Party

21.6K 710 3
                                    

Your vote and comment is very important <3

/On Instagram/

@feliciakvdt

*****

Seattle - USA

07.45PM.

Jalanan sudah menunjukkan pukul 19.45 tetapi Felice masih belum sampai di rumah Kanaya.

Kanaya raveena

lo uda dimana Fel?

Adira navisha

buruang dong Fel

uda pada dtg nih

Belum sempat Felice membalas pesan kedua sahabatnya, ia sudah sampai di penthouse Kanaya.

"Eh itu si Felice" kata Adira kegirangan.

"Sorry gue telat" ucap Felice.

"Uda uda daripada kita disini mending kita kesana" ujar Kanaya.

"Acaranya bentar lagi dimulai" timpalnya sambil menunjuk ke arah lain.

Felice, Kanaya dan Adira langsung melenggang pergi ke luar. Kanaya selaku tuan rumah memberi kata sambutan untuk teman-temannya yang sudah datang.

"Thankyou for coming guys. Now let's have fun!" katanya yang disambut dengan lagu bergenre edm ataupun rave.

Banyak dari teman Kanaya yang berasal dari berbagai jurusan yang datang mengikuti acara ini. Di antara Felice, Kanaya dan Adira, Kanaya-lah yang mempunyai paling banyak teman. Kanaya terkenal dengan sifatny yang easy-going dan friendly. Ia bukan hanya mempunyai banyak teman wanita melainkan juga teman laki-laki.

Ketika semua orang sibuk berbincang, menari dan minum, sikap introvertnya kambuh lagi. Felice duduk sendiri di bar. Penthouse Kanaya memang memiliki bar yang khusus ia rancang sebagai tempat untuk sekedar minum atau berkumpul ketika teman-temannya datang. Tetapi, bar itu juga sangat berguna ketika ada acara seperti ini.

"Itu siapa sih?" tanya salah satu teman Adira dan Kanaya sambil menunjuk kedalam menggunakan dagunya.

Kanaya dan Adira melihat ke arah yang ditunjuk.

"Oh itu. Itu Felice" jawab Adira.

"Dia masa lalunya kayak kelam gitu" sambung Kanaya.

"Kelam gimana maksud lo?"

"Jadi dulu Felice pernah suka sama satu laki. Namanya Alister. Felice suka sama Alister itu uda lama banget. Uda tiga tahun Felice suka sama dia. Felice nolak semua laki yang pernah datang deketing dia. Selama tiga tahun Felice berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan hati Alister meskipun dia sempat putus asa gitu. Tapi akhirnya ada satu hari dimana Felice jadian sama Alister" jelas Kanaya.

"Oh gitu" jawabnya sambil menganggukan kepalanya.

"Masi ada cewek kek gitu" batinnya dalam hati.

"Tapi satu hari setelah jadian, Alister nyuekin Felice. Alister benar-benar gak peduli sama Felice. Sampai akhirnya Felice tress dan jadi suka nyakitin dirinya sendiri. Bahkan saat dia nyakitin dirinya sendiri aja Alister gak peduli" jelas Addira.

Sebastian hanya membentuk huruf o dimulutnya dan sambil mengangguk-ngangguk.

Sebastian Grayson Matheo. Ia adalah salah satu laki-laki paling tampan di universitas mereka. Selain tampan, ia juga pewaris tunggal keluarga Matheo. Meskipun ia memiliki wajah yang tampan tetapi ia bukan tipe lelaki yang suka mempermainkan wanita. Sebastian adalah tipe lelaki yang sangat setia pada pasangannya. Ia biasa dipanggil Grayson oleh teman-temannya.

Setelah mendengar penjelasan Kanaya dan Adira, Sebastian menghampiri Felice yang sedang duduk sibuk memainkan ponselnya.

"Hai"

Mendengar ada yang menyapanya, Felice pun menoleh. Ia hanya tersenyum kecil kepada Sebastian.

"Aku Sebastian" katanya sambil mengulurkan tangannya.

"Felice" balas Felice seraya membalas uluran tangan Sebastian. Setelah itu ia langsung kembali sibuk mengutak-ngatik ponselnya lagi.

"Kenapa gak join sama yang lain?" tanya Sebastian basa-basi.

"Hm? Gak papa" jawab Felice tanpa menoleh.

"Kamu gak penasaran gitu aku siapa?" Kenapa aku bisa disini?" Cobanya untuk mencari topik.

"Yang pasti kamu juga lulusan Washington University dan temannya Kanaya" jawab Felice acuh.

"Cuek amat dah ini cewek" batinnya.

"Kalau gitu aku kesana dulu. Nice to meet you. Hope we can be good friends" pamit Sebastian.

Melihat Felice yang bersikap sangat dingin terhadapnya. Sebastian memilih untuk pergi dan kembali bergabung dengan teman-temannya. Terkadang, ia juga bergabung dengan Kanaya dan Adira.

Waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam. Felice merasa ngantuk karena sepanjang acara ia hanya duduk sendiri dan sibuk dengan ponselnya. Terkadang Kanaya dan Adira datang menyapanya dan mengajaknya untuk bergabung dengan yang lain tetapi wanita itu menolaknya.

Felice akhirnya memilih untuk pulang. Ia menghampiri Kanaya. "Gue balik duluan ya" pamitnya.

"Bentar lagi dong" pinta Adira.

"Iya bentar lagi dong Fel" mohon Kanaya dengan wajah memelasnya.

"Gue ngantuk banget nih" kata Felice.

"Yaauda kalau mau pulang duluan gapapa. Kasian dia udah ngantuk" tibatiba saja Sebastian menginterupsi.

Felice membuat wajah memelasnya sambil emmohon kepada Kanay dan Adira selagi ada Sebastian yang membantunya untuk diizinkan pulang.

"Yauda deh. Hati-hati ya" jawab Kanaya pasrah.

Setelah mendapat izin dari kedua sahabatnya. Felice langsung pergi tanpa menoleh ke arah Sebastian. Felice sangat malas dengan lelaki manapun kecuali Alister. Tujuan ia untuk bersekolah di luar negeri adalah untuk melupakan traumanya dan melupakan Alister yang dimana akhirnya semua menjadi sia-sia. Sampai sekarang ia belum bisa sepenuhnya melupakan lelaki itu. Kenangan bersama Alister masih suka mengiang di kepalanya.

Karena sudah larut malam, jalanan pun sepi dan tidak banyak mobil sehingga memungkinkan Felice untuk melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Tidak sampai 30 menit Felice sudah sampai di penthousenya.

Karena ia merasa sangat lelah hari ini, sesampainya di rumah, ia langsung mengganti bajunya dengan baju tidur dan menghapus makeup. Besok ia harus pergi ke perusahaan yang baru saja dipercayai ayahnya kepadanya. Oleh karena itu, ia membutuhkan tidur yang cukup agar bisa fokus dengan pekerjaannya meskipun awalnya ia menolak permintaan ayahnya untuk memegang perusahaan ayahnya yang berada di Seattle.

- My Savior Billionaire -

07 June 2019 [Revisi]

12.52PM

IG: @feliciakvdt

xoxo!

MY SAVIOR BILLIOANIRE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang