Part 8

86.2K 4.4K 51
                                    

Ketika sang pemilik hati berkata, akan kamanakah kamu pergi selanjutnya?? 

Hatiku? Atau hatinya?

____________________________________

Jangan lupa kasih vote yah

Happy Reading

.
.

Di kosanya Karin bercerita tentang kejadiannya di perpustakaan tadi. Karin kesusahan mengambil bukunya dan Gus Ilham membantunya untuk mengambilkan buku itu.

"Coba aja aku yang gitu." kata Khairah.

"Kamu mah modus kali Karin sengaja ngambil buku yang jauh biar diambilkan sama Gus Ilham." celetuk Salma.

"Nggak modus, tadi aku beneran mau ngambil buku itu."

"Mangkanya tinggi itu keatas gak kesamping." sindir Salma lalu tertawa.

"Iklan susu kali ah," ucap Khairah sambil ikut tertawa. Sedangkan Karin mengerucutkan bibirnya karena kesal kepada kedua temannya yang menertawakannya.

"Sudah-sudah kasian Karin di tertawain terus!" bela Khairah yang tersadar melihat raut wajah Karin.

"Btw tadi di kantin aku sama Khairah juga liat cogan dia tampan dan sepertinya alim banget, tapi sayang dia udah jadi calon suami orang." kata Salma.

"Serius kamu Sal?" tanya Karin.

"Iya kalau gak percaya tanya aja sama Khairah"

"Bener Khairah?" tanya Karin.

Karin menatap Khairah yang terdiam sedari tadi. "Khairah" panggil Salma.

"Eh iya apa?" tanya Khairah bingung karena sedari tadi dia hanya melamun tidak mendengarkan percakapan Karin dan Salma.

"Mangkanya jangan melamun terus, Karin gak percaya kalau kita liat cogan di kantin."

"Cogan yang mana?"

"Yaelah pura-pura lupa lagi itu yang Namanya Abizar tapi sayang yah udah calon suami orang," celetuk Salma.

Mengingat itu entah mengapa membuat hati Khairah sedih. Dia saat ini bingung dengan apa yang dirasakannya.

"Iya tadi kita liat," ucap Khairah mencoba tenang.

"Oh kalau gitu aku percaya." ucap Karin.

"Huh giliran Khairah yang bicara aja baru percaya," kata Salma.

Khairah mengalihkan pembicaraan,"Nina kesininya kapan?"

"Katanya si nanti ba'da Dzuhu,r" jawab Karin.

Lalu Khairah menganggukkan kepalanya. Khairah lalu pergi kekamarnya.

💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙

Hari ini Abizar pergi kerumah Karim, dia ingin mengucapkan selamat kepada temannya itu, karena minggu lalu Karim bertunangan dan Abizar belum sempat bertemu dengannya.

"Apa kabar kamu?" tanya Karim sambil memeluk Abizar.

"Ane baik Karim. Maaf aku tidak sempat datang keacara kamu," sesal Abizar.

"Tidak apa-apa Ilham bilang sama aki  bahwa kau lagi pulang kampung waktu itu. Tapi aku harap di pernikahan aku nanti kamu datang yah Abizar."

"Insya allah kalau tidak ada halangan aku pasti datang." kata Abizar.

Tak lama berbincang dengan Abizar tiba-tiba handphone Karim berdering pertanda bahwa ada yang menghubunginya.

"Ane permisi sebentar yah Abizar mau angkat telepon dulu." pamit Karim lalu berpindah ke ruangan dekat dapur untuk mengangkat telepon.

Biarlah Takdir Yang Menentukan (Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang