Part 19

75.8K 3.7K 65
                                    

Happy Reading.

Khairah pulang dari kampusnya dengan tergesa-gesa, dia ingin segera menemui Karin untuk menjelaskan masalahnya dengan Karin. Khairah telah memikirkannya, dia telah menyadarinya mungkin ini semua karma untuk dirinya karena telah mengabaikan suaminya.

Dia membuka pintu kosannya. "Assalamualaikum," kata Khairah.

"Waalaikumussalam," Jawab Karin dari arah kamarnya, lalu dia keluar dari kamarnya tak lupa menutup pintu kamarnya.

"Baru datang Khairah?" kata Karin lalu dia duduk di kursi ruang tamunya.

Khairah menatap Karin yang terlihat biasa saja, tapi dia yakin pasti sebenarnya dia menyimpan kesedihan. lalu Khairah duduk di kursi sebelah Karin.

Khairah memegang tanggan Karin,
"Aku minta maaf Karin,"

"Kamu minta maaf untuk apa Khaiarah? Kamu tidak mempunyai kesalahan sedikitpun kepadaku." Kata Karin bingung dengan Khairah yang tiba-tiba datang dengan mata yang berkaca-kaca.

Khairah menggeleng, "tidak Karin, aku tau 2 minggu ini kamu murung gara-gara aku,"

"Bukan karenamu kok Khairah, aku hanya merindukan orangtuaku," kata Karin sambil menundukkan kepalanya.

"Kamu menyukai Gus Ilham'kan?" Tanya Khairah.

Karin terdiam mendengar pertanyaan Khairah barusan. Khairah menunggu jawaban Karin.

"Kamu ngomong apa sih Khairah, Aku tau kamu menyukainya Khairah, mana mungkin aku menyukainya juga, aku hanya kagum padanya, kamu tau itukan dari dulu juga," kata Karin.

Namun Khairah tampak melihat ekspresi lain dari raut muka Karin, dia seperti berkata tidak dengan kata hatinya.

"Kamu tidak usah berbohong Karin," ucap Khairah, Karin yang tadi menundukkan kepalanya melihat kearah Khairah.

Khairah memegang tangan Karin, "Aku tidak bertakdir dengan Gus Ilham, Karin. Jika itu yang membuatmu murung dan jauh dariku Karin."

"Kamu ngomong apa sih Khairah, Aku murung karena merindukan kedua orangtuaku Khairah, Aku tidak ingin berdebat denganmu Khairah," elak Karin lalu dia pergi ke kamarnya dan menutup pintunya.

Dibalik pintunya Karin luruh ke lantai, sesungguhnya yang dikatakan Khairah itu benar, dia menyukai Gus Ilham tapi dia akan merelakannya dan mengikhlaskannya. Dia jadi teringat kepada kedua orangtuanya mungkin ini ujian untuk dirinya karena dulu pernah meninggalkan kedua orangtuanya.

                           *******

Khairah termenung memasuki kamarnya, dia jelas tau kalau Karin menyembunyikan sesuatu, dia modar-mandir memikirkan cara agar Karin bisa jujur kepadanya.

Salma tiba-tiba membuka pintu kamar mereka tanpa memperdulikan Khairah yang sedang mondar-mandir sendiri.
Salma memasukan barang-barang dan bajunya kedalam koper membuat Khairah mengerengit bingung.

"Kamu mau kemana Salma?" Tanya Khairah baik-baik takut dia masih marah padanya.

Salma yang tadinya sedang memasukan barang-barangnya kedalam koper pun menghentikan aktivitasnya sejenak lalu menatap Khairah, "aku akan pindah ke kamar Karin untuk menemaninya karena Nina sudah tidak ada," kata Salma lalu dia kembali mengemasi barang-barangnya.

Khairah mengangguk dia mengerti, "mau ku bantu Salma?" Tawar Khairah kepada Salma.

"Tidak usah," ketus Salma.

Setelah selesai mengemasi barangnya Salma tidak sekalipun menatap Khairah atau berpamitan padanya.

Khairah menghempaskan napasnya, lagian untuk apa Salma berpamitan padanya, dia tidak akan pergi jauh dia hanya pindah ke kamar sebelah bersama Karin karena Nina sudah tidak kos lagi disana.

Biarlah Takdir Yang Menentukan (Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang