Setelah menyelesaikan semua pekerjaannya, Felice melirik jam tangannya. Masih pukul 16.30. Ia lalu menelepon sekretarisnya.
"apa ada yang harus saya tanda tangan?" tanyanya.
"tidak buk"
"okay" ia meletakkan kembali gagang telepon itu ditempatnya.
Karena sudah tidak ada lagi dokumen yang harus ia tanda-tangani, semua pekerjaannya juga sudah selesai jadi ia bisa langsung pulang.
Felice membereskan semua berkas-berkas yang tadinya berantakan di atas meja menjadi sebuah tumpukan. Ia mengambil ponselnya yang terletak di bagian samping kanan meja. Saat ia mengangkat ponselnya itu ia sempat melihat sebentar layar ponselnya yang hidup. Tidak ada satu notofikasi pun dari Alister. Yang ada hanya notifikasi instagram dan pesan dari kedua sahabatnya yang mengajak untuk berkumpul di cafe biasa malam ini.
Setelah mengecek semuanya dan yakin tidak ada yang tertinggal, ia pun mengambil tas dan kunci mobilnya dan bergegas pulang.
Setengah jam adalah waktu yang dibutuhkan Felice untuk tiba di penthousenya. Ia mempunyai waktu sekitar 3 jam untuk beristirahat. Di waktu senggangnya, ia mencoba untuk mengirimkan pesan lagi untuk Alister. Pesan yang ia kirim tadi pagi sama sekali belum di baca olehnya.
Felice mourino
babee
kemana sih
balas dong
Felice bukannya marah dengan Alister tetapi ia hanya merasa kesal karena lelaki itu selalu menghilang sesukanya dan kembali sesukanya. Karena pesan yang ia kirim lewat line tidak kunjung dibalas, akhirnya Felice mengirimkan pesan lagi melalui whatsapp. Sebelum mengirim pesan ia mengecek last seen lelaki itu. Terakhir kali ia membuka whatsapp adalah pukul 13.00.
Felice mourino
heyy
babe
Alisterrrr
bs buka whatsapp tpi ga bs balas line aku ya hebat kamu
Kesabaran Felice sudah mulai habis. Lelaki itu sepertinya sedang bersuaha menghindarinya. Masa ia bisa membuka whatsapp tetapi tidak bisa membalas pesannya. Aneh sekali.
Untuk menghilangkan sedikit rasa stress dan penat di kepalanya, Felice memutar lagu. Ia menghubungkan ponselnya ke speaker melalui bluetooth lalu ia memilih lagu yang lagi ingin ia dengar.
Felice memang suka mendengar lagu. Ia suka dimana dirinya berada di satu ruangan dan memutarkan musik melalui speaker. Dengan begitu, moodnya bisa sedikit lebih baik. Saat papanya membeli penthouse ini, ia meminta agar kamarnya dipasang speaker. Tidak
perlu speaker yang besar, cukup yang bisa ia pakai untuk mendengar lagu. Jadilah sekarang kamarnya diselimuti oleh suara lagu yang ia putar.Lagu pertama yang ia putar adalah lagu dari film Fifty Shades yang berjudul Capital
Letters yang dinyanyikan oleh Hailee Steinfeld. Ia ikut bernyanyi beberapa lirik pertama lagu itu sambil memainkan macbooknya.Lagu selanjutnya setelah Capital Letters adalah lagu dari Kygo yang
berjudulkan Raging. Matanya terasa lelah karena bermain laptop terlalu lama. Ia mencoba untuk memejamkan matanya sejenak yang berakhir ketiduran. Jika orang lain suka berlama- lama di depan komputer atau laptop, Felice kebalikannya. Ia sangat tidak bisa duduk berlama-lama di depan kedua benda tersebut, matanya akan terasa sakit dan lelah.Setelah 2 jam ketiduran akhirnya ia pun bangun. Disaat ia bangun ia melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 7 malam. Pertama kali yang masuk ke pendengarannya adalah
lagu Back To You yang dinyanyikan oleh Selena Gomez. Lagu itu sangat mendukung suasana hatinya saat ini. Berapa kali pun ia pergi dari Alister, pada akhirnya pasti ia akan kembali lagi pada lelaki itu. Tiba-tiba ia teringat dengan pesannya yang sampai sekarang belum dibalas oleh Alister. Ia mencoba mengecek last seen lelaki itu di whatsapp. Terakhir kali lelaki itu membuka aplikasi tersebut adalah pukul 16.30. Lagi-lagi ia memgang ponsel tetapi tidak membalas pesan dari Felice.Merasa ada yang aneh, Felice mencoba menelepon Alister. Nada sambung masih terus berbunyi sampai akhirnya berhenti. Alister tidak menjawab teleponnya. Sebenarnya kemana lelaki itu pergi.
Ting
Felice buru-buru mengambil ponselnya. Ia berharap itu adalah notifikasi pesan dari Alister. Saat ia lihat ternyata bukan dari kekasihnya itu melainkan dari lelaki yang dijodohkan dengannya - Adhitama.
Adhitama kavindra
Im downstair
Felice mengernyitkan dahinya membaca pesan dari Adhitama. Lelaki itu berkata bahwa dirinya berada dibawah. Untuk mengecek kebenarannya, ia berjalan ke bawah.
Benar saja, disana terlihat Adhitama sedang berdiri menghadap kaca yang menampilkan pemandangan kota di malam hari.
"what?" tanya Felice cuek.
"you stay here alone?" tanya Adhitama yang masih membelakanginya.
"hmm" Felice bergumam.
"then stay with me from now on" kata Adhitama dengan tegasnya.
"no i dont want" tolak Felice.
Adhitama membalikkan badannya menghadap Felice. Lelaki itu menatap Felice dengan ekspresi wajah datarnya.
"stay with me"
"i say no"
Terlihat rahang Adhitama mengeras. Felice tidak merasa takut melihat itu.
"you need my reason?" ucap Adhitama dengan senyum miring yang tercetak di wajahnya.
"no. i just dont want to"
"but tell me whats your reason?"
Adhitama berjalan mendekati Felice dengan kedua tangan berada di dalam kantong celananya.
"i dont want anyone harm you. move in tomorrow. i"ll tell your parents"
"and i will also ask someone to pick up your stuff" ucapnya dengan suara baritonnya.
Felice tidak dapat menolak jika Adhitama memaksanya seperti ini. Orangtuanya memang sangat percaya dengan Adhitama sehingga mereka mempercayakan Felice kepada Adhitama. Jika sudah bersangkutan dengan orangtuanya, Felice tidak bisa menolak.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SAVIOR BILLIOANIRE [COMPLETE]
RomanceALISTER GALEN ARMANDO. Youngest and hottest CEO. Kekayaan, tampang, dan tingkahnya yang mampu membuat semua wanita luluh padanya. Tidak ada yang tahu dibalik tingkahnya yang membuat para wanita menggilainya terdapat penyesalan yang teramat dalam. Pe...