Felice terbangun dengan keadaan yang kacau. Rambutnya berantakan, ia masih memakai baju kerjanya dan dengan wajah penuh makeup. Ia tertidur akibat lelah menangis ditambah capeknya bekerja.
Ia mengubah posisinya menjadi terduduk di tepi ranjang. Tanpa aba-aba ia langsung mengambil ponselnya dan mengecek apakah ada notifikasi dari Alister. Ternyata masih saja sama. Alister masih menghilang tanpa kabar.
Felice menoleh ke jam yang tergantung di dinding tepat diatas televisinya.
Pukul 09.00
Felice telat bangun hari ini karena ia tidak membuat alarm semalam. Setelah itu ia mandi dan turun ke bawah untuk memakan sarapannya. Dibawah sudah
disiapkan makanan oleh pelayannya.
Felice menuruni tangga dengan lemas dan kepala menunduk karena matanya bengkak akibat menangis semalam. Ia berjalan ke meja makan. Pertama ia meminum susu stroberi yang sudah tersedia. Lalu ia melihat makanannya. Sarapan hari ini cukup enak. Diatas piring terdapat sepotong sandwich. Selain itu juga terdapat sup jagung. Tetapi Felice tidak tertarik dengan semua itu. Nafsu makannya hilang semenjak semalam. Hidupnya benar-benar berantakan tanpa adanya kehadiran Alister.
Hari ini Felice juga memutuskan untuk tidak pergi ke kantor. Daripada ia tidak fokus kerja lebih baik ia beristirahat dana menenangkan pikirannya. Hari ini juga kebetulan tidak ada rapat penting.
Setelah menatap sejenak sarapannya tadi, ia memanggil maidnya.
"bi, hari ini saya gak makan ya. Saya hanya mau segelas susu dan anda bisa ambil semuanya
kalau bibi mau"
"tapi non ..." ucapannya terpotong karena Felice sudah menjawabnya terlebih dahulu.
"gapapa. Bibi bisa ambil semuanya"
"bukan, bukan itu non. Tapi non belum makan dari semalama. Apa non tidak lapar?" Felice tersenyum kecil mendengar ucapan pelayannya. Ia sangat perhatian terhadap Felice.
"tidak. Saya tidak lapar. Saya hanya membutuhkan segelas susu. Makasih udah peduli" ucap Felice. Setelahnya ia berjalan balik menuju kamarnya.
Di dalam kamar ia hanya memainkan laptop atau ponselnya. Waktu terasa sangat lambat, hari terasa sangat panjang jika dilewati tanpa kesibukan. Ia mencoba mencari film yang bagus untuk ditonton. Ia juga meminta kedua sahabatnya untuk merekomendasikan film yang bagus. Tapi setelah dicek ia sama sekali tidak tertarik karena genrenya tidak sesuai dengan genre Felice. Akhirnya ia menonton Fifty Shades Darker lagi. Untuk kesekian kalinya ia menonton film ini tapi ia tidak pernah merasa bosan. Hanya film ini yang mampu memberinya efek bahagia sampai seharian. Meskipun terkadang tidak seharian tetapi paling tidak film itu dapat memberinya kebahagiaan untuk beberapa jam.
Disaat ia menonton film itu, rasanya beban yang ia rasakan terasa hilang sejenak. Ia dapat melupakan kegalauan dan sakit hati yang ia rasakan.
Setelah 2 jam ia menonton akhirnya filmnya selesai juga. Sekarang ia bingung ia harus ngapain. Tidak ada kerjaan yang bisa ia lakukan.
Setelah dipikir-pikir, ia memilih untuk pergi ke sebuah toko buku untuk mencari novel. Manatau ada novel terbaru. Selain membaca wattpad, Felice juga suka membaca novel. Koleksi novelnya sudah bisa dibilang lumayan banyak.
Di dekat penthouse Felice terdapat sebuah toko buku yang cukup terkenal. Ia berjalan kaki kesana. Disaat ia sedang seru mencari novel, tanpa disengaja ia bertemu dengan Sebastian.
"Felice?" sapa Sebastian dengan ragu.
"Oh hey" balas Felice dengan senyum kecil.
"kamu ngapain disini? Nyari barang?" tanya Sebastian basa-basi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SAVIOR BILLIOANIRE [COMPLETE]
RomanceALISTER GALEN ARMANDO. Youngest and hottest CEO. Kekayaan, tampang, dan tingkahnya yang mampu membuat semua wanita luluh padanya. Tidak ada yang tahu dibalik tingkahnya yang membuat para wanita menggilainya terdapat penyesalan yang teramat dalam. Pe...