Apalagi ini?
Aku percaya rencana Tuhan lebih indah dari rencana ku.
____________________________________
Happy Reading.Farel akan menemui Khairah hari ini, Dia mempunyai maksud untuk lebih mengenal Khairah, dia akan menghitbah Khairah.
"Hai Khairah apa kabar?" sapa Farel menghampiri Khairah sambil tersenyum pada wanita itu.
"Ucap Assalamualaikum dulu kali rel," celetuk Nina yang kebetulan berada di sana. Dia sebenarnya merasa tidak suka ketika melihat Farel yang mendekat sahabatnya.
Khairah hanya tersenyum tipis menanggapinya. Dia lalu kembali menundukkan kepalanya.
"Eh iya Assalamualaikum."
Farel jadi salah tingkah sendiri, lalu dia akhirnya mengucapkan salam pada semua wanita yang ada dihadapannya.
"Waalaikumussalam" jawab Khairah dan ketiga temannya.
"Pasti mau modus nih anak," ketus Salma saat menyadari Farel yang akan mendekati temannya itu.
"Kanapa sih lo kayaknya gak suka banget gue deket sama Khairah? Lo ada masalah sama gue?"
Farel nampak menatap sengit pada Salma. Wanita itu adalah teman lamanya ketika masih SMA di Jakarta. Wanita yang dulu pernah mengemis cintanya di masa lalu. Sekarang berubah menjadi ketus.
"Ya karena lo itu gak cocok sama Khairah," balas Salma sambil bersidekap acuh kepada Farel.
"Maksud lo, yang cocok dengan gue itu macam wanita kaya lo? Amit-amit deh," maki Farel pada Salma.
Salma hanya bisa mengepalkan tangannya saja. Sebenernya dia sedikit tersinggung dengan ucapan Farel barusan. Dia tidak sadar kalau Farel juga memang tidak pantas dengan wanita seperti Khairah.
"Udah-udah jangan ribut, oh ya ada apa kamu mau nemuin Khairah?" ujar Karin pada Farel dan melerai pertengkaran antara Karin dan juga Khairah.
"Oh iya sampai lupa, sekalian mumpung ada temanmu disini, Aku mau bilang kalau sebenarnya aku mengagumimu dan aku mau mengenalmu lebih dekat."
Farel mengatakan itu dengan berani pada Khairah. Membuat ketiga temannya yang ada di sana juga ikut terkejut dengan ucapan Farel barusan. Dia sama sekali tidak menyangka dengan ucapan pria tersebut.
"APA?" semua orang melotot ketika mendengar hal ini.
Begitu juga dengan Khairah yang hanya bisa diam membisu. Dia bahkan tidak berani mengatakan apalagi setelah ini. Dia tidak yakin kalau semuanya malah jadi rumit.
"Mengenal lebih dekat? Kamu mau ngajak Khairah pacaran? atau mau melamarnya?" Tanya Karin bingung dengan niat Farel barusan.
"Aku mau menghitbahnya, Apakah kamu mau Khairah?" ujar Farel dengan tiba-tiba.
Deg.
"Kamu serius Farel?" Tanya Salma memastikannya lagi kepada Farel. Jujur saja Salma merasa terkejut dan sedikit tidak percaya dengan niat Farel barusan. Masalahnya Salma telah mengenal Farel lama samenjak mereka SMA, dia tau seluk-beluknya sikap Farel, dia sama sekali bukan tipe yang seperti itu apa lagi mau mengajak Khairah ta'aruf.
'Ternyata Farel telah banyak berubah' batin Salma.
"Aku tidak pernah seserius ini sebelumnya. Jadi, maukah kamu Khairah?" pinta Farel pada Khairah.
"Bagaimana Khairah?" tanya Karin sambil berbisik ditelinga temannya itu.
Khairah menghela nafasnya, dia bukan bermaksud untuk menolak Farel. Hanya saja hatinya masih dilanda kebimbangan.
"Maaf Farel, sepertinya saya butuh waktu untuk menjawab pertanyaan dirimu barusan," jawab Khawatir sambil menundukkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Biarlah Takdir Yang Menentukan (Tamat )
SpiritualRank #1 islami (Romance-spiritual) Bagaimana jadinya jika Setelah lama tidak bertemu dan dia meninggalkanmu pergi ke pesantren, kemudian kamu di pertemukan lagi dengan dia dengan cara perjodohan. "Jika memang dia bukan di takdirkan untukku ma...