Setelah makan malam pertama yang sudah mereka lewati, kali ini Felice dibuat terkejut lagi disaat ia melihat adanya bunga bertebaran di lantai. Disana juga terdapat tiga lilin yang diletakkan di atas meja. Alister menuntun Felice masuk ke dalam restoran masih tetap sambil merangkul pinggang wanitanya itu karena disaat Felice melihat itu semua, langkahnya seketika berhenti.
Mereka berjalan menuju meja satu satunya disana. Alister menarik kursi dan mempersilahkan Felice untuk duduk.
"thankyou" ucap Felice setelah ia duduk.
Alister membalasnya dengan senyuman dan ia berjalan menuju kursinya.
Tidak lama dari itu, datanglah seorang pelayan membawa sebotol champagne. Pelayan itu menuangkan champagnee tersebut ke gelas Alister dan Felice secara bergantian. Setelah itu ia berjalan balik menuju tempatnya.
Alister mengangkat gelasnya lalu ia menatap Felice dengan arti lets cheers. Felice yang mengerti dengan arti dari tatapan Alister pun mengangkat gelasnya.
Ting
Begitulah suara gelas mereka yang saling bersentuhan. Mereka meminum minuman mereka tanpa melepas tatapan mereka terhadap satu sama lain. Alister yang menatap Felice dan Felice yang menatap Alister.
Felice meletakkan gelasnya kembali lalu tersenyum simpul kepada lelaki yang duduk di depannya.
Alister tiba-tiba menggenggam tangan Felice. Ia menatap Felice lekat. Ia ingin mengatakan yang sejujurnya. Apa maksud kembalinya dia kepada Felice. Ia tahu wanita di depannya ini masih bingung dengan kembalinya dirinya. Tetapi mungkin keberuntungan belum berpihak padanya. Disaat ia baru saja ingin membuka mulutnya, pelayan datang menghidangkan dua piring makanan pembuka.
Alister pun melepaskan genggamannya ketika pelayan itu menghidangkan makanan. Lagi- lagi ia tersenyum kepada Felice. Dan lagi-lagi Felice harus meleleh karena melihat senyuman itu. Karena dari awal bertemu sejak mereka SMA, yang pertama membuat Felice suka pada Alister adalah senyuman lelaki itu. Yah boleh dikatakan Felice jatuh cinta pada pandangan pertama.
"thankyou" ucap Felice kepada pelayan itu setelah ia menghidangkan makanan.
"you're so polite and friendly" ucap Alister kepada Felice karena ia merasa Felice sangat
sopan dan baik terhadap pelayan tadi.
"biasa aja sih sebenarnya tapi kan kita memang harus sopan kepada siapapun itu. Mau dia pelayan atau siapapun itu. Gak ada bedanya. Kita sama-sama manusia" jelas Felice.
Alister cukup tertegun mendengar penjelasan Felice. Ia dibuat salut oleh wanita di depannya ini. Ia merasa bangga karena ia mencintai wanita yang memiliki tata krama, baik dan tidak memandang rendah orang. Beda dengan wanita yang selama ini ia kenal. Mereka sombong, suka memandang rendah orang dan suka memamerkan kekayaan.
Mereka berdua memakan makanan mereka dalam diam. Tidak ada yang memulai percakapan. Tidak butuh waktu lama, Alister sudah menyelesaikan sesi makannya karena memang porsi hidangan pembuka itu kecil. Selama makan sebenarnya Alister mencuri pandang ke arah Felice. Ia melihat Felice memakan makanannya dengan sangat anggun, tidak bar-bar, dan satu kebiasaan dia yang sedari dulu tidak hilang adalah di saat ia makan, ia tidak akan berbicara. Ia hanya akan fokus ke makanannya. Setelah ia selesai makan baru ia akan berbicara karena menurutnya berbicara sambil makan itu tidak sopan.
Karena Alister duluan menghabiskan makanannya akhirnya ia harus menunggu Felice untuk menghabiskan makanannya. Ia meminum minumannya lalu ia meletakkan salah satu tangannya di samping gelas sedangkan tangan yang lainnya ia masukkan ke saku celananya dengan posisi punggungnya menyender ke kursi.
Felice meletakkan garpu dan sendoknya lalu ia meminum champagnenya. Disaat ia meletakkan kembali gelasnya ke meja ia melihat Alister sedang menatapnya dengan senyuman yang bertengger di wajahnya.
"sebelum pelayan datang lagi, aku harus duluan mengatakan yang sejujurnya" timpal Alister dalam hati.
Alister memajukan badannya mendekati meja dengan salah satu tangannya masih berada di samping gelas, ia mulai mengatakan yang sejujurnya. Ia akan mengatakan semuanya kepada Felice.
"aku mau bilang sesuatu ke kamu"
"apa?"
"aku mau bilang ke kamu maksud aku datang lagi ke kamu apa. aku tau kamu masih bingung kenapa aku kembali lagi"
Felice mendengarnya dengan seksama. Ia tidak tau harus mengatakan apa akhirnya ia memilih untuk diam dan mendengar saja.
"aku tau aku dulu jahat sama kamu. aku tau aku salah. Aku udah cuekin kamu sesuka aku, aku uda nyakitin kamu, perlakuin kamu sesuka aku. Aku minta maaf. Dan selama aku di New York aku bekerja keras demi kamu. Aku bisa sesukses sekarang itu semua karena kamu. Demi kamu. Aku ngerasa aku udah jahat banget nyakitin kamu. Pas aku dengar kamu mau dijodohin sama orangtua kamu, aku memutuskan untuk stay di Seattle dan kembali ngedeketin kamu lagi. Aku mau kita kembali kaya dulu lagi. Kita ulang semuanya dari awal. Aku masih sayang sama kamu"
Felice kaget mendengar itu semua. Akhirnya selama ini apa yang ia pertanyakan sudah terjawab. Semuanya sudah jelas. Felice masih terdiam dengan raut wajah datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SAVIOR BILLIOANIRE [COMPLETE]
RomanceALISTER GALEN ARMANDO. Youngest and hottest CEO. Kekayaan, tampang, dan tingkahnya yang mampu membuat semua wanita luluh padanya. Tidak ada yang tahu dibalik tingkahnya yang membuat para wanita menggilainya terdapat penyesalan yang teramat dalam. Pe...