Part 23

82.5K 4.4K 99
                                    

Part Spesial.

Jangan lupa. Kasih Vote dan comen yah. Makasih 😊.

.

Happy Reading.

.

Khairah berjalan tak tentu arah, dia bingung harus mencari kost dimana malam-malam seperti ini.
Hingga suara kelakon motor mengagetkannya.

Teeettttttt

"Astagfirullah." kaget Khairah sambil memegangi dadanya.

"Mau kemana neng?" Kata orang yang mengklason Khiarah dengan motornya itu.

Setelah Khairah melihat orang yang mengangetkan nya tadi lalu dia mengabaikan orang yang membawa motor itu dan terus berjalan.

Orang itu mengikuti jalan Khairah  dengan motornya. "Mending ikut Abang aja neng,"

"Nggak," tolak Khairah.

"Yakin nih neng gak mau? Nanti nyesel deh," goda orang itu.

Khairah mendengus mendengar godaan orang itu.

Orang itu tiba-tiba merebut tas yang ditangan Khairah lalu menyimpannya di depan tempat duduknya.

"Kenapa tas aku di ambil," marah Khairah.

"Naik," kata orang itu tak terbantahkan.

Khairah menunduk takut dosa kalau dia menolak perintahnya, dengan ragu-ragu Khairah menaiki motor metik itu.

"Kenapa belum di jalankan motornya?" Bingung Khairah.

"Kamu belum meluk aku," kata orang itu.

Khairah memukul bahu orang itu, "Ngapain si pake modus segala," kata Khairah.

"Bukan modus Khairah, takut kamu jatuh nanti, lagian'kan lebih romantis jika kamu meluk aku," kata orang itu yang terlihat menyebalkan di mata Khairah.

"Kalau aku gak mau meluk, gimana?" Tanya Khairah ingin membalas orang itu dengan sifat menyebalkannya.

"Kamu pasti tau Khiarah hukumnya dosa bila menolak keinginan suami,"

Khairah mendengus kesal, dia selalu kalah bila beradu mulut dengan orang di depannya itu, apalagi sekarang dia punya kata yang membuat Khairah selalu kalah dibuatnya yaitu 'SUAMI'.

Khairah akhirnya memeluk Abizar, dan tanpa diketahui Khiarah, Abizar tersenyum dibalik helm yang di pakainya.

"Ngapain sih tadi pake acara ngagetin segala, aku kira tadi kamu preman," kata Khairah.

"Makanya jangan bengong mulu, kenapa lagi ada masalah?" Tanya Abizar.

"Nggak," jawab Khairah.

Abizar mengerti, Khairah belum bisa terbuka padanya dan menceritakan semua masalah kepadanya.

"Kamu inget gak Khaiarah, terakhir aku bonceng kamu itu saat kita masih SMP, saat itu usiaku akan memasuki 15 tahun, dan Abi bilang padaku kalau aku tidak boleh berdekatan denganmu karena aku akan memasuki usia baligh, dan aku tidak boleh bersentuhan lagi dengan wanita termasuk memboncengnya," ucap Abizar.

Khairah terus mendengarkan apa yang diucapkan Abizar dan menunggu apa yang akan di ucapkan Abizar selanjutnya.

"Saat itu orangtua kita melihat apa yang kita lalukan, dan mereka Khawatir dengan kedekatanku denganmu karena kita berdua bukan muhrim. Kedua orangtua kita memutuskan untuk sementara memisahkan kita, aku sebagai anak laki-laki sekaligus akan menjadi imam di suruh pergi ke pesantren yang ada di solo agar tidak dekat dengamu yang nantinya akan menimbulkan fitnah dan mereka bernazar akan menjodohkan kita kembali saat kita dewasa. Itu sebabnya kita berdua dipertemukan kembali,"

Biarlah Takdir Yang Menentukan (Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang