. Dan itu membuat Salma mengurungkan niatnya dan membenci Khairah saat ini.
"Khairah tolong ambilkan jilbab Nina yang ada di deket ranjang sebelahku," perintah Karin yang sedang mendandani Nina.
"Eh maaf apa tadi," kata Khairah.
"Kamu bengong Khairah, aku menyuruhmu mengambilkan.." belum sempat Karin melanjutkan ucapannya Salma telah terlebih dahulu mengambilkan jilbab Nina.
"Ah lama, nih jilbabnya," kata Salma memberikan jilbab Nina kepada Karin.
"Makanya jangan bengong Mulu," ucap Salma ketika melewati Khairah.
Khairah tidak bisa konsentrasi saat ini, dia sedang memikirkan masalahnya sendiri, teman-teman kampusnya membencinya dan salah paham karena melihat dirinya yang waktu itu memeluk Abizar.
Sebenarnya dia ingin menjelaskan semuanya tapi mau bagaimana lagi, dia sendirinya pun bingung. Dia membiarkan saja gosip itu beredar mengkin nanti ketika mereka bosan juga tidak akan mengisipkan dia lagi. Tapi kenyataannya tidak sudah hampir seminggu itu gosip itu terus beredar bahkan banyak orang yang menggunjingnya dan menghinanya dengan perkataan kotor, bahkan sempat ada orang yang menarik hijabnya karena menilai tidak pantas kepada dirinya.
Khairah mengingat masa SMA nya dulu, dia juga pernah diperlakukan seperti itu, banyak orang yang membulynya karena dia memakai hijab tapi saat itu imannya belum kuat sehingga dia kembali melepas hijabnya.
Sekarang dia hanya bisa berdo'a kepada Tuhan, mudah-mudahan dia tidak melakukan hal bodoh itu lagi. Dia ingin tetap Istiqomah untuk sekarang ini dan kedepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Biarlah Takdir Yang Menentukan (Tamat )
SpiritualRank #1 islami (Romance-spiritual) Bagaimana jadinya jika Setelah lama tidak bertemu dan dia meninggalkanmu pergi ke pesantren, kemudian kamu di pertemukan lagi dengan dia dengan cara perjodohan. "Jika memang dia bukan di takdirkan untukku ma...