Fucked up

6.7K 225 2
                                    

"yuhuuu lets party" teriak Felice di dalam mobil bersama kedua sahabatnya.

Malam ini ia tidak mengendarai mobilnya sendiri. Ia lebih memilih untuk menyuruh kedua sahabatnya untuk menjemputnya dan mengatarnya pulang nanti. Malam ini dirinya benar- benar hanya ingin bersantai.

"yeyyy" sahut Adira. Kanaya hanya tersenyum dan fokus dengan jalanan.

Dentuman musik terdengar dari luar ketika mereka bertiga turun dari mobil. Suara musik EDM dengan suara bass yang keras terdengar sampai telinga mereka. Felice dan kedua sahabatnya sudah tidak sabar lagi. Mereka berjalan dengan semangat sambil bercanda tawa memasuki club.

Di pintu club terdapat dua orang berpakaian serba hitam. Ketika Felice dan sahabatnya berjalan masuk, kedua orang tersebut mencegat mereka. Mereka bukan tidak diperbolehkan untuk masuk tetapi kedua orang itu hanya meminta kartu identitas untuk membuktikan bahwa mereka sudah berumur diatas 18.

Seusai memberikan identitas, mereka dipersilahkan masuk. Suara dentuman musik semakin kencang sehingga ketika mereka berbicara mereka harus berteriak atau berbisik. Meskipun berbisik tetap saja mereka harus memperbesar suara mereka.

Mereka bertiga berjalan menuju bar dan memesan minuman. Felice dan Kanaya memesan vodka, sedangkan Adira memesan whiskey. Di dance floor berbanjiran orang sedang menari. Para kaum hawa menggoyangkan badan mereka, ada pula yang menggoyangkan pinggulnya secara sensual untuk menggoda para lelaki. Ada juga yang sedang bercumbu bagaikan dunia milik berdua. Di lain sisi, sejajar dengan tempat duduk Felice, ia melihat seorang lelaki dan wanita sedang berciuman. Ciuman itu terlihat penuh gairah. Si lelaki itu juga meremas bokong si wanita.

Awalnya ia tidak peduli dengan pasangan lelaki dan wanita itu. Tetapi setelah beberapa menit, sekitar 15 menit. Felice tidak sengaja melirik mereka berdua. Mereka telah selesai dengan adengan panas mereka tetapi si wanita masih berusaha menggoda si lelaki dengan duduk di atas paha lelaki itu dan memaju mundurkan pinggulnya.

Saat ia perhatikan lebih lama, betapa terkejut ketika ia melihat siapa lelaki itu. Karena posisi lelaki itu menghadap ke Felice jadi ia dapat melihat dengan jelas menggunakan kepala matanya sendiri wajah lelaki itu. Selama ini Felice mencari-cari kemana sebenarnya lelaki itu. Hari ini ia dipertemukan dengannya dengan situasi yang sangat merugikan dirinya. Lelaki itu adalah Alister. Lelaki yang sedang mencumbu wanita lain dan meremas bokong wanita lain. Felice benar-benar terkejut dengan sikap Alister yang ternyata belum berubah. Ia kira setelah kembalinya Alister pada dirinya, lelaki itu sudah berubah.

Seketika pandangan mereka bertemu. Felice yang tidak menyadari air matanya sudah menetes di pipinya dan Alister yang tercengang melihat Felice. Alister langsung mendorong badan wanita itu agar turun dari pangkuannya. Melihat perlakuan Alister yang mendorong wanita itu, sudah dapat diprediksi selanjutnya lelaki itu akan menghampirinya. Untuk menghindari kejadian itu Felice berlari ke dance floor berniat untuk keluar dari club. Tetapi aksinya itu gagal. Alister menemukan dirinya saat berada di dance floor. Lelaki itu mencengkram erat tangan Felice. Felice tidak ingin bertemu kekasihnya itu. Bahkan ia tidak tau masih layak atau tidak Alister dianggapnya sebagai kekasihnya. Kedua sahabatnya yang menyadari kejadian itu langsung menuju dance floor mencari Felice. Ketika kedua sahabatnya menemukannya, Felice sedang memberontak untuk pergi dan berusaha agar cengkraman Alister lepas dari tangannya. Tanpa aba-aba, Alister tiba-tiba menarik tengkuk Felice dan menciumnya. Felice mencoba untuk menarik kepalanya agar ciuman itu lepas tetapi tidak berhasil. Kedua sahabatnya yang melihat kejadian itu pun terdiam.

Sekitar 5 menit Alister terus mencium Felice sampai akhirnya ia melepaskannya karena tidak kunjung dapat balasan dari Felice. Disaat itu Alister sudah sedikit mabuk karena ia sudah meminum setengah botol vodka. Meskipun ciumannya sudah lepas tetapi cengkraman tangannya tidak pernah lepas. Ia masih saja mencengkram erat tangan Felice.

Perlu diingat bahwa Adhitama menyuruh seseorang untuk memata-matai Felice. Selain itu ia juga memasang GPS di ponsel Felice agar lelaki itu tahu kemana saja Felice pergi. Anak buah Adhitama yang melihat kejadian itu langsung menelepon bosnya. Dalam 10 menit, Adhitama sudah sampai di club itu. Ia langsung menemukan Felice di tengah-tengah dance floor. Melihat Felice yang diperlakukan seperti itu membuatnya tidak bisa menahan amarahnya. Langsung saja ia berjalan kesana dan menarik baju Alister dari belakang.

Bugh

Bugh

Bugh

Tiga bogeman langsung dilayangkan ke wajah Alister. Darah segar terlihat mulai menetes keluar dari sudut bibirnya. Setelah melayangkan bogeman ke wajah Alister, ia menarik Felice dan langsung keluar dari tempat tersebut. Di tengah jalan ketika dirinya dan Felice menuju mobil, Felice menghentikan langkahnya dan menghempaskan tangan Adhitama. Ia menatap lelaki itu dengan wajah datarnya dan mata sembabnya akibat menangis tadi. Ia membalikkan badannya dan berjalan menjauhi Adhitama. Lelaki itu tahu disaat-saat seperti ini wanita itu tidak ingin berdebat dengannya. Begitu pun dengannya, ia juga tidak ingin berdebat karena ia tahu apa yang dirasakan Felice sekarang.

Untuk mempermudah jalannya membawa Felice kembali ke penthouse, ia berjalan menyusul Felice dan berhenti tepat di depannya. Dapat dilihatnya air mata terus mengalir dari kedua mata indahnya dan di detik selanjutnya Felice sudah berada di atas bahu Alister dengan kepala yang menghadap kebawah. Ya, Adhitama menggendong Felice seperti memikul karung beras lalu ia menurunkan Felice di kursi kemudi mobilnya dan membawanya kembali ke penthouse.

MY SAVIOR BILLIOANIRE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang