Part 42

83.3K 3.3K 61
                                    

Happy Reading.

Khairah berjalan berdampingan bersama Abizar menghadiri tempat ijab kabul Gus Ilham.
Khairah melihat kesekelilingnya banyak wanita yang menatap Abizar dengan kagum dan itu membuatnya tidak suka.

"Ngapain sih para santri itu liatin kamu terus," gerutu Khairah yang nampak tidak suka karena para santri itu terus menatap kagum kepada Abizar.

"Cemburu yah? Udah biarin aja," kata Abizar.

Bukannya menjawab mata Khairah malah tertuju kearah lain, dia melihat temanya juga ternyata ada disini.

"Nina" panggil Khairah ketika melihat keberadaan Nina disana.

"Hai...  Khairah kamu kesini juga?" kata Nina.

"Ya Allah hati-hati sayang, perut kamu udah mulai buncit," kata Karim ketika melihat Nina berlari kearah Khairah.

Kemudian Nina memeluk Khairah.

"Jangan erat-erat pelukannya kalian'kan sedang pada hamil." Kata Abizar.

Nina terkejut dengan apa yang di ucapkan Abizar barusna. "Kamu juga sedang hamil Khairah?" Tanya Nina.

Khairah mengangukan kepalanya. "Iya aku juga sedang hamil."

"Ya ampun selamat yah, aku gak nyangka. Nanti kalau anak kita beda jenis kelamin kita jodohin yah," kata Nina.

"Insya Allah kalau Allah mengijinkan," ucap Khairah seadanya.

"Semoga saja," kata Nina.

Ibnu yang melihat kedua temannya berkumpul disana pun menghampirinya sambil menggandeng istrinya itu.

"Kalian sudah pada datang kesini juga ternyata," ucap Ibnu mengahmpiri Abizar dan Karim.

"Istri kalian pada dimana?" Kata Aisyah.

"Tuh mereka sedang berpelukan kaya Teletubbies," kata Karim sekenanya.

Nina yang memang sangat sensitif dan kebetulan mendengar apa yang dikatakan oleh suaminya itu pun langsung melepaskan pelukannya dari Khairah kemudian dia menghampiri suaminya itu.

"Jadi maksud kamu aku itu teletubbies gitu?" Kata Nina sambil menjewer kuping suaminya itu.

"Ampun yang, becanda kok sumpah," kata Karim sambil meringis kesakitan.

"Aku gak percaya, kamu sengaja bilang aku kayak teletubbies itu karena aku pendek dan gendutan? Kamu jahat, aku benci kamu," kata Nina sambil mencebikan bibirnya kemudian dia menangis.

Sedangkan mereka yang melihat itu hanya menahan tawanya melihat Karim yang di jewer kupingnya oleh Nina, itu sama seperti suami takut istri.

Abizar berbisik kepada Ibnu,
"Jangan di ketawain, nanti kamu juga bakal ngerasain kalau Aisyah hamil," bisik Abizar.

"Kamu jahat," kata Nina lagi lalu dia menangis sambil berjalan menjauhi Karim.

"Yang aku minta maaf," kata Karim terus mengejar Nina.

Nina terus berlari menjauhi Karim hingga dia tak sengaja menabrak seseorang.

"Nina kamu gak papa? Kok kamu nangis?" Kata orang itu khawatir.

"Salma," kata Nina ketika tau orang yang ditabrak itu adalah Salma.

"Iya ini aku, kamu kenapa kok nangis? Jangan bilang gara-gara Gus Ilham mau nikah yah," ucap Salma.

"Bukan, aku benci sama Karim, masa dia bilang aku kaya teletubbies, aku kan jadi gak terima," ucap Nina.

Salma menepuk jidatnya, hanya karena  Nina di bilang seperti teletubbies terus dia menangis seperti ini.

Biarlah Takdir Yang Menentukan (Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang